AS Roma mulai menemukan jati dirinya sebagai sosok serigala buas setelah takluk dari Juventus. Lewat tujuh laga tak terkalahkan, mereka kini hanya terpaut tiga poin dari posisi empat besar.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
ROMA, MINGGU — Kekalahan pahit dari Juventus pada awal tahun berhasil memantik soliditas dalam skuad AS Roma. Tim asuhan pelatih Jose Mourinho ini mendadak tampil konsisten hingga tidak terkalahkan dalam tujuh laga beruntun setelahnya. Sekarang, mentalitas mereka telah berubah menjadi seperti kawanan serigala lapar yang sedang berburu.
Roma kembali mampu menjaga tren positif saat menang atas tim tamu Atalanta, 1-0, di Stadion Olimpico pada Minggu (6/3/2022) dini hari WIB. Klub berjuluk ”Serigala Roma” ini menang berkat kecerdikan taktik serangan balik Mourinho dan eksekusi sempurna para pemain.
Tammy Abraham, penyerang Roma, lagi-lagi membuktikan diri sebagai pemimpin kawanan serigala tersebut. Abraham mencetak gol semata wayang dalam laga bertajuk perebutan peringkat kelima itu, sekaligus mencatat gol ke-20 baginya di semua kompetisi musim ini.
Lewat gol itu, Roma pun mengudeta peringka kelima milik Atalanta. ”Anda bisa melihat cara kami merayakan kemenangan ini. Kami tidak bisa mendeskripsikan perasaan ini. Ini adalah hal yang terbaik yang bisa dilakukan sebagai tim,” ucap Abraham yang menjadi top skor sementara Roma di musim perdananya.
Gol Abraham datang setelah setengah jam laga berlangsung. Penyerang asal Inggris ini mengeksekusi sempurna skema serangan balik tim yang dipimpin dirinya sendiri dan Nicolo Zaniolo. Mendapat umpan terobosan dari Zaniolo, dia tidak menyia-nyiakan kesempatan berhadapan langsung dengan kiper lawan, Juan Musso.
Serigala Roma pun tidak pernah terkalahkan dalam tujuh laga beruntun. Mereka mencatat hasil 4 menang dan 3 seri seusai takluk dari Juventus pada 9 Januari. Ketika itu, mereka kalah meskipun sudah unggul 3-1 terlebih dahulu. Hasil tersebut sempat membawa mereka ke titik terendah.
Kebersamaan. Kami belajar lebih banyak dan lebih banyak lagi tentang satu sama lain setiap hari. Beberapa bulan yang lalu, kami mungkin akan kebobolan di menit terakhir, tetapi hari ini kami bekerja sama sebagai sebuah tim dan berjuang sampai akhir.
Namun, Abraham menilai, momen itu justru jadi titik balik rekan-rekannya. ”Kebersamaan. Kami belajar lebih banyak dan lebih banyak lagi tentang satu sama lain setiap hari. Beberapa bulan yang lalu, kami mungkin akan kebobolan di menit terakhir, tetapi hari ini kami bekerja sama sebagai sebuah tim dan berjuang sampai akhir,” tuturnya.
Terbukti, Roma yang tampil dengan formasi tiga bek, 3-5-2, begitu fokus menjaga keunggulan pada paruh kedua. Mereka menahan gempuran tim tamu yang dominan lewat penguasaan bola 65 persen. Saking rapatnya pertahanan, para pemain Atalanta sampai frustrasi karena selalu terhadang di sepertiga akhir lapangan.
Atalanta kurang bertaring di lini depan. Mereka bermain tanpa pencetak gol terbanyak tim, Duvan Zapata, yang sedang cedera. Sementara itu, penyerang lain, Luis Muriel, juga tidak cukup bugar untuk tampil sejak awal laga. Muriel baru masuk menggantikan Mario Pasalic setelah turun minum.
Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini pun melakukan segala cara untuk mencuri gol. Salah satunya, dia menginstruksikan bek tengah Merih Demiral naik jadi penyerang saat injury time. Sayangnya, perjudian itu juga tidak cukup menjadi solusi klub berjuluk ”Sang Dewi” itu.
Gasperini begitu kesal karena kalah dua kali beruntun dari Roma musim ini. Mereka juga kalah telak 1-4 ketika menjamu Roma di kandang pada paruh pertama musim. Sang pelatih pun memutuskan tidak hadir dalam konferensi pers seusai laga.
”Kami pantas mendapatkan hasil lebih baik dalam laga ini, tetapi tidak berhasil memanfaatkan peluang yang diciptakan. Tim ini sangat bertekad untuk menyamakan kedudukan. Itu bisa terlihat dari 65 persen penguasaan kami. Memang sulit tampil tanpa pemain berkualitas seperti Zapata,” kata Direktur Atalanta Umberto Marino.
Roma dan Atalanta mengakhiri laga ini sama-sama dengan 10 pemain. Gelandang tim tamu Marteen de Roon mendapat dua kartu kuning pada injury time karena protes berlebihan. Tak lama berselang, gilirang gelandang Roma, Henrikhh Mkhitaryan, yang mendapatkan kartu kuning kedua akibat menyentuh bola dengan sengaja.
Mourinho belum bisa mendampingi anak asuhnya di sisi lapangan dalam laga ini. Pelatih eksentrik itu menjalani larangan bertanding terakhirnya setelah dihukum akibat menghina wasit dalam laga Roma versus Verona.
Uniknya, Serigala Roma justru menang dua kali beruntun tanpa kehadirannya. Mourinho pun bercanda dengan bek Gianluca Mancini saat bertemu di ruang ganti setelah laga. ”Mourinho berkata, kami melakukannya dengan sangat baik. Dia tidak mau kembali ke bangku cadangan lagi!” ujar Mancini kepada DAZN. (AFP)