Enea Bastianini dinilai oleh Valentino Rossi melesat bak iblis saat meraih podium pertamanya di MotoGP dalam balapan di Misano, musim lalu. Pebalap yang dijuluki ”Bestia” alias ”Si Buas” musim ini juga secepat iblis.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
LUSAIL, SABTU — Enea Bastianini sudah menjadi sorotan sejak tes akhir musim 2021 di Sirkuit Jerez. Dia menjadi pebalap yang jauh lebih cepat dengan motor Ducati Desmosedici GP21 yang stabil, lebih cepat tetapi dengan penyaluran tenaga yang lembut dibandingkan dengan GP19.
Berbekal motor yang dipakai Francesco Bagnaia meraih runner-up musim lalu itu, Bastianini mampu meraih posisi start dari baris terdepan untuk pertama kali. Bestia, sapaannya, tidak mau berhenti di situ, dia kini mengincar kemenangan pertamanya dalam musim keduanya di MotoGP.
Pebalap tim Gresini Racing Ducati itu memiliki modal bagus, start dari posisi kedua pada seri pembuka MotoGP 2022 di Sirkuit Internasional Lusail, Qatar, Minggu (6/3/2022) mulai pukul 22.00 WIB. Dia diapit oleh pebalap Pramac Racing Jorge Martin yang meraih pole position, serta juara delapan kali di semua kelas, Marc Marquez (Repsol Honda) di posisi start ketiga.
Bestia mulai menyengat saat mencetak waktu tercepat dalam sesi latihan bebas ketiga (FP3), menggusur pebalap Suzuki Ecstar Alex Rins. Namun, catatan waktunya dicoret karena melebihi track limit. Sengatan itu membuat para pebalap di 10 besar catatan waktu gabungan resah. Bestia kembali melakukan serangan di akhir sesi FP3 dan masuk ke posisi 10 besar menggusur Fabio Quartararo keluar dari zona kualifikasi kedua (Q2), dan harus mengawali kualifikasi dari Q1.
Pebalap asal Italia itu melanjutkan performanya dalam Q2 dan meraih posisi start kedua melalui time attack terakhirnya. Sengatan itu menggusur pebalap tim pabrikan Ducati Jack Miller turun ke posisi keempat atau start dari baris kedua.
"Saya berusaha sangat keras untuk bisa berada di Q2, dan sekarang saya di sini, pertama kali di posisi start baris terdepan MotoGP, saya sangat senang. Saya bekerja keras selama musim dingin untuk berada di sini. Tahun lalu sangat sulit dalam kualifikasi, tetapi dengan motor 2021 lebih mudah untuk bisa mencapai limit. Besok akan menjadi balapan terberat dengan 10 pebalap yang sangat ketat waktunya. Ini juga akan menjadi balapan pertama saya dari baris depan, bukan dari belakang, saya senang," ujar Bastianini diiringi senyum kepada MotoGP.
"Langkah besar bagi saya adalah motor, karena lebih mudah dikendarai, juga bukaan gas lebih lembut, dan saya lebih percaya diri membuka gas. Adapun dengan motor 2019 saya kesulitan karena mengalami pompaan dari ban belakang dengan ban kompon lunak selama kualifikasi. Sekarang saya masih mengalami itu, tetapi saya bisa lebih berkonsentrasi dan lebih berpengalaman setelah satu tahun di MotoGP," jelas Bestia.
Kini, pebalap berusia 23 tahun itu memiliki target meraih kemenangan pertamanya di MotoGP. Musim lalu dia meraih dua podium, saat finis ketiga dalam seri San Marino dan seri Emilia Romagna, keduanya di Sirkuit Misano.
"Saya tidak tahu apakah bisa menang, tetapi selalu ada kemungkinan. Saya berusaha menang, tetapi kita tahu persaingan sangat ketat, Marquez dan Jorge juga ingin menang, tetapi saya ingin menang," pungkas Bestia.
Bastianini vs Martin
Persaingan dalam balapan pembuka ini, juga akan menjadi pembuktian siapa yang lebih baik di antara Bestia dan Jorge Martin, yang musim lalu sama-sama rookie. Namun, Bestia musim lalu memacu motor GP19 dan Martin memacu GP21. Faktor motor membantu Martin memaksimalkan potensi dirinya untuk meraih kemenangan, dan berhak atas status Rookie of The Year.
Langkah besar bagi saya adalah motor, karena lebih mudah dikendarai, juga bukaan gas lebih lembut, dan saya lebih percaya diri membuka gas.
Martin kini memacu Desmosedici GP22 dan mampu memacu motor baru Ducati itu untuk mencetak waktu lap tercepat. Namun, dia masih kahawatir dengan pengelolaan ban, yang bisa sangat aus di putaran akhir balapan. Musim lalu, dia tiga kali start dari posisi terdepan, tetapi hanya sekali berbuah podium tertinggi. Dua lainnya berakhir di posisi ketiga, karena Martinn mengalami penuruan pace seiring keausan ban.
"Ini kualifikasi yang luar biasa, saya sangat senang, karena setelah FP4 saya tidak yakin bisa secepat itu, tetapi saya senang," ujar Martin.
"Dengan ban pertama, saya melakukan kesalahan di tikungan pertama, dan pada lap kedua, biasanya dalam lap kedua ban sedikit tergerus, jadi saya berharap banyak pada ban kedua. Saya juga mendapat tow (tarikan) dari Pol Espargaro, jadi bisa mencetak waktu lap yang sangat bagus, memperbaiki waktu putaran tahun lalu," ungkap Martin.
"Tetapi, saya tidak seratus persen percaya diri untuk balapan, karena saya pikir kami masih kehilangan 0,1 hingga 0,2 detik untuk meraih kemenangan. Tetapi kami akan menjadi salah satu kandidat, dan saya akan bekerja keras petang ini dan berusaha menemukan hal kecil untuk bertarung besok (saat balapan)," lanjut pebalap asal Spanyol itu.
"Kami siap untuk meraih kemenangan, tetapi saya hampir selalu di limit (pengendalian motor). Kami selalu kesulitan dengan mesin baru, tidak mudah, tahun lalu juga tidak mudah, tetapi kami masih belum menemukan cara untuk mengelola motor, bagaimana mengelola ban, dan itu yang membuat saya sedikit khawatir saat memasuki lap-lap akhir balapan. Tetapi saya akan bekerja bersama para insinyur tim untuk menemukan sesuatu yang akan membantu, dan kami siap untuk bersaing meraih kemenangan," tegas Martin.
Usaha Martin menemukan detail untuk membuat dirinya bisa menjaga degradasi ban sudah dilakukan sejak FP3 dan FP4. Namun, sejumlah setelah yang dilakukan tidak berbuah manis.
"Dalam FP3 dan FP4 kami berusaha untuk mencari setelan balapan. Kami mencoba beberapa setelan berbeda, tetapi saya tidak menyukai itu, sehingga kami kembali ke setelan dasar dan itu motor yang meraih posisi start terdepan ini," ungkap Martin.
"Tetapi saya tidak melakukan banyak putaran dengan motor ini. Memang, dengan motor ini kami selalu bisa cepat, bahkan dalam race pace, tetapi sulit untuk bisa konstan dan itu yang membuat saya sedikit khawatir," jelas Martin.
"Tetapi yang pasti kami punya pace dan kondisi fisik juga bagus, dan saya akan berusaha mengelola itu sejak start serta berusaha sedikit lebih keras. Pilihan ban juga akan krusial untuk besok (balapan), semoga mereka memilih yang tepat dan bisa bersaing besok," pungkas Martin.