Napoli ingin memberikan tribute istimewa bagi Diego Maradona di musim ini. Mereka berambisi mengakhiri dahaga trofi di Eropa selama 33 musim. Untuk itu, Napoli wajib menyingkirkan Barcelona di Liga Europa, Jumat WIB.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
NAPOLI, RABU – Dalam duel menghadapi Barcelona pada laga kedua playoff babak 16 besar Liga Europa, Jumat (25/2/2022) pukul 03.00 WIB, di Stadion Diego Armando Maradona, Napoli ingin menjaga spirit mendiang “Dewa Sepak Bola” yang namanya telah abadi sebagai markas mereka di musim ini. Kemenangan atas Barca akan menjadi modal awal yang ideal untuk menjaga asa meraih trofi Eropa kedua dalam sejarah klub.
Musim 2021-2022 ini seakan menjadi momen yang digunakan oleh “Si Keledai Kecil”, julukan Napoli, untuk memberikan penghormatan kepada Maradona yang mangkat, November 2020 lalu. Napoli meluncurkan dua seragam tanding dengan siluet wajah Maradona, lalu meresmikan perubahan nama stadion dengan menggunakan nama sang legenda.
Oleh karena itu, Pelatih Napoli Luciano Spalletti menilai, Napoli perlu memberikan persembahan yang melebihi sekedar seremonial kepada Maradona. Menurut dia, raihan gelar Liga Europa akan menjadi salah satu bentuk persembahan terbaik bagi Maradona, sebab Maradona yang membela Napoli pada periode 1984-1991 mempersembahkan satu-satunya gelar di Eropa bagi klub, yakni Piala UEFA edisi 1988-1989.
Spalletti mengungkapkan, spirit dari Maradona menjadi dorongan bagi seluruh pemainnya untuk meraih kemenangan atas Barca. Napoli, lanjutnya, telah memiliki bekal yang bagus karena menahan Barca pada laga pertama di Stadion Camp Nou, pekan lalu.
“Saya yakin ia (Maradona) akan menonton laga kami di surga. Dengan rasa cintanya yang besar terhadap Napoli, ia akan mendukung Napoli dan itu akan memberikan perbedaan bagi kami,” ucap Spalletti kepada Sky Sport Italia.
Dari komposisi skuad, Barca adalah tim terbaik yang berlaga di Liga Europa musim ini. Menurut Transfermarkt, akumulasi nilai pasar Barcelona berada di angka 652 juta euro atau sekitar Rp 10,6 triliun. Adapun nilai skuad Napoli hanya berada di urutan ketiga di bawah Barca dan Borussia Dortmund dengan 505,85 juta euro (Rp 8,23 triliun).
Maka itu, apabila Napoli bisa menyingkirkan Barca, peluang juara Napoli di Liga Europa musim ini akan menguat. Mengalahkan Barca tentu akan memberikan suntikan besar bagi sisi psikologis dan mental skuad Si Keledai Kecil.
Di sisi lain, delapan tim yang telah menunggu di babak delapan besar relatif memiliki kekuatan di bawah Barca. Mereka di antaranya Galatasaray, Olympique Lyon, West Ham United, dan Bayer Leverkusen.
Saya yakin ia (Maradona) akan menonton laga kami di surga. Dengan rasa cintanya yang besar terhadap Napoli, ia akan mendukung Napoli dan itu akan memberikan perbedaan bagi kami. (Luciano Spalletti)
“Untuk meraih kemenangan pada laga kedua, kami harus menunjukkan peningkatan dari performa kami pada laga pertama di Camp Nou. Kami telah menunjukkan bisa mengimbangi Barca,” ucap Spaletti.
Dengan mengalahkan Barca, maka itu membuat Napoli memiliki kesempatan untuk menjaga asa meraih juara di dua kompetisi musim ini. Selain Liga Europa, Si Keledai Kecil juga menjadi pesaing duo Milan, AC Milan dan Inter Milan, untuk meraih scudetto di Liga Italia.
Hingga pekan ke-26, Napoli masih bertengger di posisi ketiga dengan koleksi 54 poin. Mereka hanya berselisih dua poin dari AC Milan yang menguasai capolista atau puncak klasemen.
Tiket habis
Spirit Maradona tidak hanya dirasakan pemain, para pendukung Napoli pun tidak menyia-nyiakan kesempatan memberikan dukungan kepada tim kesayangan mereka untuk mengalahkan Barca. Tiket pertandingan yang tersedia sekitar 42.000 telah habis terjual, Rabu (23/2) kemarin.
Nuansa Maradona juga akan dihadirkan pendukung Napoli. Spanduk besar berwajah Maradona dengan latar warna biru muda dan putih akan terpasang di salah satu sudut tribune.
Sudut-sudut kota Napoli juga mulai terpasang bendera klub. Warga kota pun sudah banyak mengenakan jersi Napoli sebagai tanda mereka sudah tak sabar menanti laga penting itu.
“Kami ingin memberikan tribute khusus bagi Maradona. Di dalam diri warga Napoli selalu ada sepak bola dan setiap nafas kami selalu mengingat Maradona,” ucap salah seorang pendukung Napoli kepada Sport, Rabu.
Pelatih Barca Xavi Hernandez mengakui pertandingan menghadapi Napoli layak disebut sebagai “Derbi Maradona”. Sebelum hijrah ke Napoli pada musim panas 1984, Maradona adalah bintang Barca pada musim 1982 hingga 1984.
Maradona mempersembahkan tiga trofi untuk Barca. Raihan trofi bersama Barca menjadi gelar juara perdana yang didapatkan Maradona di Eropa.
Bagi Barca, tambah Xavi, laga melawan Napoli akan menjadi ujian terbaik untuk mempertahankan status salah satu klub elite di Eropa. Di tengah peluang untuk merebut trofi Liga Spanyol yang amat minim, Liga Europa menjadi satu-satunya ajang yang bisa menyelamatkan citra Barca di musim ini.
“Kami tahu betapa besarnya keinginan Napoli untuk memenangkan laga ini. Kami akan mengerahkan seluruh kemampuan terbaik untuk memenangkan laga dan menjaga peluang juara di kompetisi ini,” kata Xavi dilansir Mundo Deportivo.
Ia melanjutkan, “Kami akan memainkan taktik dan strategi yang tidak berbeda jauh dengan laga pertama. Kami akan tampil menyerang dan menekan mereka sejak menit awal, kemudian menampilkan penyelesaian akhir lebih baik”.
Pada laga pertama, Barca menghasilkan 21 tembakan dengan hanya mencatatkan lima tendangan tepat sasaran. Alhasil, akurasi tembakan skuad “Blaugrana” hanya mencapai 24 persen. Sebaliknya, akurasi tembakan Napoli di Camp Nou mencapai 100 persen karena menghasilkan empat tendangan tepat sasaran dari empat peluang.
Untuk memperbaiki penyelesaian akhir, Xavi punya harapan besar pada diri Pierre-Emerick Aubameyang. Pemain yang direkrut dari Arsenal, Januari lalu, itu baru saja mencetak trigol kala Blaugrana menumbangkan Valencia 4-1 di liga, Minggu (20/2) lalu.
“Tujuan saya datang ke Barca ialah membantu tim meraih kemenangan dan memenangkan Liga Europa. Saya tidak bisa menjanjikan bisa mencetak tiga gol di Napoli, tetapi hal terpenting tim bisa membawa pulang kemenangan,” kata Aubameyang.
Di tengah menguatnya optimisme di kubu Barca, Xavi juga memiliki pekerjaan rumah untuk membenahi sisi mental timnya ketika menjalani laga tandang di Italia. Dalam tiga duel terakhir di fase gugur kompetisi Eropa, Barca tidak pernah meraih kemenangan ketika berlaga di markas tim Italia.
Napoli tumbang 0-3 dari Juventus di perempat final Liga Champions 2016-2017, lalu dilibas AS Roma 0-3 di fase serupa pada musim 2017-2018. Terakhir, Blaugrana hanya bermain imbang 1-1 kontra Napoli di babak 16 besar Liga Champions edisi 2019-2020. (REUTERS)