All-Star 2022 kembali menjadi panggung pembuktian bagi pebasket terbaik di NBA. Stephen Curry dan Lebron James hingga debutan, seperti Andrew Wiggins, punya misi sama menjadi yang terbaik.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·5 menit baca
Stephen Curry, jelang penampilan kedelapan di gelaran All-Star, berkata, dirinya ingin dikenang sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang sejarah NBA. Bintang Golden State Warriors ini punya portofolio nyaris sempurna, meraih dua gelar Most Valuable Player, tiga kali juara, hingga merevolusi permainan jadi penuh dengan tembakan tiga angka.
”Untuk bisa berada di perbincangan itu, Anda harus meraih penghargaan individu. Tentu saya ingin berada di sana, mendapat rasa hormat tentang apa yang telah diperbuat. (Karena itu) saya berharap punya kemampuan untuk menambah prestasi lagi,” ucap Curry.
Curry, yang tergabung di tim LeBron, akan tampil di Arena Rocket Mortgage FieldHouse, Cleveland, Ohio, Senin (21/2/2022) WIB. Laga ”perang bintang” ini akan sangat spesial bagi sang penembak jitu, terutama untuk mengukuhkannya jadi salah satu yang terbaik.
Point guard berusia 33 tahun ini belum pernah menjadi MVP All-Star dalam tujuh penampilan sebelumnya. Padahal, para pebasket terbaik sepanjang masa setidaknya pernah meraih gelar tersebut. Bahkan, Michael Jordan, Kobe Bryant, dan LeBron James menang lebih dari sekali.
Gelar MVP All-Star punya arti lebih dalam karier pemain. Mereka bisa mendapatkan itu jika menjadi yang paling bersinar di antara bintang terbaik. Gelar itu menunjukkan dominasi individu sang pemain. Ajang ”perang bintang” ini juga salah satu yang paling ditunggu semua pencinta NBA.
Bagi Curry, tidak ada yang lebih tepat untuk menebus rasa penasarannya ketimbang kali ini. Dia akan bermain di Cleveland, tempatnya meraih dua gelar juara liga pada 2015 dan 2018. Pemain kelahiran Akron, Ohio, ini punya nasib baik di kota tersebut.
Berbanding terbalik dengan Curry, pendukung Cleveland Cavaliers begitu membencinya, terutama karena Curry tiga kali menggagalkan Cavaliers menjadi juara NBA (2015, 2017, 2018), dengan yang pertama dan terakhir terjadi pada laga penentu di Cleveland. Para penonton serempak meneriakinya ketika Curry dan istrinya, Ayesha, mempromosikan film terbaru mereka di arena, Sabtu malam waktu setempat. Curry hanya membalas dengan anggukan kepala.
Kebencian para penonton inilah yang bisa jadi motivasi pemegang rekor tembakan tiga angka terbanyak tersebut. Curry bukan bintang yang egois. Dia selalu mengutamakan kepentingan tim. Namun, dia bisa menjadi individu yang eksplosif ketika emosinya dipancing.
Hal itu sempat terjadi musim ini. Ketika itu, pemain muda Houston Rockets, Kevin Porter Jr, memancing emosinya pada paruh kedua. Hasilnya, Curry meledak dalam kuarter terakhir, mencetak 21 poin, dari total catatan 40 poin. ”Dia adalah bom waktu yang bisa meledak kapan saja jika terpicu,” kata mantan pebasket NBA, JJ Reddick.
Namun, misi pembuktian Curry tidak akan mulus. Mimpinya akan berbenturan dengan ambisi rekan setimnya, LeBron James. Bintang Los Angeles Lakers itu pasti mengeluarkan kemampuan terbaik karena bermain di Cleveland, kota yang seperti rumahnya sendiri. James menyumbangkan satu-satunya gelar juara Cavaliers di NBA pada 2016, dengan menumbangkan Warriors di final.
Tentu saya ingin berada di sana, mendapat rasa hormat tentang apa yang telah diperbuat. Saya berharap punya kemampuan untuk menambah prestasi lagi.
James menyebut, pendukung Cavaliers tidak hanya memiliki dua wakil di All-Star, yaitu Darius Garland dan Jarrett Allen. ”Mereka punya pria lain, yaitu saya. Sangat bagus (untuk para pendukung) dengan tiga pemain,” ucapnya yang merupakan pencetak poin terbanyak dalam sejarah All-Star.
Pemain berjuluk ”raja” James ini tidak akan membiarkan Curry berpesta lagi di rumahnya. Jika menjadi yang terbaik di All-Star, James bisa sekaligus membuktikan dirinya memang belum habis pada usia 37 tahun. Pemain yang terakhir kali menjadi MVP All-Star pada 2018 ini belum mampu membawa Lakers bersinar musim ini. Lakers, juara NBA musim 2019-2020, bahkan terancam tidak lolos playoff.
Wajah baru
Selain Curry dan James, tim LeBron akan memulai laga dengan guard Chicago Bulls, DeMar DeRozan; forward Milwaukee Bucks, Giannis Antetokounmpo; dan center Denver Nuggets, Nikola Jokic. Sementara itu, tim Durant akan diperkuat guard Memphis Grizzlies, Ja Morant; guard Atlanta Hawks, Trae Young; forward Warriors, Andrew Wiggins; forward Boston Celtics, Jayson Tatum; dan center Philadelphia 76ers, Joel Embiid. Durant tidak tampil akibat cedera.
Perebutan MVP akan berlangsung sengit. Tujuh pemain yang baru pertama kali masuk All-Star datang dengan motivasi berlapis. Mereka adalah Morant dan Wiggins di tim inti, serta Garland, Allen, Fred VanVleet, LaMelo Ball, dan Dejounte Murray di tim cadangan. Semuanya datang dengan misi pembuktian diri masing-masing.
Wiggins salah satu pemain yang datang dengan motivasi besar. Dia dianggap tidak pantas masuk dalam daftar pemain mula All-Star dibandingkan dengan pemain seperti Luka Doncic. Wiggins menjadi lima pemain dengan peringkat tertinggi di Wilayah Barat berkat pemungutan suara penggemar.
Saat itu, idola K-Pop Bam Bam meminta para penggemarnya untuk memilih Wiggins. Dengan bantuan dukungan ini, peringkatnya terangkat drastis. Adapun pemilihan pemain All-Star musim ini berdasarkan gabungan masing-masing 50 persen pemungatan suara penggemar serta penilaian pemain dan media.
Kata Wiggins, dirinya sudah lebih berkembang musim ini berkat bantuan dua pemain veteran Warriors, yakni Curry dan Draymond Green. Kematangan itulah yang membuatnya terlibat dalam ”perang bintang” untuk pertama kali setelah bermain 8 musim. ”Ini adalah salah satu tujuan utama saya. Semoga ini yang pertama, dan ada banyak lagi ke depannya,” ucap pemain yang mencetak rata-rata 17,7 poin itu.
Di antara semua nama kandidat peraih MVP All-Star, jangan lupakan Giannis. Peraih gelar MVP musim lalu itu sangat mungkin mendominasi permainan lagi. Dengan tubuh kekar dan tinggi menjulang, dia sudah memperlihatkan dominasi itu sepanjang musim reguler. (AP)