Kepindahan Harden menyudahi era tim super Nets. Meski begitu, runtuhnya tim super membawa berkah kepada tim dan pemain yang terlibat dalam pertukaran.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
NEW YORK, JUMAT – Tim super Brooklyn Nets runtuh hanya dalam 13 bulan setelah megabintang, James Harden, ditukar ke Philadelphia 76ers. Tim berisi trio pemain top, yaitu Harden, Kevin Durant, dan Kyrie Irving ini gugur sebelum bermekaran. Meskipun begitu, pertukaran ini dipercaya akan jadi berkah terselubung untuk Harden dan Nets.
Harden, Most Valuable Player NBA 2017-2018, kembali menjadi aktor utama di jendela pertukaran pemain. Setelah musim lalu memutuskan bergabung dengan Durant dan Irving di Nets, “Si Berewok” pergi dari tim super itu jelang tenggat pertukaran pemain musim ini, Jumat (11/2/2022) dini hari WIB.
Nets mengirim Harden dan forward Paul Millsap ke 76ers. Sebagai gantinya, mereka mendapatkan guard Ben Simmons, guard Seth Curry, center Andre Drummond, serta dua hak pilih draft putaran pertama.
“Saya bersemangat untuk mengakhiri musim dengan grup baru dan pemain baru ini. Kami akan membiasakan diri dengan situasi ini. Terlepas dari itu, semuanya mendapatkan apa yang mereka inginkan,” kata Durant, yang membujuk Harden datang ke Nets pada musim lalu.
Dengan pertukaran ini, era tim super Nets sudah berakhir tanpa meraih satu gelar juara pun. Mirisnya lagi, trio Harden, Durant, dan Irving hanya bermain bersama 16 kali dalam dua musim. Trio yang digadang-gadang akan mendominasi NBA ini tidak optimal akibat rentetan cedera, dan drama Irving yang tidak mau divaksinasi Covid-19.
Seperti kata Durant, semua mendapatkan yang diinginkan. Harden akan menjalani reuni dengan Presiden Operasi Bola Basket 76ers, Daryl Morey, yang sudah seperti ayah angkatnya sendiri. Mereka sempat bekerja sama selama 10 tahun di Houston Rockets.
Mereka saat ini punya duet terbaik dalam permainan bola basket, Harden dan Embiid. Bagaimana pertahanan lawan akan menjaga mereka, keduanya tidak bisa dijaga.
Lebih dari itu, Harden sebagai salah satu pemain ofensif terbaik di liga bisa kembali bermain optimal dengan 76ers. Di Nets, Harden tidak mengeluarkan kemampuan terbaik karena perannya dalam serangan terbagi dengan Irving dan Durant. Dia pun mencatatkan jumlah poin dan akurasi lemparan terendah dalam 9 musim terakhir pada musim ini.
Di 76ers, Harden akan berpasangan dengan center kandidat MVP musim ini, Joel Embiid. Keduanya akan lebih cocok di lapangan karena punya tipe berbeda. Harden dominan di area luar, sedangkan Embiid dari area dalam. “Si Berewok” akan memimpin serangan sebagai pembawa dan penembak bola utama tim, tidak berebut tugas dengan Irving maupun Durant.
Embiid dengan tubuh raksasa setinggi 2,13 meter bisa membantu Harden untuk bermain skema serangan pick and roll. Dalam skema ini, Embiid akan menghadang pemain bertahan lawan agar Harden bisa lewat dengan mudah. Adapun Harden merupakan salah satu eksekutor pick and roll paling ditakuti ketika masih membela Rockets.
“Philly (76ers) akan jadi favorit untuk menjuarai Wilayah Timur. Mereka saat ini punya duet terbaik dalam permainan bola basket, Harden dan Embiid. Bagaimana pertahanan lawan akan menjaga mereka, keduanya tidak bisa dijaga,” ucap Kendrick Perkins, pengamat sekaligus mantan pemain NBA, dalam acara NBA Today.
Ketika diberikan peran optimal dalam tiga musim terakhir di Rockets, Harden mencetak rata-rata lebih dari 30 poin setiap laga. Adapun Embiid memimpin daftar pencetak rata-rata poin terbanyak musim ini dengan 29,4 poin.
Di sisi lain, 76ers akhirnya bisa melepas Simmons yang tidak pernah tampil sejak awal musim. Simmons merupakan bintang andalan tim, tetapi dia menolak bermain untuk 76ers setelah dijadikan kambing hitam kekalahan pada playoff musim lalu.
Kedalaman Nets
Nets memang kehilangan pemain berstatus mantan MVP. Namun, tidak ada gunanya mempertahankan Harden yang sudah kehilangan motivasi bermain. Terbukti, pada laga terakhir melawan Sacramento Kings, Harden tampak tidak ingin berada di lapangan. Dia menyudahi laga hanya dengan sumbangan 4 poin selama 37 menit.
Tim asuhan pelatih Steve Nash ini justru mendapatkan berkah lewat paket pertukaran berharga dari 76ers. Salah satu yang akan berguna adalah kehadiran Simmons. Meskipun belum bermain musim ini, pebasket berusia 25 tahun ini merupakan salah satu pemain bertahan paling tangguh. Dia sudah dua kali terpililih masuk All-Defensive Team dalam empat musim berkarier di NBA.
Simmons akan menjadi kepingan pelengkap Nets. Dia akan memperbaiki pertahanan tim yang sangat rapuh sejak musim lalu. Simmons memang kurang berguna dalam serangan. Tembakannya dari jarak menengah dan jauh tidak efisien. Namun, dia cukup menjadi fasilitator karena Nets sudah punya banyak penembak jitu.
Sementara itu, Nets akan punya kedalaman tim solid dengan kedatangan Curry dan Drummond. Curry yang mencatatkan akurasi lemparan tiga angka hingga 40 persen pada musim ini, akan bergantian tampil dengan dua penembak jitu tim, yaitu Patty Mills dan Joe Harris. Drummond sebagai mesin rebound akan menambal kekurangan sosok center dalam tim.
Selain pemain, Nets juga mendapatkan dua hak pilih rookie pada putaran pertama draft. Hak pilih itu bisa menjadi pondasi mereka untuk membangun masa depan tim. “76ers membuat kesalahan besar. Nets adalah pemenang dalam kesepakatan ini,” ucap pengamat NBA, Skip Bayless. (AP)