Badai Covid-19 Menerjang, Laga Pertamina dan Sukun Badak Ditunda
Efek Covid-19 mulai terasa di Proliga 2022. Akibat 10 pemain Jakarta Pertamina Pertamax positif Covid-19, laga mereka dan Kudus Sukun Badak ditunda. Ini menjadi pelajaran agar semuanya lebih disiplin menjalani prokes.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
SENTUL, KOMPAS — Meningkatnya kasus Covid-19 mulai terasa pada gelaran PLN Mobile Proliga 2022. Akibat 10 pemain tim putra Jakarta Pertamina Pertamax positif Covid-19, laga antara tim pemuncak klasemen dan Kudus Sukun Badak di Padepokan Bola Voli Sentul, Jawa Barat, Jumat (11/2/2022), ditunda.
Insiden itu diharapkan bisa membuat klub peserta menjaga kesehatan para pemainnya lebih ketat agar tidak mengganggu jalannya kompetisi. Kompetisi musim ini sangat dinanti setelah Proliga 2020 dihentikan pada akhir putaran kedua dan Proliga 2021 ditiadakan karena pandemi Covid-19.
”Berdasarkan keputusan bersama sebelum putaran kedua, jika ada tim yang lebih dari 50 persen pemainnya positif Covid-19, laga akan ditunda. Kali ini ada 10 pemain Pertamina yang positif Covid-19 dari total 18 pemain. Karena itu, laga Pertamina dan Sukun Badak ditunda satu-dua minggu. Ini adalah win-win solution agar tim peserta tidak dirugikan dan kompetisi bisa berlanjut,” ujar Wakil Direktur Proliga Reginald Nelwan.
Regi mengatakan, pihaknya tidak mengambil langkah walkout untuk tim yang tidak bisa bermain karena lebih dari separuh pemainnya positif Covid-19. Mereka menganggap paparan Covid-19 bisa terjadi kapan pun atau tak terprediksi meski sudah menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.
Apalagi laju kasus Covid-19 varian Omicron sedang meningkat di Indonesia. ”Bahkan, banyak orang yang telah vaksin penguat saja masih bisa tertular,” katanya.
Sebagai jalan tengah, mereka memilih menunda laga kalau ada tim yang tidak bisa bermain. Hal itu diakui bisa mengganggu jadwal pertandingan dan tidak tertutup kemungkinan kompetisi menjadi lebih panjang dari target berakhir pada 27 Maret mendatang.
Sebelum Proliga 2022 berlangsung, semua pengurus tim peserta berkomitmen agar kompetisi musim ini bisa dilaksanakan hingga tuntas dan aman.
”Tetapi, ini lebih baik ketimbang ada tim yang merasa dirugikan atau kompetisi dihentikan di tengah jalan,” kata Regi.
Proliga berharap tertundanya laga Pertamina dan Sukun Badak menjadi pelajaran agar semua tim dan pemain lebih waspada dan berhati-hati terhadap Covid-19.
”Sebelum Proliga 2022 berlangsung, semua pengurus tim peserta berkomitmen agar kompetisi musim ini bisa dilaksanakan hingga tuntas dan aman. Jadi, mari kita bersama-sama menjaga keberlanjutan kompetisi ini,” katanya.
Akibat libur
Manajer Pertamina Pertamax Sutrisno membenarkan ada 10 pemain timnya yang positif Covid-19, termasuk satu pemain asing. Mereka terkonfirmasi positif Covid-19 dalam tes antigen dua hari lalu, dan tetap positif dengan tes PCR.
”Semuanya tanpa gejala dan sehat. Tetapi, sesuai aturan yang berlaku, mereka harus melakukan karantina mandiri di salah satu apartemen di dekat sini,” katanya.
Sutrisno tidak tahu pasti penyebab para pemainnya terpapar Covid-19 karena merasa sudah memberlakukan protokol kesehatan dengan ketat. Dia menduga 10 pemain itu tertular saat dua pekan jeda kompetisi seusai putaran pertama 30 Januari. ”Waktu itu kami memberi kesempatan pemain berkumpul dengan keluarga. Mungkin, mereka tertular dari keluarga atau masyarakat di sekitarnya,” ujarnya.
Menurut Sutrisno, peristiwa itu cukup berdampak negatif kepada timnya. Para pemain itu praktis hanya bisa berlatih di ruang karantina. Mereka pun berkomitmen menerapkan protokol kesehatan lebih ketat.
”Sebenarnya kami telah clear soal protokol kesehatan. Tetapi, kami bakal jauh lebih displin selanjutnya,” katanya.
Tim putri Jakarta Pertamina Fastron mengalami masalah serupa. Sebelum laga melawan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia, Jumat, ada empat pemain yang positif Covid-19 dalam tes antigen sebelum pertandingan. Hal itu membuat mereka sedikit kewalahan walau akhirnya menang 3-0 (27-25, 25-20, 29-27) atas Petrokimia.
Pelatih Pertamina Fastron Octavian mengutarakan, kalau berulang, insiden itu bisa membuatnya kesulitan melakukan rotasi pemain. Padahal, dia ingin mencoba beragam strategi sebelum tampil pada babak empat besar. Adapun Pertamina Fastron sudah menapakkan satu kakinya ke final four seusai merebut poin penuh atas Petrokimia.
”Jadi, sekarang, fokus utama kami memastikan semua pemain sehat. Kalau ada yang positif Covid-19, itu merepotkan sekali. Kami tidak bisa mencoba banyak pemain dan bisa berdampak buruk pada final four nant,” ujarnya.