Fenomena kebangkitan Philippe Coutinho di Aston Villa menunjukkan Liga Inggris adalah tempat terbaik sang pemain untuk mengeluarkan daya magisnya di lapangan. Ia bahkan berkali-kali menjadi penyelamat Villa.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
BIRMINGHAM, KAMIS – Philippe Coutinho bagai penyihir kehilangan tongkat selama empat tahun terakhir. Sejak meninggalkan Liga Inggris, performa magis gelandang asal Brasil ini terus merosot drastis. Namun, masa-masa sulit itu telah berakhir seiring kembalinya sang pemain ke tanah Inggris yang dulu mengorbitkannya. Sang bintang kini bersinar terang di Aston Villa.
Magis Coutinho kembali mencuri perhatian ketika Villa ditahan Leeds United, 3-3, di Stadion Villa Park, Kota Birmingham, Kamis (10/2/2022) dini hari WIB. Meskipun gagal membawa timnya menang, pemain berstatus pinjaman dari Barcelona ini menyumbang 1 gol dan 2 asis selama 78 menit bermain.
Jika hanya satu kali tampil bagus, mungkin Coutinho hanya beruntung. Akan tetapi, dia sudah dua kali menjadi penyelamat Villa dari tiga laga sejak pindah. Sebelum itu, Coutinho menyelamatkan Villa dari ancaman kekalahan saat melawan Manchester United pada laga debutnya. Pemain yang tampil dari bangku cadangan itu menyumbang 1 gol dan juga terlibat dalam salah satu gol tim asuhan manajer Steven Gerrard itu.
Gerrard, yang merayu mantan rekannya di Liverpool itu untuk datang ke Villa, jatuh cinta kedua kalinya dengan permainan Coutinho. “Jikatidak suka menontonnya bermain, Anda seharusnya tidak menonton sepak bola lagi,” ucap sang manajer seusai pertandingan.
Coutinho, yang bermain sebagai penyerang di sayap kiri, membuat pendukung Villa tidak lagi rindu akan sosok Jack Grealish. Setiap kali pemain bertubuh mungil itu menyentuh bola, Villa seperti punya kesempatan mencetak gol. Dribel cekatan dan umpan matang Coutinho menunjukkan dirinya masih merupakan salah satu kreator gol terbaik sejagat saat ini.
Umpan magisnya yang dulu sering terlihat saat masih berseragam Liverpool kembali muncul. Dengan bobot sepakan yang pas, dua umpan terobosan Coutinho berbuah menjadi asis sempurna untuk gelandang Jacob Ramsey. Dia juga memperlihatkan kepiawaian menendang ke sudut-sudut gawang pada gol pertama Villa.
“Melihat penampilan Philippe malam ini, bukan hanya gol dan asis, benar-benar indah yang dia lakukan di lapangan. Ini adalah sosok Philippe klasik. Dia semakin mendekati penampilan ketika seluruh dunia membicarakan tentangnya,” tambah Gerrard.
Kehebatan pesepak bola termahal ketiga di dunia itu perlahan mulai kembali. Performa apik tersebut nyaris tidak terlihat selama sang pemain membela Barca dan Bayern Muenchen. Dia tenggelam di antara nama-nama pemain hebat dari kedua klub tersebut.
Kebangkitan
Fenomena kebangkitan Coutinho memperlihatkan Liga Inggris adalah rumah terbaik untuk dirinya. Sebelumnya, dia juga berhasil mencapai puncak performa ketika membela Liverpool pada 2012-2018. Permainan cepat dan agresif ala Inggris cocok untuk gaya bermainnya yang penuh dengan teknik individu.
Di sisi lain, Coutinho bisa berkembang karena menjadi poros permainan tim. Dia kembali mendapatkan peran itu di Villa, sama seperti di Liverpool. Dia tidak memiliki keistimewaan tersebut bersama Barca dan Muenchen yang mempunyai begitu banyak bintang di lapangan.
Jika terus bermain bagus, dia kemungkinan besar akan dipermanenkan oleh Villa. Villa bisa mempunya opsi untuk memboyongnya dengan harga 33 juta poundsterling atau setara Rp 641 miliar.
Adaptasi cepat ini juga tidak lepas dari peran Gerrard sebagai mantan rekannya di Liverpool. Gerrard, yang pernah bermain bersamanya di lini tengah, mengetahui posisi dan peran terbaik Coutinho. Coutinho dipasang di sisi kiri, tetapi dibebaskan untuk berada di mana pun. Peran bebas ini yang membuatnya bisa lebih terlibat dalam serangan.
Saat bersamaan, performa Coutinho terangkat berkat bantuan dari Ramsey. Kedua pemain ini seperti punya telepati di lapangan. Ramsey, yang masih berusia 20 tahun, sangat gesit mencari ruang. Coutinho pun bisa dengan mudah mencari rekannya itu di antara barisan pertahanan lawan.
Kecocokan dalam berbagai aspek itulah yang mengembalikan magis Coutinho hanya dalam sebulan di Villa. Sebelumnya, pemain yang dijuluki sebagai titisan Zico, legenda Brasil, itu menyampaikan sangat senang bisa kembali ke Inggris.
“Sangat senang berada di sini. Saya berharap bisa melakukan yang terbaik di tempat ini. Itulah yang membuat saya bekerja keras terus setiap hari. Semoga ini akan menjadi sisa musim yang hebat,” ucap pemain yang mengantar Muenchen juara Liga Champions Eropa pada 2020 tersebut.
Coutinho, yang dulu dijuluki sebagai permata, kini mulai menebarkan lagi kemilaunya. Jika terus bermain bagus, dia kemungkinan besar akan dipermanenkan oleh Villa. Villa bisa mempunya opsi untuk memboyongnya dengan harga 33 juta poundsterling atau setara Rp 641 miliar.
Namun, sebelum itu terjadi, Coutinho harus lebih dulu memastikan penampilannya konsisten. Sebab, konsistensi adalah hal yang paling sulit di dunia olahraga. Sang pemain sudah merasakan itu ketika jatuh-bangun selama beberapa tahun terakhir. (AP/REUTERS)