Jelang keberangkatan timas ke Piala AFF U-23 2022, pelatih Shin Tae-yong sempat menyampaikan dirinya sedang sakit kepada wartawan. Itu membuat awak media panik. Tapi, dia cepat membuat suasana cair dengan aksi kocaknya.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Shin Tae-yong, pelatih timnas sepak bola Indonesia (tengah), berdiskusi dengan sejumlah pejabat PSSU sebelum digelarnya rapat antara Kemenpora dan PSSI tentang rencana naturalisasi pemain, Kamis (10/2/2022) di Jakarta.
Bukan hanya junta militer yang bisa membungkam wartawan. Shi Tae-yong, pelatih tim nasional sepak bola Indonesia, pun bisa melakukannya, bahkan dengan satu kalimat saja. Itu terjadi saat pelatih asal Korea Selatan ini ditanya wartawan mengenai persiapan akhir timnas U-23 jelang berpartisipasi dalam Piala AFF U-23 2022 di Kamboja, 14-26 Februari mendatang.
”Selama saya menangani timnas, ini adalah kondisi paling buruk karena ada pemain yang positif (Covid-19) dan ada juga yang sedang sakit. Jadi, saya sendiri juga sedang tidak enak badan,” ujar pelatih berusia 51 tahun itu yang membuat belasan awak media yang mewawancarainya terdiam sejenak sekitar lima detik ketika melakukan door stop usai rapat koordinasi antara Kemenpora dan PSSI mengenai rencana naturalisasi pemain, Kamis (10/2/2022) di Jakarta.
Usai awak media terdiam sejenak karena khawatir tertular penyakit, Shin tertawa dan melakukan sedikit gerakan silat yang seolah-olah ingin menyebarkan penyakit dari dirinya ke arah para wartawan tersebut. ”Ciat-ciat…,” teriaknya yang justru membuat suasana mencair dan para wartawan ikut tertawa lepas.
Terlepas dari momen akrab antara Shin dan wartawan itu, Shin mengatakan, dirinya tidak bisa menebak bagaimana performa timnas U-23 nanti. Pasalnya, timnas sangat minim latihan bersama karena ada sejumlah pemain yang masih sakit.
”Kemarin, liga berada di Bali dan semua pemain berangkat ke sana. Kemudian, saat main, tidak tahu bagaimana ada pemain yang positif (Covid-19) dan ada yang sakit (ada gejala). Jadi, saya tidak tahu bagaimana target di sana (Piala AFF U-23),” kata pelatih kelahiran Yeongdeok-gun, Korea Selatan, 11 Oktober 1970, tersebut.
AP PHOTO/SUHAIMI ABDULLAH
Ekspresi Pelatih Indonesia Shin Tae Yong saat mendampingi timnya pada laga semifinal Piala AFF 2020 kontra Singapura di Singapura, 26 Desember 2021 lalu.
Dari informasi yang dihimpun Kompas, Shin sempat mengungkapkan, ada delapan pemain "Garuda Muda" yang positif Covid-19 seusai laga persahabatan antara Indonesia dan Timor Leste di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (30/1). Itu menyebabkan timnas cuma membawa 16 pemain dalam laga tersebut. Shin cukup bingung dengan hasil itu karena merasa tim sudah mematuhi protokol kesehatan selama pemusatan latihan.
Insiden itu membuat timnas kesulitan berlatih dengan optimal. Ini dinilai bakal memengaruhi persiapan menuju ke Piala AFF U-23. ”Sejauh ini, kami tidak bisa berlatih dengan kompak (bersama). Jadi, saya agak khawatir (dengan persiapan tim),” terang mantan pelatih timnas Korea Selatan itu.
tTim "Merah-Putih" ditargetkan mempertahankan gelar juara Piala AFF U-23 (sebelumnya disebut Piala AFF U-22) yang diraih di Kamboja pada 2019 lalu.
Bahkan, lanjut Shin, dirinya tidak tahu pasti apakah timnas akan tetap berangkat ke Kamboja. ”Rencananya, kami membawa 28 pemain ke sana (Kamboja). Tapi, itu belum tentu juga karena situasi yang buruk ini,” ungkap mantan pemain Seongnam Ilhwa Chunma (Korea Selatan) dan Queensland Roar (Australia) ini.
Gunakan pesawat sewaan
Namun, dilansir dari laman resmi PSSI, Rabu (9/2/2022), timnas bakal berangkat ke Kamboja pada Jumat (11/2/2022) siang dengan menggunakan pesawat sewaan. PSSI memilih pesawat sewaan karena jadwal penerbangan komersial Jakarta-Phnom Penh, Kamboja, tidak ada setiap hari.
DOKUMENTASI MEDIA PSSI
Pelatih Indonesia Shin Tae-yong (kanan) mengamati latihan agility drill dua pemain Persebaya Surabaya, Ricky Kambuaya dan Rachmat Irianto, pada pemusatan latihan tim nasional Indonesia, Senin (24/1/2022), di Stadion Gelora Samudra Kuta, Bali.
Banyak maskapai mengurangi dan menghentikan sementara penerbangan ke Phnom Penh akibat pandemi Covid-19. ”Kami berterima kasih kepada Garuda Indonesia yang membantu kelancaran penerbangan timnas dari Jakarta menuju Phnom Penh,” kata Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi.
Sebelum keberangkatan itu, timnas lebih dahulu dilepas Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan beberapa Anggota Komite Eksekutif PSSI pada Jumat pagi. ”Menurut aturannya, tim harus berada di Kamboja empat hari sebelum laga pertama (menghadapi Laos, Selasa, 15/2). Maka itu, tim akan jalan tanggal 11 Februari,” tutur Yunus.
Yunus menuturkan, tim "Merah-Putih" ditargetkan mempertahankan gelar juara Piala AFF U-23 (sebelumnya disebut Piala AFF U-22) yang diraih di Kamboja pada 2019. PSSI cukup yakin karena mayoritas pemain berpengalaman dalam Piala AFF 2020 di Singapura pada 5 Desember 2021-1 Januari 2022. ”Tim ini punya modal chemistry yang telah terbangun,” jelasnya.
Dalam Piala AFF U-23 kali ini, Indonesia berada di Grup B bersama Malaysia, Myanmar, dan Laos. Seusai melawan Laos di laga perdana, mereka bertemu Myanmar pada Jumat (18/2) dan Malaysia pada Senin (21/2).