Tongkat estafet ganda putri Indonesia akan beralih mulai tahun ini dengan dipasangkannya Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti. Mereka antusias dengan keputusan itu dan akan mulai tampil di Eropa pada Maret.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
Tongkat estafet ganda putri Indonesia akan mulai beralih pada tahun ini. Siti Fadia Silva Ramadhanti menerima kepercayaan itu karena akan dipasangkan dengan Apriyani Rahayu yang akan mulai dipisahkan dengan pemain senior Greysia Polii.
Perjalanan mereka sebagai pasangan baru akan dimulai pada dua turnamen level BWF World Tour Super 300, yaitu Jerman Terbuka (8-13 Maret) dan Swiss Terbuka (22-27 Maret). Di sela-sela dua turnamen tersebut, pada All England, Apriyani bermain bersama Greysia, sementara Fadia diistirahatkan karena pasangan lamanya, Ribka Sugiarto, bermain dengan partner baru, Febby Valencia Dwijayanti.
Tak ada target tinggi dari pelatih untuk debut Apriyani/Fadia. ”Saya hanya ingin melihat kelebihan dan kekurangan pola main mereka,” kata pelatih ganda putri pelatnas bulu tangkis Indonesia Eng Hian di Jakarta, Kamis (10/2/2022).
Eng Hian menduetkan Fadia dengan Apriyani karena pemain berusia 21 tahun itu menjadi pasangan terbaik kedua, bersama Ribka, di pelatnas bulu tangkis Cipayung setelah Greysia/Apriyani. Mencarikan pasangan baru bagi Apriyani menjadi salah satu target ganda putri pada tahun ini menjelang pensiunnya Greysia sebagai atlet.
Meski hanya akan bermain dalam kejuaraan tertentu, Greysia tak akan terburu-buru meninggalkan Cipayung. Dia memiliki tanggung jawab mendampingi pemain muda untuk mematangkan kemampuan.
Pelatih yang mengantarkan Greysia/Apriyani meraih medali emas ganda putri Olimpiade Tokyo 2020 itu membutuhkan pendamping yang telah matang bagi Apriyani. Menurut Eng Hian, ada beberapa calon pendamping Apriyani, tetapi Fadia akhirnya dipilih karena memiliki cukup pengalaman di ganda putri dan campuran.
Fadia menjuarai Indonesia Masters Super 100 2019 bersama Ribka, meraih perunggu ganda putri Kejuaraan Asia Yunior 2017 dan 2018 (Agatha Imanuela), serta perak Kejuaraan Dunia Yunior ganda campuran 2017 dan 2018 (Rehan Naufal Kusharjanto). Dengan pengalaman keduanya, Apriyani/Fadia diharapkan bisa menembus Olimpiade Paris 2024 yang menjadi target ganda putri.
Pasti saya senang dan mau berprestasi. Saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini dan akan bertanggung jawab semaksimal mungkin.
Fadia pun menanggapi kesempatan itu dengan antusias. ”Pasti saya senang dan mau berprestasi. Saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini dan akan bertanggung jawab semaksimal mungkin,” tutur Fadia.
Meski belum memiliki pengalaman dan prestasi setinggi Apriyani, pemain asal PB Djarum itu tak memandangnya sebagai masalah. Mereka akan menghadapinya dengan komunikasi yang terbuka, di dalam dan di luar lapangan.
Apriyani, yang kali ini akan berperan sebagai senior, juga yakin bisa membentuk ikatan yang baik dengan ”adiknya” itu. ”Kami hanya berbeda usia dua tahun, jadi pasti bisa komunikasi dengan baik. Apalagi, saya tahu kualitas permainan Fadia. Dia tahu harus mengambil langkah seperti apa untuk lebih baik dan matang,” kata pemain PB Jaya Raya tersebut.
Mendapat kesempatan dan tanggung jawab untuk menjadi bagian dari ganda putri elite dunia pada masa depan, Fadia belajar dari sikap dan karakter Greysia/Apriyani yang pernah berperingkat ketiga dunia pada Oktober 2015. Disebutkan Fadia, pasangan yang meraih sepuluh gelar juara, termasuk di Olimpiade 2020 dan SEA Games 2019, itu memperlihatkan tanggung jawab mereka dengan totalitas dalam latihan di lapangan dan di luar lapangan. ”Mereka selalu menjadi panutan buatku dan pemain-pemain yunior,” ujar Fadia.
Apriyani juga mencontoh prinsip yang dipegang Greysia selama menjadi partnernya sejak Mei 2017. ”Saya dan Fadia harus fokus latihan untuk diri sendiri dulu. Dari situ, kami harus berpikir bahwa latihan dilakukan demi partner dan pelatih,” ujar Apriyani.
Apriyani belum menetapkan target tinggi karena akan mendapat kesempatan untuk bersaing sebagai ganda baru dengan pasangan top dunia dalam sebulan mendatang. Dia ingin dirinya dan Fadia memperlihatkan kemampuan terbaik masing-masing.