Aldila Sutjiadi, petenis putri nomor satu Indonesia, akan mengikuti turnamen Mandiri Terbuka sebagai pemanasan sebelum tampil pada dua turnamen WTA 250 di Meksiko.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
KOMPAS/KELVIN HIANUSA
Petenis Jatim Aldila Sutjiadi mmemukul bola di depan net saat melawan Priska Madelyn Nugroho pada laga final tunggal putri tenis PON Papua 2021 di Arena Sian Soor, Kota Jayapura, 7 Oktober 2021. Aldila mengalahkan Priska, 6-4, 7-6, dan merebut medali emas.
JAKARTA, KOMPAS - Setelah mengikuti Grand Slam Australia Terbuka, petenis putri nomor satu Indonesia, Aldila Sutjiadi, akan bersaing pada turnamen Tur WTA 250 Meksiko. Turnamen nasional di Jakarta menjadi ajang bagi Aldila mempersiapkan diri.
Aldila menjadi salah satu peserta turnamen nasional Mandiri Terbuka berhadiah total Rp 200 juta di Hotel Sultan, Jakarta, 6-13 Februari. Selain petenis berperingkat ke-365 dunia tunggal (120 ganda) itu, akan bersaing pula petenis top Indonesia lain, di antaranya Jessy Rompies, Beatrice Gumulya, dan Muhammad Rifqi Fitriadi.
Ajang ini akan menjadi persiapan Aldila mengikuti dua turnamen WTA di Guadalajara (21-27 Februari) dan Monterrey (28 Februari-6 Maret). Dua turnamen ini termasuk Tur WTA yang terdiri atas WTA 250, 500, dan 1000.
”Mumpung ada di Indonesia, saya mencari bekal untuk tur di Meksiko,” kata Aldila di Jakarta, Kamis (3/2/2022).
KOMPAS/KELVIN HIANUSA
Dua finalis tunggal putri PON Papua 2021, Aldila Sutjiadi dan Priska Madelyn Nugroho, saling berpelukan usai laga final di Arena Sian Soor, Kota Jayapura, pada Kamis 7 Oktober 2021.
Aldila baru kembali setelah tampil pada AustraliaTerbuka di Melbourne Park, 17-30 Januari. Turnamen itu menjadi debut Aldila di arena Grand Slam. Dia mendapat wild card untuk tampil pada ganda putri bersama petenis Thailand, Peangtran Plipuech. Mereka kalah, 4-6, 2-6, pada babak pertama saat berhadapan dengan Alexa Guarachi/Nicole Melichar-Martinez (Chile/AS).
Setelah pertandingan itu, Aldila mengatakan, dia mendapat pengalaman berhadapan dengan pemain yang sering tampil pada ajang besar. ”Kami bisa memberi perlawanan berarti, tetapi, kami memang butuh bermain dalam turnamen level tinggi untuk bisa bersaing dengan petenis berpengalaman,” tutur Aldila.
Turnamen WTA 250 pun menjadi ajang yang tepat bagi petenis berusia 26 tahun itu untuk meningkatkan level permainannya. Aldila baru beberapa kali mengikuti turnamen Tur WTA, salah satunya WTA 250 Adelaide yang merupakan turnamen pemanasan Australia Terbuka.
KOMPAS/KELVIN HIANUSA
Petenis Jatim Aldila Sutjiadi memukul bola saat melawan Priska Madelyn Nugroho pada laga final tunggal putri tenis PON Papua 2021 di Arena Sian Soor, Kota Jayapura, 7 Oktober 2021.
Selain itu, dia pernah tampil pada WTA 250 Chicago pada Agustus 2021, WTA 500 San Jose 2021, dan WTA 250 Jiangxi 2019. Di San Jose, Aldila berpasangan dengan Erin Routfille (Selandia Baru) bertemu petenis top dunia, Coco Vandeweghe/Cathy McNally (AS). Selebihnya, dia sering tampil pada turnamen ITF dan WTA 125.
Sementara itu, turnamen Mandiri Terbuka adalah ajang pertama dalam agenda PP Pelti di masa pandemi Covid-19. Ajang ini menjadi daya tarik bagi petenis Indonesia, terutama yang jarang tampil dalam turnamen di luar negeri.
Kami bisa memberi perlawanan berarti, tetapi, kami memang butuh bermain dalam turnamen level tinggi untuk bisa bersaing dengan petenis berpengalaman.
”PP Pelti berterima kasih atas kontribusi PT Bank Mandiri Tbk. Turnamen ini akan menjadi ajang untuk mengevaluasi kemampuan petenis, terutama persiapan menuju SEA Games di Vietnam pada Mei,” ujar Ketua Umum PP Pelti, Rildo Ananda Anwar.
KOMPAS/KELVIN HIANUSA
Petenis Jatim Aldila Sutjiadi meluapkan kegembiraan seusai meraih medali emas tunggal putri dengan mengakahkan Priska Madelyn Nugroho pada laga final tunggal putri tenis PON Papua 2021 di Arena Sian Soor, Kota Jayapura, 7 Oktober 2021.
Khusus untuk putra, turnamen digunakan untuk memantau perkembangan atlet yang akan membela Indonesia dalam babak playoff Grup II Piala Davis. Di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Jakarta, 4-5 Maret, Indonesia akan bertemu Venezuela untuk bertahan di grup tersebut. Januari lalu, Pelti menggelar seleksi untuk tim nasional tenis yang disapkan tampil dalam berbagai ajang tahun ini, seperti SEA Games, Asian Games, dan Piala Davis.
“Ini adalah bentuk dukungan PT Bank Mandiri untuk Pelti. Pada masa pandemi, petenis Indonesia membutuhkan turnamen yang kompetitif,” kata Senior Vice President Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Aturridha.
Turnamen Mandiri Terbuka akan menggelar persaingan nomor tunggal dan ganda, putra maupun putri. Nomor tunggal akan diikuti 32 peserta, sementara ganda dengan 16 wakil.