Mason Greenwood menatap penghujung karier di usia baru 20 tahun. Masa depan menjanjikan sang penyerang MU terancam sirna akibat tuduhan kasus pemerkosaan dan penyerangan kepada pacarnya.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
MANCHESTER, SENIN – Mason Greenwood (20), penyerang berbakat Manchester United, ditangkap kepolisian Inggris atas dugaan pemerkosaan dan penyerangan terhadap pacarnya. Pemain Inggris paling potensial ini bukannya berprestasi di lapangan, justru terus membuat kontroversi dalam kehidupan pribadi. Akibat berjalan ke arah yang salah, Greenwood kini menatap masa depan suram sebagai pesepak bola.
Kepolisian Manchester menyatakan telah menangkap Greenwood dengan bukti gambar dan video yang diunggah seorang wanita, Harriet Robson, di media sosial Instagram. Robson memperlihatkan luka di badan dan wajah akibat kekerasan yang dilakukan sang pacar.
Robson juga menyebarkan rekaman suara percakapan dengan sang bintang MU. Dalam dialog itu, Greenwood memaksa pacarnya berhubungan badan dengan nada kesal. Dia semakin emosi ketika Robson terus menolak keinginannya tersebut.
Greenwood pun ditahan sementara dengan tuduhan melakukan pemerkosaan dan kekerasan terhadap Robson. Menurut pihak kepolisian Manchester, sang pemain sedang menjalani interogasi dan penyelidikan terkait tuduhan itu. Adapun bukti unggahan Robson sempat menjadi trending topic di Twitter pada Minggu (30/1/2022) WIB. Hampir seluruh warganet, termasuk pendukung ”Setan Merah”, kompak mengecam Greenwood.
Masa depan pemain yang menjalani debut bersama timnas Inggris pada usia 18 tahun ini pun berada dalam ketidakpastian. MU, dalam pernyataan resmi, menyampaikan, tidak akan memberikan toleransi kepada pemainnya jika terbukti benar melakukan kejahatan itu.
”Kami mengetahui gambar dan tuduhan yang beredar di media sosial. Kami tidak akan membuat komentar lebih lanjut sampai fakta telah ditetapkan. MU tidak memaafkan kekerasan dalam bentuk apa pun,” kata pihak klub.
Menurut jurnalis kawakan sepak bola Eropa, Fabrizio Romano, MU akan menutup pintu kepada Greenwood untuk sementara waktu. Penyerang yang sudah tampil dalam 18 pertandingan Liga Inggris musim ini tersebut tidak akan ikut berlatih atau bertanding sampai pengumuman klub selanjutnya.
Greenwood kembali tenggelam akibat kontroversi dalam kehidupan pribadi. Ini bukan kejadian yang pertama. Sebelumnya, dia pernah membuat masalah di timnas Inggris, pada September 2020. Dia dan rekannya, Phil Foden, melanggar aturan isolasi Covid-19 dengan memasukkan dua wanita ke kamar hotel. Pelanggaran itu dilakukan diam-diam dengan menyogok pegawai hotel.
Pelatih Inggris Gareth Southgate, yang memberikannya kesempatan debut di timnas, sempat geram. Southgate langsung memulangkan kedua pemain muda tersebut. Greenwood belum pernah dipanggil ke timnas lagi sejak kejadian itu.
Greenwood pun meminta maaf tak lama berselang setelah pelanggaran. ”Saya hanya bisa meminta maaf kepada semua orang atas hal memalukan yang saya sebabkan. Saya tidak melakukan tanggung jawab seharusnya untuk melindungi pemain, staf, dan publik. Permintaan maaf ini khususnya kepada Southgate yang telah memberikan kepercayaan besar kepada saya. Saya berjanji akan belajar dari kasus ini,” tuturnya.
Kami mengetahui gambar dan tuduhan yang beredar di media sosial. Kami tidak akan membuat komentar lebih lanjut sampai fakta telah ditetapkan. MU tidak memaafkan kekerasan dalam bentuk apa pun.
Performanya di lapangan menurun drastis seusai itu. Dia yang masih remaja ketika itu tidak sanggup menghadapi tekanan publik. Beruntung Greenwood memiliki sosok manajer seperti Ole Gunnar Solskjaer yang selalu mendukungnya.
Solskjaer tidak pernah menyerah terhadap Greenwood karena punya keyakinan begitu besar. Menurut mantan pemain sekaligus manajer MU itu, dia memperkirakan mantan anak asuhnya itu bisa jadi penyerang tertajam dalam sejarah klub.
”Mason adalah salah satu pencetak gol terbaik, jika bukan yang terbaik. Saya bekerja dengannya dan melihat langsung. Dia sangat tenang. Penampilannya jauh lebih dewasa daripada usianya,” kata Solskjaer, yang pernah bermain dengan penyerang hebat seperti Ruud van Nistelrooy dan Wayne Rooney, kepada BT Sport.
Namun, Greenwood agaknya telah dikalahkan oleh ego besar dari dalam dirinya. Selain kontroversi di luar lapangan, dia juga sering dikritik belakangan ini karena terlalu serakah ketika bermain. Dia selalu memaksa untuk menembak meskipun dalam posisi tidak tepat.
Jika terbukti bersalah dalam kasus barunya, karier Greenwood hampir dipastikan akan tamat. Pria asal Bradford ini akan menambah panjang daftar pemain berbakat yang gagal mencapai potensi terbaiknya. Mirisnya, kegagalan itu diakibatkan oleh dirinya sendiri. (AP/REUTERS)