Nasib berbeda dialami Uruguay dan Chile untuk merebut satu tiket terakhir ke Qatar 2022. Asa Uruguay meningkat usai menang atas Paraguay, sedangkan Chile dalam kondisi sulit sebab ditumbangkan Argentina.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
ASUNCION, JUMAT – Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Amerika Selatan memasuki tahap akhir yang telah memastikan Brasil dan Argentina sebagai duta di Qatar, lalu Ekuador yang berpeluang menyusul karena hanya butuh enam poin dari tiga laga tersisa untuk menyegel peringkat ketiga. Alhasil, hanya tersedia satu jatah lolos langsung ke Piala Dunia edisi ke-22 yang diperebutkan empat tim, yaitu Uruguay, Kolombia, Peru, dan Chile.
Selain empat tiket langsung itu, zona Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol) juga memiliki satu tiket babak play off untuk tim yang menduduki peringkat kelima. Dalam laga play off, tim Amerika Selatan akan menghadapi wakil Asia, Juni mendatang.
Pada laga ke-15, Jumat (28/1/2022) pagi WIB, dua tim dengan nama besar, Uruguay dan Chile, yang mengejar kemenangan mendapat suratan yang berbeda. Uruguay meraih kemenangan atas Paraguay 1-0 melalui gol tunggal penyerang veteran, Luis Suarez, pada laga yang berlangsung di Stadion Jenderal Pablo Rojas, Kota Asuncion, Paraguay.
Sementara itu, Chile gagal mengimbangi Argentina di Stadion Zorros del Desierto, Kota Calama, Chile. “La Roja”, julukan Chile, hanya menghasilkan sebuah gol dari Ben Brereton, sehingga tidak mampu mendapatkan poin karena Argentina mencetak dua gol sumbangan Angel Di Maria dan Lautaro Martinez.
Bagi Uruguay, hasil itu ibarat sebuah awal yang baik di era baru bersama Pelatih Diego Alonso. Itu adalah laga pertama Alonso mendampingi skuad “La Celeste” di laga resmi setelah ditunjuk menggantikan pelatih legendaris Oscar Tabarez yang diberhentikan, Desember lalu.
Kehadiran Alonso menghadirkan asa baru bagi Uruguay untuk lolos langsung ke Qatar. Ia langsung mempersembahkan sebuah kemenangan yang telah menghilang dari lima duel terakhir Uruguay di babak kualifikasi.
Pada lima laga terakhir itu, empat laga beruntun di antaranya berakhir dengan kekalahan. Uruguay dua kali dibenamkan Argentina, tumbang dari Brasil, bahkan dilibas Bolivia 0-3, 17 November lalu. Satu-satunya poin yang didapat Uruguay di paruh kedua 2021 ialah ketika bermain imbang tanpa gol dengan Kolombia, 8 Oktober.
Tak hanya menang, Uruguay juga membawa catatan positif dengan mengakhiri laga di Asuncion tanpa kemasukan gol. Di babak Kualifikasi Qatar 2022, lini belakang La Celeste adalah salah satu yang terburuk dari 10 peserta.
Mereka telah kemasukan 21 gol dalam 14 laga sebelumnya atau rata-rata 1,5 gol per laga. Catatan itu membuat lini pertahanan Uruguay hanya lebih baik dari Bolivia dan Venezuela.
Kemenangan yang dilengkapi tanpa kebobolan atas Paraguay adalah catatan ketiga yang dikoleksi Uruguay dalam 15 pertandingan. Padahal, La Celeste dihuni para pemain belakang yang tampil di level tertinggi di Eropa, seperti Jose Gimenez yang membela Atletico Madrid; Ronald Araujo yang menjadi andalan Barcelona; hingga Diego Godin yang pernah mengangkat trofi juara La Liga dan tampil di dua final Liga Champions bersama Atletico Madrid sebelum berlabuh ke Atletico Mineiro, klub Serie A Brasil, pekan lalu.
Alonso menyatakan, kemenangan itu adalah hasil yang pantas didapatkan timnya karena telah bekerja keras dalam latihan dan pertandingan untuk bangkit dari rentetan hasil buruk. Meski begitu, ia yakin Suarez dan kawan-kawan bisa tampil lebih baik lagi di tiga laga tersisa di babak kualifikasi.
“Kami bersyukur bisa membawa pulang hasil bagus, tetapi tim ini harus terus berkembang, terutama dalam efektivitas untuk memanfaatkan peluang. Kami memiliki kemampuan untuk bisa lolos langsung ke Qatar,” ujar Alonso dilansir laman Asosiasi Sepak Bola Uruguay (AUF).
Uruguay telah kemasukan 21 gol dalam 14 laga sebelumnya atau rata-rata 1,5 gol per laga. Catatan itu membuat lini pertahanan Uruguay hanya lebih baik dari Bolivia dan Venezuela.
Salah satu pemain penting yang mengakhiri paceklik kemenangan La Celeste adalah kiper debutan, Sergio Rochet. Penjaga gawang klub raksasa Uruguay, Nacional, itu menggantikan Fernando Muslera yang menderita cedera lutut sejak awal Desember.
Rochet mampu menjawab kepercayaan Alonso dengan menghasilkan dua penyelamatan krusial. “Saya senang dengan hasil laga debut yang luar biasa. Ini adalah hasil kerja satu tim, saya pun berusaha menjalankan tugas sebaik mungkin,” kata Rochet yang berusia 28 tahun.
Kemenangan itu membawa Uruguay untuk sementara duduk di peringkat empat dengan torehan 19 poin. Tetapi, posisi Uruguay belum aman.
Mereka bisa tergusur ke peringkat kelima apabila duel Kolombia kontra Peru di Stadion Metropolitano Roberto Malendez, Kota Barranquilla, Kolombia, Sabtu (29/1) pagi, menghadirkan pemenang. Hingga laga ke-14, Kolombia dan Peru sama-sama mengoleksi 17 poin.
Tidak berubah
Pada laga perdana bersama Alonso, La Celeste tampil dengan taktik serupa ketika masih ditukangi Tabarez dengan 4-4-2. Hanya saja, penampilan Uruguay lebih agresif dengan menerapkan zona pertahanan tinggi dan lebih sabar membangun serangan dari lini pertahanan.
Alonso menuturkan, timnya masih dalam tahap beradaptasi dengan taktik yang diinginkannya. Mantan Pelatih Inter Miami itu menjelaskan, dirinya tengah menyiapkan Uruguay yang bisa tampil dengan berbagai taktik demi bisa menghadirkan permainan yang lebih beragam dan menyulitkan lawan.
“Kami masih berproses untuk tampil dengan cara bermain baru setelah tim ini bermain selama 15 tahun bersama Tabarez. Ke depannya, saya berharap tim ini bisa tampil sama baiknya ketika bermain dengan formasi empat, lima, dan tiga gelandang,” ucap Alonso.
Peluang La Celeste mengejar posisi keempat untuk tiket langsung ke Qatar tidak akan mudah karena akan menghadapi Venezuela serta dua tim pesaing tiket ke Piala Dunia 2022, yakni Peru dan Chile. Uruguay selalu menembus putaran final Piala Dunia dalam tiga edisi terakhir sejak 2010.
Adapun Chile amat kecewa dengan kekalahan ketujuh yang dikoleksi di babak kualifikasi usai tumbang dari Argentina. Bek Chile, Gary Medel, menganggap hasil negatif itu tidak pantas didapatkan timnya karena tampil lebih dominan dengan koleksi 60 persen penguasaan bola dan kreasi 13 peluang.
“Jalan kami menuju Qatar kian rumit, tetapi peluang itu belum mati. Kami akan terus berjuang yang dimulai dengan mengejar tiga poin di La Paz kontra Bolivia (Rabu, 2/2),” kata Medel dilansir ADN Radio.
Setelah menghadapi Bolivia, Chile akan menjalani dua laga pamungkas yang berat. Mereka akan menghadapi Brasil yang bertekad mengakhiri babak kualifikasi tanpa kekalahan, lalu Uruguay yang juga ingin merebut tiket terakhir ke Qatar. Adapun Chile gagal melaju ke putaran final Piala Dunia Rusia 2018. (REUTERS)