Perempat Final Pertama Alize Cornet dalam 17 Tahun
”Tidak pernah ada kata terlambat untuk terus mencoba,” kata Alize Cornet, yang menembus perempat final Grand Slam untuk pertama kali dalam 17 tahun karier profesionalnya.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
MELBOURNE, SENIN — ”Tidak pernah ada kata terlambat untuk terus mencoba”. Alize Cornet menggambarkan perjalanannya untuk mencapai perempat final pertama setelah bersaing 17 tahun di arena Grand Slam. Petenis Perancis itu akan menjalani perempat final pertamanya di Australia Terbuka.
Maka, setelah mendapat poin terakhir, ketika bola dari pengembalian servis Simona Halep tidak dapat melewati net, Cornet menangis. Anggota tim pelatih yang menyaksikannya di tribune pun turut menangis.
Tunggal putri peringkat ke-61 dunia itu mengalahkan Halep, dua kali juara Grand Slam, 6-4, 3-6, 6-4, pada babak keempat di Rod Laver Arena, Senin (24/1/2022). Kedua petenis bersaing ketat hingga poin terakhir dalam laga selama 2 jam 33 menit dalam cuaca panas.
Turut terharu oleh perjalanan panjang Cornet adalah mantan petenis Australia, Jelena Dokic, yang bertugas mewawancarainya di lapangan. Dokic pun langsung memeluk Cornet. ”Saya tahu betapa momen ini sangat berarti bagimu. Maaf, kalau saya langsung memelukmu,” ujar Dokic, semifinalis Wimbledon 2000.
Cornet, yang telah berusia 32 tahun, harus menanti hingga Grand Slam ke-63 untuk mendapat tiket perempat final pertamanya. Dia meraih itu pada Australia Terbuka ke-17 sejak tampil pada 2006.
”Untuk inilah, saya bermain tenis. Saya ingin berbagi momen ini dengan Anda yang telah mendukung saya,” ujar Cornet yang akan berhadapan dengan petenis AS, Danille Collins, pada perempat final. Collins mengalahkan Elise Mertens, 4-6, 6-4, 6-4, pada babak keempat.
Menuju pertemuan di Rod Laver Arena, Cornet unggul 3-1 atas Halep, salah satunya dari pertemuan terakhir yang terjadi tujuh tahun lalu. Namun, sejak sebelum laga, Cornet menyatakan, Halep menjadi lawan yang sulit ditaklukkan.
Cornet menilai, Halep berada dalam tahap kebangkitan setelah mengalami cedera betis kiri pada 2021. Cedera itu membuat Halep absen di Perancis Terbuka dan Wimbledon 2021. Dia baru tampil kembali pada AS Terbuka dan tersingkir pada babak keempat.
”Saya merasa, level permainannya sudah naik kembali. Saya mengikuti perjalanan Simona selama bertahun-tahun dan dia adalah petenis yang saya kagumi. Dia adalah pejuang,” puji Cornet sebelum pertandingan.
Karakter pejuang itu diperlihatkan Halep. Setelah kehilangan set pertama, dia tertinggal 1-3 pada set kedua, tetapi berbalik memenangi set tersebut dengan merebut lima gim beruntun. Halep juga sempat menggagalkan dua match point Cornet pada gim kesembilan set ketiga meski akhirnya kalah.
Tidak pernah ada kata terlambat untuk terus mencoba. (Alize Cornet)
”Perjuangan kami di lapangan luar biasa dalam kondisi seperti ini. Saya tahu Simona telah melalui perjuangan berat dan saya kagum kepadanya. Saya sendiri, bahkan, tidak bisa lagi berpikir dengan jernih setelah melalui 2 jam 30 menit. Otak saya dipenuhi banyak pikiran,” ujar Cornet.
Seperti laga Cornet melawan Halep, pertandingan Collins dengan Mertens juga berlangsung panjang, yaitu 2 jam 51 menit. Collins adalah salah satu dari empat tunggal putri AS yang tampil pada pekan kedua Australia Terbuka. Petenis lainnya adalah Madison Keys dan Jessica Pegula yang terlebih dulu lolos ke perempat final. Adapun Amanada Anisimova, yang menyingkirkan juara bertahan Naomi Osaka pada babak ketiga, dikalahkan petenis nomor satu dunia, Ashleigh Barty.
Australia Terbuka telah menjadi Grand Slam yang memberi Collins hasil cukup baik dibandingkan dengan Grand Slam lainnya. Petenis yang menapaki persaingan profesional dari tingkat universitas (NCAA) ini mencapai semifinal pada 2019 sebelum disingkirkan Petra Kvitova.
Dua tiket perempat final lain dari paruh bawah undian tunggal putri akan diperebutkan pada pertandingan sesi malam waktu setempat. Juara Perancis Terbuka 2020, Iga Swiatek, berhadapan dengan Sorana Cirstea. Sementara unggulan kedua, Aryna Sabalenka, melawan Kaia Kanepi. (AFP/Reuters)