Inter kembali memperlihatkan pesona kedewasaannya sebagai juara bertahan. Dengan spirit juara ini, mereka berada di jalan mulus mengulang scudetto.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
MILAN, MINGGU – Meraih tiga poin setelah tertinggal lebih dulu agaknya sudah jadi kebiasaan untuk sang juara bertahan Liga Italia, Inter Milan. Kebangkitan pasukan “Nerazzurri” kembali terulang di Stadion Giueseppe Meazza pada Minggu (23/1/2022). Kali ini giliran penyerang veteran, Edin Dzeko, yang memercikan spirit juara tersebut.
Puluhan ribu penonton tuan rumah di stadion bersuka cita menyambut gol sundulan Dzeko ke gawang Venezia. Setelah menanti selama 90 menit, Inter akhirnya unggul atas tim tamu. Gol hasil umpan silang bek kanan, Denzel Dumfries, mengantarkan mereka menang atas tim tamu, 2-1.
Ini adalah salah satu laga tersulit sepanjang musim. Saya melewatkan beberapa kesempatan mencetak gol. Mungkin saya menyimpannya untuk momen spesial ini. Ini adalah cara indah untuk meraih kemenangan.
“Ini adalah salah satu laga tersulit sepanjang musim. Saya melewatkan beberapa kesempatan mencetak gol. Mungkin saya menyimpannya untuk momen spesial ini. Ini adalah cara indah untuk meraih kemenangan,” kata Dzeko yang mencetak gol ke-9 di liga musim ini, kepada DAZN.
Tampil dengan skuad terbaik, Inter meraih kemenangan ini dengan susah payah. Venezia yang datang dengan keterbatasan skuad akibat Covid-19 dan cedera justru bisa unggul lebih dulu lewat sundulan sang striker, Thomas Henry. Gol pada awal babak pertama itu membuat Dzeko dan rekan-rekan sempat panik.
Tim asuhan pelatih Simone Inzaghi ini mulai mengepung pertahanan lawan setelah kebobolan. Namun, mereka kesulitan karena tim lawan menerapkan blok rendah. Sang tamu menempatkan seluruh pemain mereka di separuh lapangan sendiri. Inter hanya berharap mendapat peluang dari spekulasi umpan-umpan silang.
“Dewi Fortuna” memihak sang tuan rumah. Jelang turun minum, Inter menyamakan kedudukan lewat tendangan gelandang Nicolo Barella. Barella memanfaatkan bola yang jatuh ke kakinya, seusai kiper lawan gagal menangkap sepakan voli Ivan Perisic.
Kebuntuan kembali terjadi di paruh kedua. Inzaghi mulai panik. Sang pelatih mengganti lima pemain, salah satunya striker Lautaro Martinez dengan Alexis Sanchez. Inzaghi tetap percaya kepada Dzeko yang beberapa kali gagal memanfaatkan peluang. Kepercayaan itu dibayar tuntas pada penghujung laga.
“Inzaghi pernah bermain sepak bola. Dia mengerti bagaimana cara mengatasi situasi penuh intrik pada menit-menit akhir. Laga ini memang sulit karena Venezia hanya mengincar serangan balik. Hal terpenting kami bisa menang apa pun yang terjadi tadi,” lanjut Dzeko yang akan berusia 36 tahun pada Maret 2022.
Bagi Inter, hasil ini sangatlah penting. Mereka tetap mampu meraih tiga poin di tengah kelelahan fisik para pemain. Adapun skuad “Nerazurri” baru saja menghadapi laga Piala Italia yang berujung hingga perpanjangan waktu dan bertandang ke markas Atalanta.
Tiga poin ini sekaligus menjauhkan mereka dari rival sekota, AC Milan, yang kalah pada awal pekan ini. Inter memuncaki klasemen liga dengan selisih lima poin dari sang tetangga. Mereka punya modal berharga sebelum menjalani Derbi Milan pada laga selanjutnya.
Mentalitas juara skuad Inter tidak datang tiba-tiba. Sebagai peraih scudetto musim lalu, mereka sudah memperlihatkan spirit itu sepanjang musim ini. Tercatat mereka sudah lima kali bangkit untuk menang di liga setelah tertinggal lebih dulu.
Skuad asuhan Inzaghi juga memperlihatkan kebangkitan ini saat menjuarai Piala Super, lawan Juventus, dan babak 16 besar Piala Italia, lawan Empoli. Kedua kemenangan di Januari itu datang sama-sama saat babak perpanjangan waktu.
Pemain yang menjadi pahlawan kemenangan pun berbeda-beda. Dzeko hanyalah salah satu peluru dari beragam amunisi milik Inzaghi. Semuanya bisa berperan menjadi pahlawan karena punya satu misi, yaitu mempertahankan gelar juara. Mereka tidak mau menyerah sampai peluit panjang berbunyi.
“Tim ini punya kepercayaan sampai akhir pertandingan. Kami bisa saja kalah setelah tertinggal lebih dulu, tetapi mereka tetap berjuang dan membalikkan keadaannya. Kami menjuarai Piala Super, melaju di Liga Champions dan Piala Italia, semua ini menandakan hal tersebut (kedewasaan tim) dan kami selalu menikmati kemenangan,” ucap Inzaghi.
Spirit juara Inter menjadi modal berharga mereka untuk mengarungi sisa kompetisi. Konsistensi mereka akan diuji karena berhadapan dengan tiga kompetisi sekaligus, yaitu Liga Italia, Piala Italia, dan Liga Champions. Jika berhasil konsisten, bukan tidak mungkin mereka mengulang kembali treble winner pada 2009-2010. (REUTERS)