Ditahan Brighton, Kans Juara Chelsea Kian Tertutup
Paceklik kemenangan Chelsea berlanjut ketika ditahan imbang Brighton & Hove Albion, Rabu WIB. Kelelahan menjadi dalih Thomas Tuchel atas performa buruk anak asuhannya yang gagal menang di empat laga Liga Inggris.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
BRIGHTON & HOVE, RABU – Untuk keempat kalinya secara beruntun, Chelsea gagal meraih kemenangan di ajang Liga Inggris setelah ditahan imbang Brighton & Hove Albion 1-1 di Stadion Falmer, Rabu (19/1/2022) dini hari WIB. Hasil itu membuat Manajer Chelsea Thomas Tuchel mengubur impian untuk mempersembahkan gelar liga bagi”Si Biru” di musim ini.
Duel imbang di laga itu serupa pula dengan hasil pertandingan kedua tim di Stamford Bridge, 30 Desember lalu, yang juga berakhir 1-1. Sejak berbagi poin dengan Brighton itu di akhir tahun lalu, Chelsea belum pernah lagi mengecap kemenangan di Liga Inggris.
Mereka kehilangan poin penuh ketika tampil menghadapi dua pesaing juara lainnya. Si Biru ditahan imbang Liverpool 2-2, lalu tumbang 0-1 dari Manchester City.
Kini, Chelsea mengemas 44 poin dari 23 laga. Mereka tertinggal 12 poin dari Manchester City yang baru memainkan 22 pertandingan.
Tidak hanya impian untuk mengejar trofi liga yang semakin menjauh, kenyamanan Chelsea berada di posisi tiga besar juga berpoteni diusik oleh dua tim asal London, yaitu Tottenham Hotspur dan Arsenal. Secara matematis, kedua tim tersebut bisa menyamai bahkan melampaui perolehan poin Chelsea.
Arsenal, misalnya, baru menjalani 20 laga dengan perolehan 35 poin.”Si Meriam” bisa mengumpulkan 44 poin secara maksimal apabila bisa mengemas tiga laga tunda dengan meraih kemenangan.
Sementara itu, Spurs yang baru menjalani 18 laga memiliki 33 poin. Andai Spurs bisa meraih tiga poin di lima laga menuju pertandingan ke-23 di musim ini, Harry Kane dan kawan-kawan bisa melewati poin Chelsea dengan mengumpulkan 48 poin.
Apalagi, Spurs masih akan berduel dengan Chelsea, Minggu (23/1/2022) mendatang, di Stamford Bridge. Kehilangan poin penuh di derbi London itu akan kian mengancam posisi Chelsea di papan atas.
Tuchel mengakui, timnya tengah berada dalam kondisi kelelahan yang sangat akut. Hal itu, lanjutnya, membuat skuad Chelsea tidak bisa menghadirkan penampilan terbaik untuk meraih kemenangan.
”Kami kelelahan secara mental dan fisik. Anda bisa menyaksikan itu dengan melihat performa kami,” kata Tuchel seusai laga kepada Sky Sports.
Oleh karena itu, Tuchel menganggap timnya butuh jeda pertandingan untuk melepaskan sejenak kelelahan itu. Namun, ia sadar jadwal padat telah menanti di depan Chelsea.
Usai tampil di markas Brighton, Chelsea akan menjalani laga penting menghadapi Spurs. Laga itu merupakan penampilan terakhir Chelsea di liga pada Januari sebelum mereka bertolak ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, untuk tampil di ajang Piala Dunia Antarklub. Si Biru akan memulai laga di turnamen itu pada 9 Februari.
”Kami memainkan pertandingan tanpa henti sejak November, jadi istirahat adalah satu-satunya solusi untuk mengakhiri hasil buruk ini. Setelah laga ini, kami akan mengambil rehat sejenak, lalu menggunakan Jumat dan Sabtu untuk bersiap demi menghadapi Tottenham di hari Minggu,” ujar Tuchel, manajer berkebangsaan Jerman.
Di sisi lain, Manajer Brighton Graham Potter memuji penampilan anak asuhnya yang bisa mengimbangi Chelsea selama 90 menit. Ia menilai, timnya berpeluang meraih kemenangan di babak kedua, tetapi sayangnya sejumlah peluang di 30 menit akhir laga gagal berbuah gol.
”Saya amat bangga kepada seluruh pemain yang menampilkan performa fantastis. Mereka memberikan segalanya untuk menang meski gagal mendapatkan (tiga poin) itu, tetapi yang terpenting kami mendapat satu poin dari Chelsea,” kata Potter.
Kami kelelahan secara mental dan fisik. Anda bisa menyaksikan itu dengan melihat performa kami. (Thomas Tuchel)
Tak lupa, Potter juga memuji para pendukung”Si Burung Camar”, julukan Brighton, yang tak kenal lelah mendukung timnya. Dukungan pendukung di stadion, kata Potter, berpengaruh besar pada performa pemain menghadapi Chelsea.
”Para pendukung selalu menghadirkan atmosfer luar biasa di setiap laga kandang. Mereka mengapresiasi penampilan tim sehingga membantu kami untuk menjalani laga secara positif,” ucapnya.
Minim peluang
Pada laga di Falmer itu, Chelsea memimpin lebih dulu pada menit ke-28 melalui sepakan keras kaki kirim Hakim Ziyech dari luar kotak penalti. Gol itu diawali kolaborasi umpan satu-dua penyerang sayap asal Maroko itu dengan gelandang N’Golo Kante.
Meski sempat unggul, penampilan lini serang Chelsea amat buruk di laga itu sehingga menghasilkan minim peluang berbahaya untuk mengancam gawang tim tuan rumah. Si Biru hanya mencatatkan tiga tembakan tepat sasaran di laga itu.
Peluang terbaik Chelsea dibuka oleh sepakan Cesar Azpilicueta pada menit ke-14 yang bisa ditahan kiper Brighton Robert Sanchez. Setelah gagal menghalau gol Ziyech, Sanchez tampil krusial untuk mengagalkan peluang Romelu Lukaku pada menit ke-72.
Bahkan, Ziyech dan Lukaku beberapa kali terlihat saling berdebat di atas lapangan hijau. Momen itu bermula pada menit ke-38 ketika Ziyech memberikan operan yang tidak sesuai dengan permintaan Lukaku.
Kedua pemain itu berdiskusi ketika hendak masuk ke ruang ganti seusai wasit mengakhiri babak pertama. Kemudian, mereka juga masih berbincang ketika keluar dari lorong ruang ganti untuk masuk ke dalam lapangan sesaat sebelum babak kedua dimulai.
”Itu adalah situasi normal mereka berbincang. Mereka tidak senang dan tidak menyukai kondisi di pertandingan karena kami berharap penampilan yang lebih (baik) dari mereka,” kata Tuchel.
Adapun gol penyama kedudukan Brighton diciptakan oleh sang kapten Adam Webster pada menit ke-60. Gol itu diawali dari proses sepak pojok. Selama 90 menit, Si Burung Camar menghasilkan dua peluang tepat sasaran dari 10 kali percobaan menembak.
”Saya sangat senang bisa mencetak gol pada malam ini setelah menjalani serangkaian pekan dengan penampilan mengecewakan. Saya pikir kami adalah tim yang lebih baik di laga ini,” kata Webster kepada BT Sport.
Hasil imbang kontra Chelsea menjadi catatan satu poin ke-11 Brighton di liga musim ini. Mereka menjadi tim dengan raihan imbang terbanyak. Dengan hasil laga itu, Brighton tetap bertahan di peringkat kesembilan. (REUTERS/SAN)