Petenis Rusia, Daniil Medvedev, menjadi favorit juara di Australia Terbuka setelah juara bertahan Novak Djokovic batal tampil karena dideportasi.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
Untuk pertama kali Daniil Medvedev tampil sebagai favorit juara dalam arena Grand Slam. Dia mendapat status itu di Australia Terbuka 2022 setelah petenis nomor satu dunia yang juga juara bertahan, Novak Djokovic, batal tampil.
Perjalanan sebagai favorit juara itu dimulai di Rod Laver Arena, stadion utama di Melbourne Park, pada babak pertama, Selasa (18/1/2022). Medvedev mengalahkan Henri Laaksonen (Swiss), 6-1, 6-4, 7-6 (3).
Petenis Rusia itu menjadi favorit juara setelah Djokovic batal tampil karena dideportasi. Sembilan kali juara Australia Terbuka itu dipulangkan Pemerintah Australia karena datang tanpa vaksin Covid-19.
Tanpa Djokovic, peluang tunggal putra lain untuk juara pun terbuka, salah satunya bagi Medvedev. Dia adalah petenis peringkat kedua dunia dan memiliki penampilan baik sepanjang 2021. Semua hasil terbaik di arena Grand Slam didapat pada tahun tersebut, di antaranya ketika meraih gelar pertama dari panggung persaingan tertinggi di arena tenis profesional, yaitu dari AS Terbuka.
Medvedev juga tampil baik dalam dua Grand Slam di luar lapangan keras yang selama ini menyulitkannya, yaitu dengan lolos hingga perempat final Perancis Terbuka (lapangan tanah liat) dan babak keempat Wimbledon (lapangan rumput).
Final Australia Terbuka yang dicapai pada tahun itu, sebelum dikalahkan Djokovic, juga menjadi hasil terbaik di Melbourne Park. Persentase kemenangan 74 persen di Grand Slam, ATP Masters 1000, Final ATP, dan Olimpiade yang berlangsung di lapangan keras membuatnya layak ditempatkan sebagai favorit juara.
”Ya, saya memang menjalani musim yang baik pada 2021. Semoga hasil di sini lebih baik dari tahun lalu karena saya suka tampil di Australia dan menyukai lapangan keras, tetapi itu tidak akan mudah dicapai,” ujar Medvedev.
Namun, sebelum menatap jauh tentang peluangnya memenangi final, Medvedev bisa menghadapi tantangan berat pada babak kedua jika bertemu Nick Kyrgios. Wakil tuan rumah itu berebut tiket babak kedua dengan petenis Inggris Raya, Liam Broady, pada pertandingan Selasa sesi malam waktu setempat. Kyrgios, dengan bekal servis dan pukulan keras, sering menyulitkan lawan di lapangan keras saat berada dalam penampilan terbaik.
Jika bisa melewati babak kedua, tantangan berat lain kemungkinan baru dihadapi pada babak keempat, yaitu jika berjumpa Diego Schwartzman. Petenis unggulan lain yang berada pada paruh bawah undian, seperti Medvedev, di antaranya Stefanos Tsitsipas (4), Andrey Rublev (5), dan Felix Auger-Aliassime (9). Rublev dan Schwartzman, juga, melaju ke babak kedua setelah masing-masing menang straight sets.
Pada tunggal putri, hari kedua turnamen dengan hadiah total 75 juta dollar Australia (Rp 772,7 miliar) ini diwarnai dengan penampilan para juara Grand Slam, yaitu Garbine Muguruza, Simona Halep, Iga Swiatek, dan Petra Kvitova.
Kemenangan straight sets didapat Muguruza, Halep, dan Swiatek, sementara Kvitova ditaklukkan Sorana Cirstea, 2-6, 2-6. Muguruza dan Halep, yang masing-masing telah mendapat dua gelar Grand Slam, serta Swiatek (juara Perancis Terbuka 2020) menjadi bagian dari banyaknya juara baru tunggal putri Grand Slam setelah Serena Williams tak dominan lagi.
Mereka pun menjadi bagian dari barisan tunggal putri yang mengejar gelar pertama di Australia Terbuka. Setelah Sofia Kenin (juara Australia Terbuka 2020) disingkirkan Madison Keys pada babak pertama, Senin, juara tersisa pada nomor ini adalah Naomi Osaka. Petenis Jepang ini berstatus juara bertahan dan menjadi juara pada 2019.
Sponsor Djokovic
Sementara salah satu sponsor Djokovic, yaitu Lacoste, akan berkomunikasi dengan petenis Serbia tersebut setelah dia batal tampil di Australia Terbuka.”Kami akan menghubunginya sesegera mungkin untuk membahas apa yang terjadi di Australia,”demikian pernyataan resmi Lacoste.
Atlet berstatus bintang seperti Djokovic biasanya memiliki kontrak yang bernilai hingga jutaan dollar AS dengan sponsor. Mereka pun harus membawa citra baik dari perusahaan. Maka, ketika seorang atlet membuat atau terlibat masalah, sponsor akan melihat ulang perjanjian kerja sama. Saat Maria Sharapova terlibat doping pada 2016, misalnya, beberapa sponsor memutus kerja sama meski ada juga yang memilih tetap mendampinginya.(AFP/REUTERS)