Tim putra Jakarta Pertamina Pertamax menang atas tim debutan, Bogor Lavani 3-1 (28-30, 25-23, 25-18, 25-20) pada seri kedua Proliga 2022. Mereka pun sukses mengudeta Surabaya Bhayangkara Samator di puncak klasemen.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
SENTUL, MINGGU – Baru dua seri PLN Mobile Proliga 2022, tim putra Jakarta Pertamina Pertamax langsung memamerkan mental juaranya. Walau harus bermain dua hari berturut dalam laga yang sengit, mereka berulang kali bisa mengatasi situasi kritis dan meraih kemenangan.
Dalam laga hari ketiga seri kedua di Padepokan Bola Voli Sentul, Jawa Barat, Minggu (16/1/2022), Pertamina Pertamax sukses menaklukan tim debutan yang menjanjikan, Bogor Lavani dengan skor 3-1 (28-30, 25-23, 25-18, 25-20). Berkat kemenangan itu, mereka mampu mengudeta Surabaya Bhayangkara Samator di puncak klasemen.
”Ini buah dari latihan berdarah-darah kami sebelum Proliga 2022. Saya membiasakan para pemain menjalani latihan gim situasi ketat dan keras. Beberapa pemain sempat mengeluh dan minta intensitas diturunkan. Namun, saya ingatkan bahwa latihan ini penting agar mereka terbiasa dengan segala tekanan dalam laga sesungguhnya. Terbukti, dari tiga laga yang sudah dijalani, mereka cepat keluar dari tekanan yang diberikan lawan,” ujar pelatih Pertamina Pertamax Pascal Wilmar.
Pertamina Pertamax mendapatkan perlawanan alot dari Lavani di set pertama. Mengandalkan dua pemain asing bertinggi menjulang, yakni opposite asal Brasil Leandro Martins Da Silva yang bertinggi 217 sentimeter (cm) dan outside hitter asal Kuba Jorge Gonzales Garcia yang bertinggi 204 cm, Lavani sukses menghancurkan pertahanan Pertamina Pertamax sehingga unggul 30-28 di set tersebut.
Akan tetapi, Pertamina Pertamax cepat membaca pola permainan Lavani. Memasuki set kedua, mereka merapatkan bloknya dengan mengandalkan outside hitter asal Brasil Luiz Perotto dan dua pemain lokal, yakni middle blocker Hernanda Zulfi serta opposite Muhamad Fikri Mustopa Kamal. Strategi itu jitu dan membuat Leandro maupun Garcia tak berkutik.
Bahkan, Leandro tak lagi dimainkan mulai pertengahan set ketiga hingga set keempat. Hal itu sangat berpengaruh kepada mental permainan para pemain lokal Lavani yang sebagian masih kategori yunior dan beberapa baru menjalani debut Proliga. Tak pelak, Pertamina Pertamax bisa mencuri keunggulan beruntun dari set kedua, ketiga, dan keempat.
Ini buah dari latihan berdarah-darah kami sebelum Proliga 2022. Saya membiasakan para pemain menjalani latihan gim situasi ketat dan keras. (Pascal Wilmar)
”Set pertama tadi masih penjajakan untuk membaca pola permainan lawan. Pas set kedua, saya rotasi pemain dan minta teknik blok diubah agar bisa meredam Leandro ataupun Garcia. Terus, saya minta servis dilakukan sekencang-kencangnya seperti latihan. Pilihannya dua, bola out atau masuk. Saya minta servis jangan pelan supaya lawan tidak bisa melakukan serangan balik. Kalau dapat serangan balik dan masuk, mental lawan bisa bangkit,” terang Pascal.
Itu ketiga kalinya Pertamina Pertamax menang usai mendapatkan perlawanan sengit. Sebelumnya pada seri pertama, Minggu (9/1), mereka menjalani laga tak kalah berat saat menang 3-0 atas tim unggulan Jakarta BNI 46. Dengan pemain berisi sejumlah bintang lokal dan dilatih pelatih kawakan Samsul Jais, BNI 46 bermain sangat solid. Namun, Pertamina Pertamax bisa mengatasi perlawanan tim yang bisa menang 3-2 atas juara bertahan Bhayangkara Samator pada seri kedua, Jumat (14/1).
Pada seri kedua, Sabtu (15/1), mereka menjalani laga tak kalah berat ketika menang 3-1 atas Palembang Bank SumselBabel. Bahkan, mereka nyaris bermain lima set karena Bank SumselBabel dua kali bangkit, yakni di set ketiga dan keempat. Pada set keempat, mereka nyaris kalah sebelum bisa mengejar dan berbalik unggul.
Belajar dari Li Qiujiang
Pascal mengatakan, dia belajar banyak dari mantan pelatih timnas voli putra Indonesia yang berasal dari China Li Qiujiang atau Mister Li, tatkala dirinya menjadi asisten Li sewaktu merebut emas SEA Games 2019 di Filipina. Li Qiujiang menekankan penguasaan psikologis dalam setiap laga, terutama di masa krusial.
Kekuatan mental itu tidak didapat begitu saja melainkan bisa dibangun dalam latihan. ”Caranya, membiasakan para pemain belajar mengatasi beragam situasi laga dengan keras. Lama-lama kalau terbiasa, mereka tinggal enak saja pas main di laga sebenarnya,” ungkap Pascal.
Dengan tiga kemenangan itu, Pertamina Pertamax memimpin klasemen dengan sembilan poin dari tiga laga. Mereka mengambil alih posisi Bhayangkara Samator yang turun ke urutan kedua dengan tujuh poin dari tiga laga.
”Sekarang, saya berusaha menjaga tim ini agar tidak menurunkan semangatnya. Pembenahan terus dilakukan agar para pemain tidak cepat puas, terutama dari sisi block, umpan bola tinggi, dan cara memperbaiki bola yang tidak jadi. Selebihnya, kami perlu menjaga fisik atau stamina,” kata Pascal.
Sementara itu, pelatih Lavani yang berasal dari China Jiang Jie mengakui ketangguhan Pertamina Pertamax. Memasuki set kedua, Pertamina Pertamax bermain sangat agresif dengan servis dan smes-smes keras mematikan. Hal itu menyebabkan para pemainnya kocar-kacir sehingga tidak bisa mengendalikan bola dan memberikan umpan matang kepada Leandro ataupun Garcia.
Semua itu turut disebabkan oleh mental pemain lokal yang belum teruji. ”Karena terus diserang dan ditekan mulai set kedua, para pemain tidak bisa memainkan permainan seperti di set pertama. Itu membuat Leandro ataupun Garcia tidak optimal. Namun, ini menjadi pengalaman berharga untuk para pemain muda kami. Kami akan mencoba lebih baik pada laga-laga berikutnya,” tutur Jiang.
Kekalahan itu menjadi yang pertama dari dua laga yang dijalani Lavani. Sebelumnya pada seri pertama, Sabtu (8/1), mereka menang 3-0 atas tim debutan lainnya, Kudus Sukun Badak. Kedua hasil itu membuat mereka tertahan di peringkat ketiga dengan tiga poin.
Adapun laga itu turut disaksikan oleh Presiden Keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono selaku pemilik Lavani. SBY didampingi oleh anak pertamanya, Agus Harimurti Yudhoyono; istri AHY, Annisa Pohan; dan anak AHY-Annisa, Almira Tunggadewi Yudhoyono.
Mereka sekeluarga menyaksikan laga penuh antusias di set pertama dan kedua. Annisa beberapa kali terlihat berjoget mengiringi musik ataupun mengacungkan dua jempol kepada para pemain sehabis Lavani mendapatkan poin. Saat tim sering tertinggal jauh di set ketiga dan keempat, antusiasme itu berkurang. Mereka langsung pulang tanpa mau diwawancara persis setelah laga berakhir.