Kasus Djokovic Pengingat Pentingnya Vaksinasi dan Taat Aturan
Petenis Novak Djokovic menjalani hukuman deportasi dan harus absen dari Australia Terbuka. Pil pahit itu diterimanya sebagai konsekuensi tidak taat aturan, yaitu vaksinasi Covid-19.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
Kasus Novak Djokovic menyita perhatian menjelang Australia Terbuka, turnamen tenis Grand Slam pembuka musim kompetisi 2022. Drama yang berlangsung selama 12 hari terakhir itu berujung dengan dideportasinya tunggal putra nomor satu dunia tersebut.
Keputusan deportasi itu keluar melalui sidang Pengadilan Federal Australia yang berlangsung melalui video konferensi, pada Minggu (16/1/2022) atau menjelang Australia Terbuka di Melbourne Park, 17-30 Januari. Melalui keputusan yang dibacakan Ketua Pengadilan Federal James Allsop, Pemerintah Australia membatalkan visa Djokovic. Biasanya, deportasi diikuti larangan memasuki Australia selama tiga tahun, tetapi detail mengenai penerapan aturan ini belum diumumkan.
Pengadilan Federal menegaskan keputusan Menteri Imigrasi Alex Hawke, dua hari sebelumnya, yang membatalkan visa Djokovic pada 6 Januari setelah petenis Serbia itu tiba di Melbourne pada 5 Januari tengah malam. Petugas perbatasan membatalkan visa karena Djokovic tak bisa memberikan bukti vaksin Covid-19, peraturan yang diberlakukan bagi semua orang yang datang ke Australia.
Pembatalan visa Djokovic dilakukan demi kepentingan umum. “Peraturan ketat yang diterapkan petugas perbatasan telah menjaga kami tetap aman selama pandemi. Australia termasuk negara dengan rasio kematian terendah, rasio vaksinasi tertinggi di dunia, dan kuat dalam pemulihan ekonomi,” ungkap Hawke mengomentari keputusan pengadilan.
Perdana Menteri Scott Morrison juga menyatakan bahwa keputusan itu dibuat untuk menjaga perbatasan Australia agar tetap kuat demi keamanan warga.
Semestinya bisa dihindari
Keputusan yang membuat Djokovic batal mengikuti Australia Terbuka dan meninggalkan Australia pada Minggu pukul 22.30 waktu Melbourne (pukul 18.30 WIB) itu seharusnya bisa dihindari sejak jauh-jauh hari jika Asosiasi Tenis Australia (TA), penyelenggara Australia Terbuka, mengikuti peraturan pemerintah pusat. Kementerian Kesehatan Australia, melalui surat 29 November 2021 pada Craig Tiley sebagai CEO TA dan Australia Terbuka, menegaskan, semua partisipan Australia Terbuka harus menjalani vaksinasi Covid-19 penuh.
Dalam surat itu, menjawab pertanyaan Tiley, dijelaskan bahwa mereka yang akan tiba dari luar negeri, pernah terinfeksi Covid-19 dalam enam bulan terakhir, dan tidak pernah mendapat vaksin, tidak dapat digolongkan sebagai orang yang telah menjalani vaksinasi penuh.
TA membutuhkan partisipasi Djokovic untuk gengsi Australia Terbuka setelah Roger Federer memastikan absen dan kehadiran Rafael Nadal, pada pertengahan Desember, diragukan karena terinfeksi Covid-19.
Ketika peraturan tersebut tidak diterapkan dalam peraturan turnamen, dua orang lain mengalami kasus serupa Djokovic. Petenis putri Ceko, Renata Verakova, dan pelatih asal Kroasia, Filip Serdarusic, harus kembali ke negara mereka setelah tiba di Australia dengan mengandalkan pengecualian medis karena tak pernah mendapat vaksin Covid-19.
Di antara ketiga petenis itu, Djokovic jelas menjadi bintang yang tak bisa dikesampingkan kehadirannya meski tak pernah divaksinasi. Hal itu bahkan diakuinya seperti saat diwawancara petugas perbatasan. TA membutuhkan partisipasi Djokovic untuk gengsi turnamen setelah Roger Federer memastikan absen dan kehadiran Rafael Nadal, pada pertengahan Desember, diragukan karena terinfeksi Covid-19.
Djokovic memiliki sembilan gelar yang didapat di Melbourne Park, dari total 20 gelar Grand Slam. Australia Terbuka 2022 juga bisa menjadi turnamen bersejarah bagi Djokovic jika juara karena menjadikannya sebagai tunggal putra dengan gelar Grand Slam terbanyak. Saat ini, posisinya berimbang dengan Federer dan Nadal yang juga memiliki 20 gelar.
Maka, berdasarkan rangkaian peristiwa yang akhirnya terkuak dalam 12 hari terakhir, terlihat upaya TA untuk mendatangkan Djokovic, di antaranya dengan menerima dokumen pengecualian medis, meskipun pengajuan dilakukan setelah melewati batas akhir pada 10 Desember 2021.
Pengecualian medis baru diajukan Djokovic setelah terinfeksi Covid-19 melalui surat hasil tes PCR, 16 Desember. Hasil ini pun mengundang tanya karena Djokovic sempat bercerita bahwa hasil positif Covid-19 didapat setelah menjalani tes pada 17 Desember. Lalu, hasil negatif didapatnya pada 22 Desember.
Fakta lain yang akhirnya menjadi bahan pembicaraan adalah ketika Djokovic melakukan wawancara dengan jurnalis L’Equipe, pada 18 Desember, tanpa memberitahukan kondisinya yang terinfeksi Covid-19. Belakangan, hal tersebut disesalkan Djokovic.
Upaya menghadirkan Djokovic di hadapan penonton di Melbourne Park sebenarnya hampir berhasil saat dia menang banding, pada 10 Januari, setelah pembatalan pertama visa. Djokovic keluar dari Hotel Park, tempat penahanan bagi mereka yang bermasalah dengan imigrasi, lalu berlatih di Melbourne Park.
Melindungi warga
Namun, upaya Pemerintah Australia untuk melindungi warganya selama pandemi jelas lebih penting dibandingkan kepentingan satu orang yang tidak memenuhi syarat untuk berada di negara tersebut. Apalagi, dalam masa pandemi yang telah terjadi selama dua tahun, setiap negara memiliki peraturan tersendiri untuk mengatur kedatangan orang dari luar negeri untuk melindungi warga mereka.
Melihat kembali drama di panggung tenis pada awal musim 2022 ini, dua hal sederhana sebenarnya bisa dilakukan Djokovic dalam usaha mewujudkan targetnya, yaitu vaksinasi dan mengikuti peraturan.
Tim bulu tangkis Indonesia mengalami dampak peraturan tersebut saat tampil dalam All England 2021. Mengikuti peraturan yang berlaku di Inggris, semua pemain Indonesia didiskualifikasi karena berada dalam satu pesawat dengan orang terinfeksi Covid-19 dari Turki ke Inggris. Hal itu terjadi setelah tiga wakil Indonesia telah tampil pada babak pertama turnamen itu.
Melihat kembali drama di panggung tenis pada awal musim 2022 ini, dua hal sederhana sebenarnya bisa dilakukan Djokovic dalam usaha mewujudkan targetnya, yaitu vaksinasi dan mengikuti peraturan.