Dewi Fortuna mendekap tim putri Jakarta Pertamina Fastron saat menghadapi Jakarta Elektrik PLN dalam seri kedua PLN Mobile Proliga 2022. Sempat tertinggal jauh di set keempat, mereka justru mengejar dan menang 3-1.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Dewi Fortuna mendekap tim putri Jakarta Pertamina Fastron saat menghadapi Jakarta Elektrik PLN dalam hari ketiga seri kedua PLN Mobile Proliga 2022 di Padepokan Bola Voli Sentul, Jawa Barat, Minggu (16/1/2022). Betapa tidak, sempat tertinggal jauh dan lawan sudah mendapatkan set point pada set keempat, mereka justru bisa berbalik unggul dan mengakhiri laga dengan kemenangan 3-1 (28-26, 16-25, 25-21, 26-24).
”Jujur, tadi ada faktor keberuntungan yang memihak kami sehingga bisa menang 3-1. Kita bisa lihat, tadi kami telah tertinggal 20-24 di set keempat tetapi justru bisa terus mengejar dan menjadi menang. Saya bersyukur bisa mendapatkan kemenangan tersebut,” ujar Pelatih Pertamina Fastron Octavian.
Diperkuat sejumlah pemain bintang seperti trio pemain timnas, yakni middle blocker Agustin Wulandhari, opposite Megawati Hangestri Pertiwi, outside hitter Ratri Wulandari, dan mantan bintang timnas libero Berlian Marsheila, Pertamina Fastron jauh lebih diunggulkan dalam laga kali ini. Apalagi mereka sudah diperkuat dua pemain asing asal Republik Dominika, yakni outside hitter Prisilla Altagracia Rivera Brens dan setter Niverka Dharlenis Marte Frica.
Adapun Elektrik PLN tidak memiliki pemain bintang, kecuali pemain timnas yunior outside hitter Nurlaili Kusumah Diningrat. Mereka pun baru diperkuat satu pemain asing, yakni outside hitter asal Azerbaijan, Odina Zayniddinovna. Satu lagi pemain asingnya yang berasal dari China belum bisa bergabung.
Namun, Pertamina Fastron tidak bisa menang dengan mudah. Mereka mendapatkan perlawanan alot sejak set pertama. Bahkan, Elektrik PLN sempat memaksa dua kali deuce sebelum akhirnya kalah 26-28. Memasuki set kedua, Elektrik PLN tampil mengejutkan. Mereka bermain sangat agresif dan terus menekan sehingga bisa menang meyakinkan 25-16.
Kedudukan 1-1 membuat Pertamina Fastron tersentak. Mereka pun tampil habis-habisan dan menang 25-21 di set ketiga. Pada set keempat, stamina pemain Pertamina Fastron kedodoran. Mereka kesulitan meladeni kecepatan pemain Elektrik PLN yang rata-rata jauh lebih mudah.
Jujur, tadi ada faktor keberuntungan yang memihak kami sehingga bisa menang 3-1. (Octavian)
Tidak heran, Pertamina Fastron tertinggal sempat tertinggal 20-24 di set tersebut. Ketika laga tampaknya akan berlanjut ke set kelima atau penentuan, Pertamina Fastron menunjukkan keunggulan pengalamannya untuk terus sabar dan mengejar pelan-pelan. Situasi itu membuat Elektrik PLN panik dan sering melakukan kesalahan sendiri.
Puncaknya, Pertamina Fastron bisa menyamakan kedudukan menjadi 24-24. Dalam kondisi deuce, Elektrik PLN makin gusar sehingga tidak bisa keluar dari tekanan. Untuk itu, Pertamina Fastron bisa mencuri kemenangan 26-24.
”Tadi, ada peran besar dari para pemain senior, seperti Brens (37). Pengalamannya bermain di laga-laga besar, seperti Olimpiade (2004, 2012, 2020), membuat Brens bisa membantu menenangkan para pemain di poin kritis (saat tertinggal 20-24 di set keempat). Penampilannya juga cukup baik hari ini. Pas dapat kesempatan serangan balik, dia bisa mengoptimalkannya lewat smes-smes keras mematikan. Itu pula yang menjadi kunci kami bisa mengejar ketertinggalan di set keempat dan akhirnya menang,” terang Octavian.
Terus berbenah
Kemenangan itu menjadi kemenangan ketiga bagi Pertamina Fastron. Mereka pun berada di atas angin di puncak klasemen dengan sembilan poin dari tiga laga. Sebelumnya, mereka menang 3-1 atas juara bertahan Jakarta Mandiri Popsivo Polwan pada seri kedua, 14 Januari.
Pertamina Fastron juga menang 3-0 atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia pada seri pertama, 8 Januari. Kini, mereka meninggalkan jauh para pesaingnya. Petrokimia Pupuk Indonesia di urutan kedua dan Mandiri Popsivo Polwan di peringkat ketiga sama-sama tertinggal enam poin.
Namun, lanjut Octavian, dirinya belum puas dan meminta para pemain tidak terlena. Sebab, timnya dinilai masih banyak kekurangan, terutama dalam servis dan blok. Selain itu, para pemain lokal belum bermain seperti biasanya.
”Masih banyak sekali pekerjaan rumah tim ini. Kami harus terus mengevaluasi diri, terutama agar bisa semakin baik di putaran kedua yang sangat menentukan perebutan tiket ke final four. Kalau putaran pertama ini, mungkin kami bisa memaksimalkan kondisi tim-tim lain yang belum bisa diperkuat dua pemain asing,” katanya.
Bagi Elektrik PLN, kekalahan itu menjadi kelahan kedua. Mereka pun terbenam di dasar klasemen atau urutan kelima dengan satu poin. Sebelumnya, mereka kalah 2-3 dari Mandiri Popsivo Polwan pada laga pembuka Proliga, 7 Januari.
Namun, Pelatih Elektrik PLN Risco Herlambang tetap tenang. Menurut dia, dua kekalahan itu masih wajar karena para pemainnya minim pengalaman. Mereka masih butuh terus diingatkan untuk meminimalisir kesalahan sendiri dan tidak cepat panik di situasi kritis.
”Tadi pada set keempat, kami mestinya menang. Namun, anak-anak panik karena terus ditekan. Akhirnya, kesalahan-kesalahan kecil yang berulang membuat kami dikejar dan justru menjadi kalah. Terlepas dari itu, secara keseluruhan, mereka telah bermain bagus. Mereka bisa memberikan perlawanan sengit kepada salah satu tim favorit juara musim ini,” tuturnya.
Risco menuturkan, peta persaingan masih sulit ditebak. Buktinya, pada Sabtu (15/1/2022), tim bertabur bintang lainnya, yakni Bandung bjb Tandamata, justru kalah 1-3 dari tim non-unggulan, Petrokimia Pupuk Indonesia. Berkaca dari itu, Risco percaya diri timnya bisa mengikuti jejak tersebut.
”Kompetisi ini masih terlalu dini untuk ditebak. Semua masih bisa terjadi, termasuk bagi kami yang sudah kalah dua kali. Sebab, kemarin saja, Gresik Petrokimia bisa menang atas tim favorit juara, Bandung bjb Tandamata. Lagi pula, pemain asing kami belum lengkap. Sementara pemain asing yang ada sekarang, Odina, permainannya baru 70 persen dari kemampuan aslinya. Kalau pemain asing kami lengkap, permainan tim ini pasti bisa lebih terangkat,” ujarnya.