Derbi Madrid urung terwujud di Piala Super Spanyol setelah Atletico Madrid kandas di semifinal. “Los Rojiblancos” dikalahkan juara bertahan, Athletic Bilbao, dengan skor 1-2.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
RIYADH, JUMAT — Atletico Madrid melewatkan kesempatan untuk meraih trofi pertama musim ini setelah takluk 1-2 dari Athletic Bilbao di semifinal Piala Super Spanyol, Jumat (14/1/2022) dini hari. Sempat unggul lebih dulu, pasukan Diego Simeone harus membayar mahal kelengahan mereka mengantisipasi kebangkitan Bilbao.
Harapan pencinta sepak bola Spanyol untuk menyaksikan laga akbar derbi Madrid di Piala Super Spanyol urung terwujud. Atletico yang diharapkan menghadapi Real Madrid di final justru gagal mengatasi Bilbao. Real sebelumnya memastikan tempat di final seusai mengalahkan Barcelona, 3-2.
Atletico memulai laga dengan inisiatif serangan. Mereka berhasrat menyingkirkan Bilbao demi melaju ke final dan meraih trofi pertama musim ini. Atletico sempat unggul dini melalui gol Joao Felix. Namun, gol pemain timnas Portugal tersebut dianulir wasit karena off-side.
Asa Atletico untuk melaju ke final kian mewujud pada menit ke-62 kala kiper Bilbao, Unai Simon, mencetak gol bunuh diri. Kiper timnas Spanyol tersebut gagal mengantisipasi sundulan Joao Felix yang membentur tiang. Bola kemudian memantul dan mengenai punggung Simon.
Unggul satu gol, para pemain Atletico tidak makin meningkatkan intensitas serangan. Mereka justru terbawa ritme permainan para pemain Bilbao yang berusaha mencetak gol penyeimbang. Duet penyerang Bilbao, Inaki Williams dan Oihan Sancet, justru leluasa mengeksploitasi kelonggaran pertahanan Atletico.
Kehilangan gelandang Geoffrey Kondogbia karena cedera di awal babak kedua cukup memengaruhi performa Atletico. Pertahanan Atletico menjadi kian rentan karena tiadanya Kondogbia yang bertugas memutus alur serangan lawan.
Beberapa peluang berbahaya mampu diciptakan Bilbao melalui Inaki. Sepakannya beberapa kali merepotkan kiper Atletico, Jan Oblak. Secara keseluruhan, Bilbao mencatatkan lebih banyak tembakan ke gawang dibandingkan dengan Atletico, yaitu enam tembakan berbanding dua percobaan tembakan milik Atletico.
Upaya Bilbao berbuah hasil pada menit ke-77. Pemain belakang Bilbao, Yeray Alvarez sukses mengonversi tendangan sudut menjadi gol melalui sundulannya. Empat menit kemudian, giliran Nico Williams yang menggandakan keunggulan Bilbao dengan sepakan keras mendatar kaki kirinya.
Kebangkitan Bilbao gagal diantisipasi Atletico. Hingga laga usai, Bilbao mengunci kemenangan 2-1 sekaligus menggagalkan skenario terjadinya derbi Madrid di babak final Piala Super Spanyol. Oblak mengatakan, timnya tidak mampu menerapkan skema permainan menekan yang sudah direncanakan. Mereka lengah setelah unggul lebih dulu.
Setelah unggul lebih dulu, alih-alih menekan dan mencetak gol lebih banyak, kami hanya duduk dan menunggu.
”Tidaklah cukup jika kita tidak berkembang dan akhirnya lengah. Setelah unggul lebih dulu, alih-alih menekan dan mencetak gol lebih banyak, kami hanya duduk dan menunggu,” kata Oblak seusai pertandingan.
Rapuhnya organisasi pertahanan Atletico membuat mereka amat mudah ditembus para pemain Bilbao. Akibatnya, Oblak harus bekerja keras mematahkan serangan demi serangan yang dilancarkan para pemain Bilbao. Dalam laga ini, Oblak membuat tiga penyelamatan gemilang.
Final kedua
Kemenangan 2-1 atas Atletico membuka jalan bagi Bilbao untuk mempertahankan trofi Piala Super Spanyol. Dengan begitu, ini adalah final kedua secara beruntun tim berjuluk ”The Lions” tersebut. Tahun lalu, Bilbao merengkuh trofi seusai menaklukkan Barcelona dengan skor 3-2 di final.
Sementara bagi Atletico, kekalahan ini mengubur ambisi mereka untuk meraih trofi pertama musim ini. Kesempatan Atletico untuk meraih trofi yang paling realistis tersisa di Copa Del Rey. ”Los Rojiblancos” telah menjejakkan kaki di babak 16 besar.
Adapun peluang menjuarai Liga Spanyol masih cukup berat karena mereka tertinggal 16 poin dari pemuncak klasemen, Real Madrid. Di Liga Champions Eropa, perjuangan Atletico masih panjang untuk meraih gelar juara dengan harus bersaing dengan tim-tim raksasa Eropa terlebih dulu. Atletico akan bersua Manchester United di babak 16 besar Liga Champions.
Pelatih Atletico Diego Simeone mengatakan, timnya tidak memiliki kekuatan pertahanan yang baik di laga ini. Ia menyebut Bilbao tampil lebih baik dan pantas melaju ke final.
”Kami harus meningkatkan beberapa hal. Kesalahan tersebut membuat kami kehilangan poin, kehilangan posisi liga, dan kehilangan kesempatan bermain di final. Tanggung jawab ada pada kami, sebagai staf pelatih, untuk memperbaiki masalah,” katanya.
Sementara itu, Pelatih Bilbao Marcelino Garcia Toral mengaku bangga dengan perjuangan keras para pemainnya yang mampu bangkit seusai tertinggal lebih dulu. Para pemain, kata Marcelino, bereaksi dengan sangat baik setelah kebobolan. Mereka tidak langsung tertekan dan menyerah.
”Bagi kami, suatu kehormatan berada di sini untuk mempertahankan gelar ini. Kami akan mencoba dan membawa pulang trofi,” ucapnya dikutip dari laman resmi Bilbao. (AP)