Upaya Arsenal untuk bangkit seusai disingkirkan Nottingham Forest di Piala FA menemui rintangan mahaberat. Mereka akan bertamu ke markas Liverpool, Stadion Anfield, pada laga semifinal Piala Liga Inggris, Jumat.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LONDON, RABU — Tekad Arsenal untuk bangkit setelah dipermalukan Nottingham Forest di babak ketiga Piala FA, Senin (10/1/2022) dini hari WIB lalu, tidak akan berjalan mudah. Pasalnya, ”Si Meriam” sudah ditunggu laga berat menghadapi Liverpool pada duel pertama semifinal Piala Liga Inggris di Stadion Anfield, Jumat (14/1/2022) pukul 02.45 WIB.
Anfield adalah penjara bagi Arsenal. Pasukan asal London utara itu tidak pernah membawa pulang kemenangan dalam laga yang berlangsung 90 menit nyaris dalam satu dekade.
Arsenal memang pernah menyingkirkan Liverpool pada babak keempat Piala Liga Inggris musim lalu, tetapi duel itu ditentukan melalui drama adu penalti. Adapun hasil positif terakhir yang didapatkan skuad Si Meriam dari Anfield tercipta pada pertarungan di liga, 2 September 2012.
Kala itu, Arsenal yang ditangani Arsene Wenger unggul berkat sumbangan gol Lukas Podolski dan Santi Cazorla. Kubu ”Si Merah” ketika itu diperkuat oleh sang legenda hidup, Steven Gerrard dan Luis Suarez. Kursi manajer Liverpool masih dipegang Brendan Rodgers.
Di era Juergen Klopp sejak musim 2015-2016, Liverpool meraih lima kemenangan dan tiga kali bermain imbang menghadapi Arsenal di Anfield dalam laga yang berjalan dalam waktu normal. Bahkan dalam tiga laga terakhir di stadion yang digunakan Liverpool sejak 1892 itu, Arsenal hanya mencetak satu gol dan kemasukan tujuh gol.
Menurut Manajer Arsenal Mikel Arteta perubahan jadwal laga pertama di Anfield memengaruhi kondisi timnya. Seharusnya laga pertama semifinal kedua tim dilakukan di Stadion Emirates, pekan lalu, tetapi seiring tingginya kasus Covid-19 di skuad Liverpool, duel ditunda sepekan.
Suasana dinamis di dalam tim berubah karena waktu pertandingan menjadi berbeda. Kondisi itu benar-benar membuat kami merasa tidak jelas, tetapi itulah yang harus kami hadapi.
”Suasana dinamis di dalam tim berubah karena waktu pertandingan menjadi berbeda. Kondisi itu benar-benar membuat kami merasa tidak jelas, tetapi itulah yang harus kami hadapi,” ujar Arteta dalam konferensi pers jelang laga, Rabu (12/1/2022) malam WIB.
Selain rekor duel di Anfield yang tidak cemerlang, Arteta dihadapkan pula pada kondisi mental pemain yang anjlok seusai dibenamkan Forest sehingga gugur lebih dini di Piala FA. Pada laga itu, Arteta tidak bisa menyembunyikan kekecewaan karena penampilan anak asuhannya yang buruk.
Meskipun tampil dengan dominasi penguasaan bola, 67 persen berbanding 33 persen, Arsenal gagal mengkreasikan satu pun tembakan mengarah ke gawang Forest. Penampilan lebih efektif ditampilkan tim Divisi Championship itu dengan menciptakan tiga peluang tepat sasaran dari tujuh tembakan yang diciptakan.
Padahal, pada laga itu, Arteta menurunkan sejumlah pemain utama, seperti Ben White, Albert Sambi Lokonga, Martin Odegaard, Gabriel Martinelli, Bukayo Saka, dan Alexandre Lacazette. Alhasil, ia berharap para pemainnya bisa memperbaiki penampilan saat tampil di Anfield.
”Kami semua sangat kecewa dan kesal setelah pertandingan (kontra Forest) itu. Kami telah menganalisis dan mendiskusikan laga Piala FA itu, sehingga saya berharap para pemain memetik pelajaran berharga dari kekalahan itu,” kata Arteta, juru taktik berkebangsaan Spanyol.
Pemain meragukan
Lebih lanjut, Arteta berencana untuk menurunkan skuad terbaik pada laga semifinal pertama. Piala Liga Inggris menjadi satu-satunya kompetisi domestik di musim ini yang bisa menjadi harapan ”Si Meriam” menjaga tradisi Arteta mempersembahkan trofi setiap musim.
Di musim perdananya bersama Arsenal, Arteta memberikan Piala FA edisi 2019-2020. Kemudian, Arsenal meraih trofi Community Shield di awal musim lalu seusai mengalahkan Liverpool dalam drama adu penalti.
Walakin, Arteta masih diliputi sejumlah ketidakpastian terhadap kondisi pemainnya. Pemain yang menderita cedera, seperti Emile Smith Rowe dan Takehiro Tomiyasu, belum bisa dipastikan tampil di Anfield. Kemudian, ada pula ancaman Covid-19 yang bisa kapan saja menimpa pemain. Granit Xhaka dan Folarin Balogun ditarik dari daftar pemain melawan Forest karena dinyatakan Covid-19 beberapa jam sebelum laga.
”Pada pekan lalu, kami kehilangan banyak pemain karena berbagai alasan, misalnya membela negara di Piala Afrika, Covid-19, dan cedera. Jadi, kami harus cepat beradaptasi apabila ada pemain yang absen dalam waktu dekat,” kata Arteta yang membela Arsenal pada periode 2011 hingga 2016.
Berbeda dengan Arsenal, Liverpool telah membuktikan bisa keluar dari situasi yang tidak menentu akibat ancaman Covid-19 kepada pemain. Meskipun sempat tidak berlatih selama tiga hari, pekan lalu, ”Si Merah” tetap bisa memulai perjalanan di Piala FA musim ini dengan hasil positif berkat melibas Shrewsbury Town 4-1, Minggu (9/1/2022). Untuk menjalani laga itu, skuad Liverpool hanya sempat latihan bersama selama dua hari.
Manajer Liverpool Juergen Klopp menilai, kemenangan atas Shrewsbury adalah wujud dari kemenangan mental skuadnya setelah melalui periode sulit. Ia pun mengapresiasi peran pemain muda, seperti Kaide Gordon, Tyler Morton, Max Woltman, dan Conor Bradley yang tampil secara dewasa untuk memberikan kontribusi kepada tim.
”Saya sadar mengambil keputusan yang berisiko dengan memainkan mayoritas pemain akademi ketika menghadapi Shrewsbury, tetapi itu adalah skuad yang bisa kami turunkan di tengah situasi tak menentu. Saya senang dengan respons seluruh pemain dan berharap tren hasil positif ini bisa dipertahankan di laga selanjutnya,” kata Klopp dilansir Liverpool Echo.
Klopp mengungkapkan, dirinya belum bisa menurunkan beberapa pemain penting di laga melawan Arsenal karena berbagai alasan, misalnya Thiago Alcantara dan Divock Origi yang masih menderita cedera, lalu Trent Alexander-Arnold menjadi pemain terbaru yang positif Covid-19.
Dirk Kuyt, legenda Liverpool, menilai, skuad Liverpool dan Klopp memiliki kesempatan terbaik untuk mengakhiri puasa trofi Piala Liga Inggris selama 10 musim. Andai menjadi juara di musim ini, Si Merah akan menjadi tim dengan koleksi trofi terbanyak dengan sembilan kali juara dan unggul satu gelar atas Manchester City.
”Sebagai tim yang berisi pemain bermental juara, skuad Liverpool tentu berambisi memenangi trofi Piala Liga yang bisa menyuntikkan kepercayaan diri di sisa musim ini. Tetapi, Arsenal bersama Arteta adalah lawan yang sulit sehingga saya rasa laga itu akan sangat menarik untuk disaksikan,” kata Kuyt yang menjadi bagian skuad Liverpool ketika menjadi juara Piala Liga Inggris edisi 2011-2012. (REUTERS)