Presiden Jokowi: Semua Kebutuhan untuk MotoGP Sudah Beres
Presiden Joko Widodo mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Presiden menyatakan, kebutuhan untuk ajang balap motor paling bergengsi itu telah siap.
PRAYA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo kembali mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (13/1/2022). Kunjungan kerja itu terkait persiapan penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika pada Maret 2022 mendatang. Presiden menyatakan, kebutuhan untuk ajang balap motor paling bergengsi di dunia itu telah siap.
”Kita datang kesini dalam rangka melihat perbaikan-perbaikan yang disiapkan dalam rangka MotoGP di bulan Maret,” kata Presiden seusai melihat progres persiapan Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Kamis siang.
Baca juga : Langkah Besar Mandalika
Menurut Presiden Jokowi, persiapan yang Presiden lihat bersama rombongan meliputi bandara, penataan lansekap dari bandara menuju Mandalika, yakni Jalan Bypass Bandara Internasional Lombok-Mandalika, serta sirkuit.
Setibanya di Bandara Internasional Lombok sekitar pukul 09.00, Presiden yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan sejumlah menteri dalam Kabinet Indonesia Maju, seperti Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Tohir, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Selain itu Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Direktur Utama PT ITDC Abdulbar M Mansoer, itu langsung meninjau fasilitas Bandara Internasional Lombok.
Bandara tersebut akan menjadi salah satu akses masuk ke NTB bagi penonton dan peserta MotoGP Mandalika 2022. Fasilitas bandara yang ditinjau antara lain pos pemeriksaan suhu dan kartu kewaspadaan kesehatan elektronik atau e-HAC, pos pemeriksaan dokumen imigrasi, pengambilan bagasi, dan pos pemeriksaan bea cukai.
”Tadi saya cek langsung kedatangan di bandara, kemudian proses yang ada di dalam bandara. Saya lihat semua yang berkaitan dengan protokol kesehatan, yang terkait dengan cek untuk PCR, cek bahwa sudah vaksin dua kali, semuanya, urut-urutannya sudah bagus,” kata Presiden Jokowi.
Baca juga : Menanti Marquez di Mandalika
Setelah itu, Presiden mengecek infrastruktur pendukung, yakni Jalan Bypass Bandara Internasional Lombok (BIL)-Mandalika yang selesai dibangun pada November 2021. Pengecekan dilakukan Presiden dengan mengendarai sepeda motor custom dari basic Kawasaki W175 yang dibuat oleh Katros Garage, Tangerang Selatan.
Pengecekan terutama berkaitan dengan keindahan, estetika, dan lansekap yang sudah satu minggu ini dikerjakan. Menurut Presiden, jalur sepanjang sekitar 17,3 kilometer itu sudah mulai cantik dan indah dengan penambahan bunga dan penghijauan di sejumlah area perbukitan.
”Kelihatan perubahannya. Kita harapkan dari bandara menuju ke Mandalika, betul-betul tamu diantarkan pada keindahan, pada estetika yang baik. Oleh sebab itu, ini harus disiapkan dan saya minta tadi bulan Februari semuanya sudah bisa diselesaikan,” kata Presiden.
Presiden sempat berhenti di ujung Jalan Bypass, tepatnya di Bundaran Sunggung atau Bundaran Selamat Datang di Mandalika. Di sana, Presiden dan rombongan mengecek dan mendengarkan penjelasan tentang progres penataan area tersebut.
Baca juga : Sirkuit Mandalika Tuai Pujian
Dari Bundaran Sunggung, Presiden kembali memacu sepeda motornya ke Desa Gerupuk untuk melihat pembangunan homestay. Baru setelah itu Presiden melanjutkan perjalanan menggunakan sepeda motor ke Sirkuit Mandalika.
”Di sirkuit, kami melihat kesiapan organisasi menghadapi MotoGP pada Maret. (Terutama) kesulitan-kesulitan yang dihadapi, termasuk akomodasi, kesiapan transportasi, hotel, dan pesawat. Insya Allah, semua dalam kondisi siap,” kata Presiden.
Presiden semula diagendakan menjajal kembali Sirkuit Mandalika. Terakhir, Presiden melakukannya pada saat meresmikan sirkuit sepanjang 4,3 kilometer itu pada November 2021.
Namun, Presiden hanya meninjau area paddock. Termasuk mendengarkan penjelasan dari Direktur Utama PT ITDC Abdulbar M Mansoer dan Wakil Direktur Mandalika Grand Prix Association Cahyadi Wanda terkait progres persiapan sirkuit.
Baca juga : Mandalika yang Membangun Citra
Setelah dari area paddock, Presiden menyempatkan melihat bukit 360 yang berada di area tikungan 10 Sirkuit Mandalika. Tikungan ini disebut sebagai tikungan paling indah karena menampilkan perpaduan lansekap sirkuit, perbukitan, dan pesisir.
Di sirkuit, kami melihat kesiapan organisasi menghadapi MotoGP pada Maret. terutama kesulitan yang dihadapi, termasuk akomodasi, kesiapan transportasi, hotel, dan pesawat. Insya Allah, semua dalam kondisi siap.
Cahyadi Wanda mengatakan, Presiden berpesan agar semua hal baik dari penyelenggaraan World Superbike November lalu dipertahankan. Sementara yang menjadi masukan harus diperbaiki.
Cahyadi mencontohkan, tribune penonton termasuk yang diperbaiki. Mulai Februari, mereka akan mendatangkan 50.000 tempat duduk yang sesuai dengan standar MotoGP dan F1. Tempat duduk itu dipakai di sirkuit-sirkuit terbaik di dunia.
Persiapan lain yang juga disoroti Presiden, kata Cahyadi, juga soal antisipasi banjir. Hal itu karena saat WSBK terdapat berbagai genangan saat hujan turun. ”Hal itu sekarang menjadi salah satu fokus utama kami. Saat ini, drainase sudah 90 persen tersambung,” kata Cahyadi.
Baca juga : Kawasan Mandalika ”Beroktan” Tinggi
Sementara untuk pramusim, menurut Cahyadi, pihaknya terus berkoordinasi dengan Dorna, terutama untuk persiapan hal-hal teknis di area garasi, mengingat WSBK dan MotoGP sangat berbeda. Misalnya area paddock seluas 50.000 meter persegi, saat Superbike hanya terisi seperempat saja. Sementara di MotoGP bisa tidak ada area kosong.
Dampak ekonomi
Dalam kunjungan ke area homestay, Presiden menyatakan ingin agar Mandalika bukan semata berurusan dengan balap motor. Kawasan Mandalika, menurut Presiden, juga harus memberikan efek pertumbuhan ekonomi kepada masyarakat.
Oleh karena itu, beberapa desa di sekitar Sirkuit Mandalika telah dibangun homestay yang dibantu oleh pemerintah pusat dan disiapkan oleh pemerintah daerah.
Pembangunan homestay, kata Presiden, akan memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat di sekitar kawasan ekonomi khusus pariwisata Mandalika. ”Tadi saya sudah mengecek satu per satu homestay-homestay yang telah dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Nanti kami lihat bulan Maret apakah ini terisi atau tidak. Menurut saya, insya Allah, terisi semuanya,” ujar Presiden Jokowi.
Baca juga : Menanti Buah Akselerasi Mandalika
Ketua ASITA NTB Dewantoro Umbu Joka yang hadir di Kuta Mandalika mengatakan, kunjungan Presiden Jokowi memberi semangat positif dan rasa optimistis terhadap kesuksesan penyelenggaraan MotoGP.
Oleh karena itu, menurut Dewantoro, persiapan harus dilakukan secara maksimal, termasuk memastikan kebutuhan akomodasi, serta transportasi darat terpenuhi. Rencana memanfaatkan kamar di kapal-kapal bisa menjadi alternatif.
Ketua Sentosa Sasak Tenun Muhammad Maliki yang memamerkan produknya dalam kunjungan Presiden Jokowi berharap bisa kembali merasakan dampak kegiatan MotoGP. Sebelumnya, saat WSBK, tenun dan produk turunannya laris.
Terkait akses, Budi Karya Sumadi yang turut mendampingi Presiden Jokowi menuturkan, jumlah penonton MotoGP diperkirakan lebih banyak daripada penyelenggaraan Superbike, yang mencapai hingga 60.000 orang lebih.
Baca juga : Mandalika, Omicron, dan MotoGP 2022
Oleh karena itu, ada dua langkah antisipasi yang akan dilakukan. Pertama, kedatangan para peserta dan tim ofisial dari luar negeri. Kedua, penonton yang datang baik dari luar negeri maupun dalam negeri.
Budi Karya menuturkan, proses kedatangan para peserta dan tim ofisial dari luar negeri ke bandara akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan mekanisme travel bubble untuk mengantisipasi risiko penularan Covid-19.
”Penerapan prokes ketat jangan diabaikan sekalipun kepada para pembalap. Kalau ditemukan positif Covid-19, kita harus tegas untuk menyatakan mereka tidak bisa ikut serta,” kata Budi Karya.
Selanjutnya, untuk mengantisipasi kehadiran penonton ke Lombok, Budi Karya menuturkan telah menyiapkan jadwal penerbangan secara komuter dari Lombok ke Bali dan sebaliknya.
Hal itu karena terbatasnya jumlah akomodasi penginapan di Lombok sehingga harus menginap di Bali. ”Disiapkan pesawat berbadan lebar atau wide body untuk melakukan perjalanan komuter dari pukul 5 pagi sampai pukul 9 pagi dari Bali ke Lombok untuk melayani sekitar 4.000 orang,” kata Budi Karya.
Saat ini, terminal penumpang Bandara Internasional Lombok telah diperluas menjadi 43.501 meter persegi dengan kapasitas 7 juta penumpang per tahun. Apron Bandara Lombok kini dapat menampung 16 pesawat dengan konfigurasi 10 pesawat narrow body dan enam pesawat wide body serta memiliki runway atau landas pacu sepanjang 3.300 meter yang bisa didarati pesawat berbadan lebar jenis Boeing 777.
”Diharapkan pergerakan peserta, ofisial, penonton, dan penanganan kargo bisa ditampung dengan baik di bandara ini,” kata Budi Karya.
Sementara itu, untuk melancarkan mobilitas dari bandara menuju ke Sirkuit Mandalika, Kemenhub juga menyiapkan sejumlah bus shuttle dengan menyesuaikan jumlah peserta, tim ofisial, dan penonton yang terdaftar.