Manchester United menjadi tim terakhir yang melaju ke babak keempat Piala FA seusai mengalahkan Aston Villa dalam laga yang diwarnai kontroversi VAR, Selasa. MU akan menghadapi Middlesbrough di fase selanjutnya.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MANCHESTER, SELASA — Manchester United menyegel tiket terakhir ke babak keempat Piala FA 2021-2022 seusai menumbangkan Aston Villa 1-0, Selasa (11/1/2022) dini hari WIB, di Stadion Old Trafford. Meski menang, ”Setan Merah” sejatinya diuntungkan kontroversi penggunaan asisten wasit peninjau video atau VAR yang memengaruhi hasil akhir laga itu.
Laga MU kontra Aston Villa menjadi duel terakhir di babak ketiga Piala FA musim ini. Tim tuan rumah memulai laga secara sempurna dengan mencetak gol ketika laga baru berusia delapan menit melalui sundulan gelandang Scott McTominay.
Gol itu diawali umpan terukur Fred yang mengarahkan bola ke jantung pertahanan Villa. McTominay unggul duel udara melawan bek tengah Villa, Ezri Konsa.
Sebelum gol itu, gelandang berkebangsaan Skotlandia itu juga memiliki peluang melalui sepakan dari luar kotak penalti pada menit kelima. Akan tetapi, peluang pertamanya itu bisa ditepis Emiliano Martinez, kiper Villa.
Setelah gol itu, MU tetap berusaha menambah pundi-pundi gol demi menghibur lebih dari 65.000 pasang mata yang hadir langsung di Old Trafford. Namun, kedisiplinan lini belakang Villa membuat Marcus Rashford dan kawan-kawan kesulitan menghadirkan petaka bagi Martinez.
Sebaliknya, Villa bisa mengancam gawang MU. Ollie Watkins nyaris membungkam pendukung MU di ”Teater Impian” pada menit ke-30. Sayang, sepakan pemain tim nasional Inggris itu membentur mistar gawang.
Selain gol McTominay dan peluang Watkins, drama di dalam laga itu praktis dihadirkan oleh sejumlah keputusan VAR yang seakan memihak kepada tim tuan rumah.
Berlumuran darah
Pada menit ke-17, Villa mendapat situasi bola mati. Situasi itu berujung pada duel antara Konsa dan bek sayap kiri MU, Luke Shaw, di kotak penalti MU. Akibat duel itu, wajah Konsa berlumuran darah akibat terbentur lengan Shaw.
Dalam tayangan ulang, Shaw terlihat mengayunkan lengannya dan mengenai wajah Konsa. Namun, wasit Michael Oliver dan VAR tidak menganggap insiden itu berpotensi menjadi sebuah pelanggaran dan menghadiahi Villa tendangan penalti.
Kemudian, Villa bisa mencetak gol penyama kedudukan melalui sontekan Danny Ings pada menit ke-51. Oliver sempat mengesahkan gol itu sehingga para pemain Villa merayakan gol itu di di depan tribune pendukung tim tamu.
Namun, Oliver akhirnya berkonsultasi dengan VAR, lalu melihat tayangan ulang proses terjadinya gol itu. Setelah berdiskusi dan mengamati video selama 3 menit dan 36 detik, Oliver memutuskan untuk menganulir gol Ings itu.
Ia menganggap gelandang Villa, Jacob Ramsey, telah berada pada posisi off-side ketika bola tendangan bebas disepak John McGinn. Hal itu sesuai dengan Pasal 11 Aturan Permainan Musim 2021-2022 yang dikeluarkan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA).
Sebelum wasit menganggap Ramsey dalam posisi off-side, sejumlah pemain MU menganggap Ramsey melakukan pelanggaran terhadap Edinson Cavani. Sebab, Ramsey menutup pergerakan penyerang asal Uruguay itu saat hendak mengejar bola yang mengarah ke kotak penalti MU.
Manajer Villa Steven Gerrard kecewa dengan keputusan wasit itu. Menurut dia, wasit tidak seharusnya mengambil keputusan terlalu lama karena hal itu mengganggu jalannya pertandingan.
”Ofisial membutuhkan tiga setengah menit untuk memutuskan satu momen itu. Mereka menyaksikan dua atau tiga insiden untuk membuat keputusan, tetapi ketika VAR membuat keputusan Anda harus menerima itu,” ujar Gerrard seusai laga kepada Sky Sports.
Dengan kekalahan itu, Villa menambah daftar panjang kutukan di Piala FA. Mereka belum pernah melaju dari babak ketiga sejak musim 2016-2017.
Tidak semua laga
Penggunaan VAR di babak ketiga Piala FA tidak dilakukan di 32 laga yang berlangsung, akhir pekan lalu. Hanya sembilan laga yang menyediakan fasilitas VAR. Laga-laga dengan VAR itu pun dimainkan di stadion tim Liga Primer Inggris.
Alhasil, situasi itu menghadirkan pertanyaan dari sejumlah pihak. Legenda tim nasional Inggris, Alan Shearer, menganggap FA harusnya menerapkan VAR secara merata di seluruh laga Piala FA. Andai hal itu tidak bisa dilakukan, menurut dia, lebih baik VAR tidak usah diterapkan di babak awal kompetisi tertua di dunia itu.
”Anda tidak seharusnya menggunakan VAR di laga (MU versus Villa) ini. Saya juga tidak melihat Cavani bisa mengejar bola dalam situasi tendangan bebas itu,” kata Shearer dalam analisis laga di BBC Match of the Day.
Gary Lineker, legenda Leicester City, sependapat dengan Shearer. Ia menganggap wasit seakan mencari-cari alasan untuk menganulir gol Villa sehingga membutuhkan waktu yang lama mengamati video ulangan insiden gol Ings.
”Lagi-lagi intervensi aneh dari VAR. Sepertinya mereka hanya mencari beberapa alasan untuk menganulir gol,” katanya.
Ofisial membutuhkan tiga setengah menit untuk memutuskan satu momen itu. Mereka menyaksikan dua atau tiga insiden untuk membuat keputusan, tetapi ketika VAR membuat keputusan Anda harus menerima itu. (Steven Gerrard)
Tampilkan perkembangan
Manajer MU Ralf Rangnick senang dengan penampilan anak asuhannya yang lebih dominan untuk mengontrol pertandingan. Dalam laga itu, MU mencatatkan 56 persen penguasaan bola serta menciptakan 19 tembakan, sedangkan Villa mengoleksi 44 persen penguasaan bola dan mengkreasikan 13 peluang.
Menurut Rangnick, timnya telah memperlihatkan perkembangan performa dibandingkan ketika dibenamkan Wolverhampton Wanderers 0-1, Selasa (4/1/2022) pekan lalu. Ia mengakui Villa bukan lawan yang mudah untuk dikalahkan.
”Kami masih memiliki sejumlah hal yang bisa membuat penampilan kami semakin baik, tetapi tidak kebobolan di laga ini adalah hal yang penting. Kami akan melanjutkan kerja keras untuk menghadirkan peningkatan permainan,” ujar Rangnick yang berasal dari Jerman.
Atas kemenangan itu, MU akan menghadapi Middlesbrough, tim Divisi Championship, di babak keempat. Duel itu akan berlangsung pada 5 Februari di Old Trafford. (AFP)