Manchester United mengusung misi kembali ke jalur kemenangan ketika menghadapi Aston Villa pada ajang Piala FA, Selasa WIB. Meski diprotes pemain bintang, Manajer MU Ralf Rangnick tetap akan terapkan rotasi di laga itu.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MANCHESTER, MINGGU — Manajer Interim Manchester United Ralf Rangnick mengemban dilema besar jelang laga melawan Aston Villa di babak ketiga Piala FA, Selasa (11/1/2022) pukul 02.55 WIB. Keinginannya untuk lebih leluasa menurunkan pemain sesuai taktik yang diterapkan terbentur dengan tuntutan mayoritas pemain bintang yang ingin selalu tampil sebagai pemain inti. Kondisi itu membuat gesekan di internal skuad ”Setan Merah” kian mengemuka.
Sejak menangani MU pada laga Liga Inggris kontra Cyrstal Palace, 5 Desember lalu, Rangnick telah mendampingi anak asuhannya di lima laga di liga serta satu laga terakhir di fase grup Liga Champions. Ia pun telah memperkenalkan formasi baru yang konsisten diterapkan, yaitu 4-2-2-2.
Dalam lima pertandingan di kancah domestik itu, hanya tiga pemain yang tidak tersentuh alias tidak pernah disingkirkan dari daftar 11 pemain utama. Mereka adalah David De Gea, Scott McTominay, dan Cristiano Ronaldo.
Sisanya, juru taktik berkebangsaan Jerman itu melakukan rotasi sesuai dengan kebutuhan tim dan lawan yang dihadapi. Tak heran, apabila pemain seperti Bruno Fernandes, yang tak tergantikan di era Ole Gunnar Solskjaer, selalu memulai laga dari bangku cadangan dalam dua pertandingan terakhir.
Proses rotasi itu sejatinya bukan tanpa sebab. Rangnick masih mencari susunan pemain terbaik untuk Setan Merah.
Pasalnya, dalam lima laga di liga di bawah kendali manajer berusia 63 tahun itu, MU baru mencatatkan tiga kemenangan, sekali imbang, dan menelan satu kekalahan. Hasil negatif itu terjadi ketika MU menjamu Wolverhamton Wanderers di Stadion Old Trafford, 4 Januari lalu. Tak hanya kalah, laga itu untuk pertama kalinya MU gagal mencetak gol ketika ditangani Rangnick.
Dengan ketentuan 11 pemain dan tiga pergantian, akan ada 12 hingga 14 pemain yang tidak bisa bermain sehingga mereka tentu tidak senang dengan situasi itu. (Ralf Rangnick)
Dengan hasil itu, Rangnick menargetkan kebangkitan ketika MU kedatangan tamu dari Birmingham, Aston Villa, di babak ketiga Piala FA. Namun, misi untuk kembali meraup hasil positif tidak akan mudah.
Rangnick terlebih dahulu perlu mendinginkan situasi ”panas” di ruang ganti MU. Sejumlah pemain bintang tidak suka dengan skema rotasi yang dilakukan Rangnick.
Meski begitu, mantan Pelatih Schalke 04 itu tidak bergeming dan tetap akan melakukan rotasi kepada timnya. Menurut dia, rotasi itu dibutuhkan karena timnya memiliki jadwal laga yang padat dan kesempatan bermain setara harus diberikan kepada seluruh pemain.
”Kami akan melakukan pergantian pada susunan 11 pemain mula dibandingkan laga terakhir melawan Wolves, tetapi jumlah pemain (inti) yang diganti tidak sampai delapan atau sembilan pemain. Kami perlu bermain dengan tim terbaik karena saya menganggap gengsi laga Piala FA sama dengan Liga Inggris atau Liga Champions,” ujar Rangnick kepada MUTV, Minggu (9/1/2021).
Kondisi wajar
Ketika disinggung terkait adanya sejumlah pemain yang tidak suka dengan kebijakan rotasinya, Rangnick menilai hal itu sesuatu yang wajar. MU, lanjutnya, memiliki skuad yang besar sehingga setiap pemain sebisa mungkin memiliki kesempatan yang sama untuk menunjukkan kualitasnya di hari pertandingan.
”Dengan ketentuan 11 pemain dan tiga pergantian, akan ada 12 hingga 14 pemain yang tidak bisa bermain sehingga mereka tentu tidak senang dengan situasi itu. Saya berusaha untuk menjelaskan kepada pemain setiap dua atau tiga pekan mengapa mereka tidak bermain,” kata Rangnick yang memiliki kontrak hingga akhir musim ini.
Kapten sekaligus bek tengah MU, Harry Maguire, mengakui kondisi di dalam tim MU sedang tidak baik-baik saja. Sebagai kapten tim, ungkap Maguire, dirinya telah diajak berbicara dengan sejumlah pemain yang tidak senang dengan minimnya menit bermain di era Rangnick.
”Tentu, tidak semua pemain akan selalu senang karena tidak bermain. Tetapi, kondisi ini wajar terjadi di sepak bola dan kami semua harus tetap profesional,” ujar Maguire yang berusia 28 tahun.
Dengan situasi sulit di liga musim ini, Maguire mengungkapkan, Piala FA menjadi satu-satunya trofi domestik yang realistis untuk diraih Setan Merah pada musim ini. Apalagi, MU terakhir kali menjadi juara kompetisi tertua di dunia itu pada musim 2015-2016. Wayne Rooney adalah kapten MU terakhir yang mengangkat trofi perak Piala FA di atas podium ikonik Stadion Wembley.
”Kami memiliki pemain berkualitas untuk mengakhiri penantian menjadi juara Piala FA. Kami hanya butuh mengangkat satu trofi untuk mengembalikan kultur juara di klub ini,” ucapnya.
Tiga bek
Untuk laga melawan Villa, Rangnick membuka peluang untuk mengubah taktik di zona pertahanan. Ia tidak menutup kemungkinan untuk memainkan formasi tiga bek.
Formasi itu bisa dilakukan karena dua bek tengah MU, yaitu Maguire dan Victor Lindelof, telah pulih dari cedera. Alhasil, MU memiliki stok empat bek tengah yang siap bermain. Selain Maguire dan Lindelof, Raphael Varane dan Phil Jones juga bisa diturunkan sejak menit awal.
”Saya pikir kami bisa bermain dengan tiga bek, tetapi hal itu sangat bergantung pada ketersediaan pemain di posisi bek tengah. Para pemain telah memahami skema (tiga bek) itu karena telah bermain dengan taktik itu bersama Ole (Gunnar Solskjaer) saat melawan Tottenham, Atalanta, atau Manchester City,” ujarnya.
Misi kebangkitan juga diusung Manajer Villa Steven Gerrard. Tyrone Mings dan kawan-kawan mengalami dua kekalahan beruntun di liga ketika menghadapi dua tim asal London, yakni Chelsea dan Brentford.
Gerrard optimistis timnya bisa menghadirkan petaka bagi tim tuan rumah. Sejumlah pemain penting, seperti penyerang, Ollie Watkins, dan bek tengah, Mings, bisa kembali diturunkan setelah absen pada laga kontra Brentford, Minggu (2/1/2022).
”Bermain di Old Trafford pada babak awal Piala FA akan menjadi laga yang sulit. Kami mempersiapkan tim sebaik mungkin demi membawa pulang hasil positif,” ujar Gerrard dilansir laman klub. (AFP)