Philippe Coutinho resmi menjadi rekrutan anyar Aston Villa di bawah besutan manajer Steven Gerrard dengan status pinjaman. Kepindahannya ke Villa Park sedikit banyak dipengaruhi kedekatannya dengan Gerrard.
Oleh
I Gusti Agung Bagus Angga Putra
·4 menit baca
BIRMINGHAM, JUMAT — Aston Villa resmi merekrut gelandang Barcelona Philippe Coutinho dengan status pinjaman hingga akhir musim. Coutinho kembali berlabuh di Liga Inggris untuk mendapatkan menit bermain yang lebih banyak. Hubungan baik dengan manajer Villa Steven Gerrard menjadi kunci kepindahan Coutinho.
Gerarrd dan Coutinho pernah bermain bersama saat membela Liverpool selama 2,5 tahun pada rentang 2013-2015. Coutinho, yang kesulitan menampilkan performa terbaiknya di Barcelona, mendambakan menit bermain yang lebih banyak di Aston Villa.
”Selamat datang, Philippe Coutinho! Aston Villa dan FC Barcelona telah menyetujui persyaratan bagi Philippe Coutinho untuk menghabiskan sisa musim ini dengan status pinjaman di Villa Park,” demikian pengumuman yang diberikan Villa di media sosial resmi mereka, Jumat (7/1/2022) sore WIB.
Meski mendapatkan Coutinho dengan status pinjaman, Aston Villa memiliki opsi untuk mempermanenkannya di akhir musim. Pakar transfer sepak bola Eropa, Fabrizio Romano, menyebut, Aston Villa berkewajiban membayar sekitar 65 persen dari gaji Coutinho di Barca yang mencapai sekitar Rp 352 miliar per tahun.
Coutinho sebelumnya menghabiskan enam tahun di Liga Inggris bersama Liverpool. Secara total ia membuat 201 penampilan untuk klub berjuluk ”Si Merah” tersebut dan mencetak 54 gol. Pemain kelahiran Rio de Janeiro, Brasil, itu didatangkan Liverpool dari Inter Milan pada 30 Januari 2013 dengan mahar mencapai sekitar Rp 211 miliar.
Ikatan antara Gerrard dan Coutinho terjadi selama rentang waktu tersebut. Walau tidak berhasil mempersembahkan satu trofi pun buat Liverpool, Gerrard menilai mantan rekan setimnya itu sebagai pesepak bola yang mempunyai daya magis.
Saya rasa kalau dia tidak spesial, dia tidak akan mendapatkan julukan penyihir.
”Saya rasa kalau dia tidak spesial, dia tidak akan mendapatkan julukan penyihir,” kata Gerarrd.
Sebelum berlabuh ke Aston Villa, sejumlah klub Liga Inggris juga bersaing mendapatkan jasa pemain berusia 29 tahun tersebut. Newcastle United dan Arsenal dirumorkan meminati jasa Coutinho.
Kedekatan antara Coutinho dan Gerrard serta keinginan untuk mendapatkan menit bermain yang lebih banyak menjadi alasan Coutinho memilih ke Aston Villa.
Rekrutan termahal
Tampil impresif bersama Liverpool, Coutinho menerima pinangan raksasa Spanyol Barcelona pada 2018. Kepindahannya ke Barca menjadi rekrutan termahal dalam sejarah tim berjuluk ”Blaugrana” saat itu. Ia diharapkan bisa menjadi pengganti bagi Andres Iniesta yang hengkang pada musim 2017-2018.
Coutinho didatangkan dari Liverpool dengan mahar 142 juta poundsterling atau sekitar Rp 2,5 triliun. Selain piawai mengeksekusi bola-bola mati, Coutinho dikenal sebagai gelandang yang sangat kreatif. Keunggulan lain Coutinho adalah mampu bermain di berbagai posisi dengan sama baiknya entah itu sebagai penyerang sayap, gelandang, atau penyerang bayangan.
Namun, performa Coutinho selama berseragam Barca tidak sesuai dengan ekspektasi awal. Ia gagal beradaptasi dengan sistem permainan yang diterapkan pelatih Barca kala itu, Ernesto Valverde. Coutinho belum mampu menggantikan peran Iniesta.
Meski dikenal sebagai gelandang kreatif, Coutinho rupanya kurang memiliki kemampuan menahan bola dan membuka ruang untuk rekan setimnya dalam skema yang diterapkan Valverde. Selain itu, Coutinho gagal menjadi jembatan yang menghubungkan lini belakang dan depan Barca.
Kebersamaan Coutinho dan Barca hanya bertahan sekitar 1,5 tahun. Pada musim 2019-2020, dia dilego dengan status pinjaman ke raksasa Jerman Bayern Muenchen. Selama semusim membela Muenchen, Coutinho melesakkan 11 gol dan 14 asis dalam 39 penampilan di semua kompetisi. Bersama Muenchen, Coutinho memenangi Liga Champions Eropa.
Meski terbilang sukses meraih trofi bersama Muenchen, penampilan Coutinho belum bisa mencapai titik terbaik. Inkonsistensi masih membayangi Coutinho saat berseragam ”The Bavarian” sehingga membuatnya kesulitan bersaing dengan deretan gelandang Muenchen. Cedera yang mengganggu juga terbukti menjadi masalah baginya.
Setelah masa peminjamannya dari Muenchen usai, Coutinho kembali ke Barca. Di periode keduanya bersama ”Blaugrana”, ia masih tetap kesulitan mencapai performa terbaiknya. Di musim 2019-2020, Coutinho hanya mencatatkan 14 penampilan bersama Barca dan menyumbang tiga gol serta dua asis.
Adapun pada musim ini, Coutinho hanya melesakkan dua gol dan tidak menyumbangkan satu pun asis. Coutinho juga jarang mendapatkan kesempatan untuk tampil penuh dan lebih sering menjadi penghangat bangku cadangan.
Kepergian Coutinho menjadi salah satu cara Barca memuluskan rencana mereka mendaftarkan rekrutan anyar Ferran Torres ke Liga Spanyol. Hingga saat ini, Barca belum dapat memainkan Torres karena terbentur aturan batasan pengeluaran untuk gaji pemain.