Gerak Cepat “The Magpies” Mewujudkan Revolusi Masif
Revolusi masif dicanangkan tim "Sultan" baru, Newcastle United, dengan memboyong pemain berkualitas pada jendela transfer Januari ini. Bertahan di Liga Primer Inggris menjadi target utama mereka pada musim ini.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
NEWCASTLE, KAMIS - Komitmen pemilik baru Newcastle United untuk mengeluarkan mereka dari periode sulit di Liga Inggris musim ini mulai ditunjukkan di jendela transfer Januari ini. Demi bertahan di kompetisi kasta tertinggi di Inggris, ”The Magpies” mengincar sejumlah pemain berkualitas untuk memperkuat tim sekaligus memenuhi kebutuhan yang diminta Eddie Howe, sang manajer.
Sejak Dana Investasi Publik (PIF) pimpinan Pangeran Arab Saudi Mohammad bin Salman mengakuisisi Newcastle, awal Oktober 2021, perubahan langsung hadir lewat hadirnya Howe untuk menggantikan Steve Bruce pada 8 November 2021 lalu. Sayangnya, perubahan di kursi manajer belum mengubah prestasi klub tersebut.
Dari tujuh laga yang telah dijalani bersama Howe, The Magpies baru meraih lima poin dengan hasil satu kemenangan, dua hasil imbang, dan empat kali kekalahan. Deretan hasil itu tidak sesuai dengan harapan manajemen baru klub yang dipimpin Amanda Staveley dan Mehrdad Ghodoussi tersebut.
Alhasil, gerak cepat dilakukan Newcastle untuk memperkuat sejumlah lini yang masih amat lemah di bursa transfer tengah musim pada Januari ini. Beberapa lini itu ialah dua sisi bek sayap, bek tengah, gelandang tengah, dan penyerang.
”Mari menyambut 2022 dengan positif karena kami ingin berkembang di dalam dan luar lapangan. Kami punya jadwal laga yang penting dan jendela transfer yang akan dijalani tanpa istirahat untuk mempersiapkan klub lebih baik,” kata Staveley dalam pernyataannya di laman resmi klub itu.
Newcastle telah mendapatkan kesepakatan dengan Atletico Madrid, juara bertahan La Liga Spanyol, untuk memulangkan bek sayap kanan, Kieran Trippier, ke Liga Inggris. Nilai transfer sebesar 12 juta poundsterling atau setara Rp 233 miliar cukup untuk menjadikan Trippier sebagai rekrutan pertama di era baru The Magpies.
Mendapatkan Trippier adalah langkah awal yang baik bagi strategi transfer Newcastle. Mereka mengalahkan klub raksasa, Manchester United, dalam perburuan tanda tangan Trippier.
Reuni Trippier-Howe
Trippier akan bereuni dengan Howe. Mereka pernah bekerja sama saat membela Burnley di Divisi Championship musim 2011-2012. Kala itu, Howe meminjam Trippier yang tidak berhasil menembus tim utama Manchester City.
Trippier pun telah melakukan salam perpisahan pada laga terakhirnya bersama Atletico, yaitu saat mereka menumbangkan Rayo Vallecano, 2-0, Minggu (2/1/2022), di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid. Tepuk tangan meraih diberikan para pendukung Atletico yang telah mengikhlaskan kepergian salah satu pemain favorit mereka itu.
”Anda tidak bisa menahan seseorang di hidup ini jika ia tidak ingin bertahan. Ia (Trippier) adalah pemain yang luar biasa dan telah memberikan banyak hal bagi kami,” ujar Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone seusai laga itu.
Setelah mengamankan jasa Trippier, Newcastle masih akan memburu empat pemain lainnya. Untuk posisi bek sayap kiri, Howe mengajukan dua nama, yaitu Lucas Digne (Everton) dan Nicolas Tagliafico (Ajax Amsterdam). Kedua pemain itu berada dalam kondisi yang tidak ideal di klubnya saat ini.
The Magpies menjadi tim dengan rekor kebobolan terburuk di liga musim ini berkat catatan kemasukan 42 gol. Newcastle kemasukan rata-rata 2,2 gol per laga.
Digne, misalnya, tengah berseteru dengan Manajer Everton Rafael Benitez, sehingga tidak pernah lagi masuk dalam skuad ”The Toffees” dalam enam laga Liga Inggris terakhir. Adapun Tagliafico telah mengutarakan keinginannya untuk mendapatkan tantangan baru dengan berkarier di Liga Inggris. Selain mereka, bek tengah Burnley, James Tarkowski, juga diincar Howe untuk memperkuat lini pertahanan Newcastle.
Memperkuat lini belakang menjadi salah satu prioritas Howe. The Magpies menjadi tim dengan rekor kebobolan terburuk di Liga Primer musim ini dengan catatan kemasukan 42 gol. Newcastle kebobolan rata-rata 2,2 gol per laga.
Selain itu, lini depan mereka juga perlu ditingkatkan. Newcastle adalah tim dengan produktivitas terendah ketiga di liga. Jumlah 19 gol yang dihasilkan dari 19 laga hanya lebih baik dari dua tim lainnya di zona degradasi, yaitu Burnley dan Norwich City. Kedua tim itu masing-masing baru menghasilkan 16 dan delapan gol.
Menyusul kebutuhan itu, dilansir Tuttosport, Newcastle mulai menjajaki pembicaraan dengan Juventus untuk merekrut Aaron Ramsey pada musim dingin ini demi meningkatkan kualitas lini tengah. Ramsey baru tampil lima kali dengan total 112 menit bersama ”Si Nyonya Besar” pada musim ini.
Jumlah penampilan itu seperti anomali mengingat Ramsey bisa tampil lebih bugar dan lebih baik bersama tim nasional Wales. Pada periode Oktober hingga November 2021, Ramsey selalu menjadi pemain utama di empat laga kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022. Ia menyumbangkan tiga gol dan satu asis untuk membantu Wales melaju ke babak playoff Piala Dunia.
”Selama ini, Ramsey berlatih sendiri di Inggris. Ia telah bergabung bersama kami, tetapi ia tengah menempuh jalan untuk keluar dari klub,” ujar Pelatih Juventus Massimiliano Allegri, Rabu (5/1/2022).
Aubameyang diincar
Untuk posisi striker, nama Pierre-Emerick Aubameyang, penyerang Arsenal, menjadi kandidat terkuat untuk menjadi mesin gol baru Newcastle. Sejak ban kaptennya dicabut, awal Desember lalu, Aubameyang tidak lagi tampil di lima laga terakhir ”Si Meriam”. Pada bulan ini, Aubameyang tengah bergabung dengan tim nasional Gabon untuk bertarung di Piala Afrika Kamerun 2021.
Trevor Sinclair, pengamat Liga Inggris di TalkSport, menilai, Howe akan merealisasikan formasi 3-5-2 jika berhasil mendatangkan para pemain incarannya itu. Kehadiran dua bek sayap berkualitas, lanjutnya, akan membantu Newcastle dalam bertahan dan menyerang.
”Dengan kepastian hadirnya Trippier dan potensi datangnya Aubameyang, saya menantikan ramuan 3-5-2 yang telah disiapkan Howe sejak menangani Newcastle, November lalu, Kehadiran pemain tambahan berkualitas akan menambah peluang mereka untuk bertahan di Liga Primer,” ucapnya.