Ja Morant telah berevolusi dari bintang muda menjadi megabintang di NBA. Perkembangan pesatnya justru semakin terlihat setelah cedera yang nyaris mengancam karier.
Oleh
Kelvin Hianusa
·4 menit baca
AP / JED JACOBSOHN
Ja Morant dari Memphis Grizzlies (kanan) mengoper bola dibayangi Stephen Curry dari Golden State Warriors selama paruh kedua pertandingan play-in NBA bola basket Wilayah Barat di San Francisco, Sabtu (22/5/2021) WIB.
MEMPHIS, RABU – Nasib bintang muda Memphis Grizzlies, Ja Morant, berputar begitu cepat. Point guard eksplosif ini nyaris saja menyudahi musim akibat cedera lutut pada November 2021. Ternyata cederanya tidak seburuk yang dibayangkan. Setelah sembuh, Morant menampilkan versi terbaiknya, lalu digadang-gadang sebagai pemain terhebat di NBA saat ini.
Ketika cedera pada akhir November, Morant sempat diperkirakan mengalami robek ligamen lutut (ACL). Beruntung, cedera horor yang bisa menyudahi musimnya tersebut hanyalah keseleo. Guard 22 tahun ini pun sudah bisa bermain lagi pada akhir Desember.
Bukannya menurun seusai cedera, penampilan Morant justru melonjak tajam. Dia kembali menjadi pahlawan kemenangan Grizzlies atas tuan rumah Cleveland Cavaliers, 110-106, di Arena Rocket Mortgage Fieldhouse, pada Rabu (5/1/2022).
Pebasket berambut gimbal ini memasukkan tembakan jarak dekat, spesialisasinya, dua kali beruntun saat skor imbang 104-104. Aksi heroik ini melengkapi performa hebatnya yang selesai dengan 26 poin, 5 rebound, dan 6 asis. Dia sekaligus mengulangi momen lemparan penentu kemenangan seperti ketika Grizzlies menang atas Phoenix Suns, Selasa pekan lalu.
AP / JED JACOBSOHN
Ja Morant dari Memphis Grizzlies (kanan) berusaha lepas dari kawalan pemain Golden State Warriors Stephen Curry selama paruh pertama pertandingan di babak play-in basket NBA wilayah barat di Chase Center, San Francisco, AS, Sabtu (22/5/2021) WIB.
“Di akhir permainan, saya senang menjadi orang yang melakukan lemparan (penentu) itu, entah masuk atau meleset, tetapi sejauh ini saya berhasil membuat beberapa lemparan besar untuk. Senang rasanya memberi tahu ke semua orang, saya punya kepercayaan diri untuk melakukan itu,” ucap Morant selepas laga.
Peran Morant semakin berdampak setelah pulih. Grizzlies sedang memasuki tren enam kemenangan beruntun. Separuh kemenangan itu diraih atas tim besar, seperti Suns, Brooklyn Nets, dan Los Angeles Lakers.
Morant menghasilkan rata-rata 30,7 poin, 6 rebound, dan 6 asis dalam kemenangan beruntun tersebut. Akurasi lemparannya mencapai 53 persen, di atas rerata pemain seisi liga, 45 persen. Dalam laga, dia juga lebih bersinar dari lawan-lawan yang merupakan pemain berstatus megabintang, LeBron James (Lakers), Kevin Durant (Nets), dan Devin Booker (Suns).
Sebelum cedera, guard musim ketiga ini hanya digadang-gadang menjadi kandidat terkuat pemain paling berkembang atau Most Improved Player. Menurut pengamat sekaligus mantan pemain NBA, Kendrick Perkins, performa Morant saat ini cukup menjadikannya kandidat terkuat peraih gelar pemain terbaik atau Most Valuable Player (MVP).
AP / JED JACOBSOHN
Penyerang Memphis Grizzlies Ja Morant (12) berusaha menembak dalam kawalan Andrew Wiggins dari Golden State Warriors selama paruh kedua pertandingan play-in NBA bola basket Wilayah Barat di Chase State, San Francisco, , Sabtu (22/5/2021).
“Ja Morant adalah seorang MVP. Setiap melawan pemain-pemain hebat di liga, dia selalu menyudahi laga sebagai pemain terbaik. Dia membawa Grizzlies menang atas tim-tim besar. Kepemimpinan dan gaya mainnya luar biasa. Jika penentuan MVP berakhir hari ini, dia adalah pemenangnya,” ucap Perkins.
Musim ini, Morant lebih berani menampilkan ciri khasnya untuk menerobos ke area dekat keranjang lawan. Pemain setinggi 1,9 meter ini, dengan tubuh atletis, tidak takut berhadapan dengan lawan-lawan yang punya tinggi 2 meter lebih. Tembakan jarak dekatnya amat efektif. Itu yang membuatnya bisa menghasilkan rata-rata 25,1 poin pada musim ini, naik dari musim lalu (19,1 poin).
Ja Morant adalah seorang MVP. Setiap melawan pemain-pemain hebat di liga, dia selalu menyudahi laga sebagai pemain terbaik.
Khusus enam pertandingan terakhir, peraih gelar debutan terbaik atau Rookie of The Year 2019-2020 memperlihatkan perkembangan efisiensi lemparan tiga angka. Dia mencatat akurasi 60,8 persen dalam tren kemenangan Grizzlies, jauh di atas rata-rata akurasinya dalam tiga musim terakhir, yaitu 33,5 persen.
Menariknya, Morant bisa membuat penampilan individu berubah jadi kemenangan tim. Dengan usia yang masih muda, dia mampu memimpin tim tanpa pemain megabintang untuk berada di peringkat ke-4 Wilayah Barat (25 menang – 14 kalah). Padahal, Grizzlies sama sekali bukan tim yang diunggulkan pada awal musim.
AP / JED JACOBSOHN
Ja Morant dari Memphis Grizzlies (kiri) melawan Kevon Looney (5) dari Golden State Warriors pada paruh kedua pertandingan babak play-in NBA wilayah Barat di Chase Center, San Francisco, AS, Sabtu (22/5/2021).
Pujian datang langsung dari Durant, sang peraih sekali gelar MVP. “Dia mampu mengontrol permainan ini, selalu menjadi pemain yang efisien di posisi point guard. Dia telah berubah menjadi pencetak angka murni di liga ini. Anda bisa melihat perkembangannya. Sebagai pecinta bola basket, saya tidak sabar melihat apa yang akan terjadi kepadanya beberapa tahun ke depan,” ucap Durant yang merupakan salah satu kandidat MVP musim ini.
Selain gelar individu, Morant hampir bisa dipastikan akan merasakan panggung All-Star pertama kalinya musim ini. Dengan penampilan sekaliber MVP, sudah waktunya dia bersanding dengan para megabintang di panggung terbesar NBA. (AP)