Berbekal dua petenis peringkat 10 besar dunia, harapan Italia untuk bersinar pada turnamen tenis beregu Piala ATP meredup pada laga pertama. Matteo Berrettini dan Jannik Sinner dikalahkan tim Australia pada laga Grup B.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
SYDNEY, MINGGU – Diperkuat oleh dua petenis berperingkat 10 besar dunia, Italia yakin bisa meraih hasil lebih baik dalam kejuaraan Piala ATP dibandingkan dengan prestasi finalis pada 2021. Namun, kepercayaan diri itu belum membawa hasil baik pada penampilan perdana mereka di Sydney, Australia. Italia ditaklukkan tuan rumah, Australia.
Italia diperkuat petenis peringkat ketujuh dunia, Matteo Berrettini, dan Jannik Sinner (10). Sebagai satu-satunya tim yang diperkuat dua petenis peringkat 10 besar dunia, Italia menjadi tim terkuat dibandingkan 15 tim lainnya.
Materi itu bahkan lebih kuat daripada Rusia. Tim juara bertahan tersebut seharusnya menjadi tim terkuat karena memiliki Daniil Medvedev (peringkat kedua dunia) dan Andrey Rublev (5). Tetapi, Rublev harus absen karena terinfeksi Covid-19.
Langkah awal Italia untuk mewujudkan target itu dimulai dengan baik setelah Sinner, yang tampil pada laga pertama dari dua partai tunggal dan satu ganda, mengalahkan Max Purcell, 6-1, 6-3. Namun, Berrettini yang berstatus petenis nomor satu Italia, tak bisa memenuhi harapan timnya. Dia kalah dari petenis nomor satu Australia, Alex De Minaur, 3-6, 6-7 (4/7).
Berpasangan dengan Simone Bolleli, Berrettini juga kalah pada nomor ganda. Mereka harus mengakui keunggulan John Peers/Luke Saville, 3-6, 5-7. Italia pun kalah 1-2.
Hasil tersebut berbeda dengan kepercayaan diri Berrettini dan kawan-kawan sebelum turnamen dimulai. Akhir pekan lalu, Berrettini menyatakan keyakinannya bahwa Tim Italia yang tampil tahun ini lebih kuat daripada setahun sebelumnya.
Tahun ini, tim kami lebih baik. Atas dasar itu, kami yakin bisa menjadi juara pada tahun ini. Saya tahu, setiap pertandingan akan berat, tetapi kami percaya diri bisa melakukannya.
Pada ATP 2021, Italia mengandalkan Berrettini dan pemain senior, Fabio Fognini, pada nomor tunggal. Adapun pada ganda, tim tersebut diperkuat Bolleli/Andrea Vavassori.
Tahun ini, Sinner yang muncul sebagai salah satu petenis muda potensial turut membela Italia. Dia adalah perempat finalis Perancis Terbuka 2020 dan mencapai babak keempat AS Terbuka 2021.
“Tahun ini, tim kami lebih baik. Atas dasar itu, kami yakin bisa menjadi juara pada tahun ini. Saya tahu, setiap pertandingan akan berat, tetapi kami percaya diri bisa melakukannya,” kata Berretini.
Kekalahan tersebut membuat Italia akan menghadapi tantangan lebih berat karena harus menempati peringkat teratas Grup B sebagai syarat bagi 16 peserta, yang dibagi dalam empat grup, untuk lolos ke semifinal. Lawan Italia selanjutnya adalah Perancis, lalu Rusia yang lolos dari lubang jarum ketika berhadapan dengan Perancis.
Petenis peringkat kedua dunia, Daniil Medvedev, gagal menyumbangkan angka pada nomor tunggal karena kalah dari Ugo Humbert, 7-6 (7/5), 5-7, 6-7 (2/7). Medvedev hanya mengatakan bahwa fisiknya tidak berada dalam kondisi terbaik.
Namun, Medvedev membayar kekalahan tersebut ketika berpasangan dengan Roman Safiullin, yang menggantikan Rublev, pada partai ketiga. Rusia pun menang 2-1 setelah mereka mengalahkan Fabirce Martin/Edouard Roger-Vasselin, 6-4, 6-4. Kemenangan lain didapat Safiullin pada partai pertama.
Menanti Djokovic
Sementara itu, Direktur Turnamen Australia Terbuka Craig Tiley mengatakan, masih ada waktu bagi Novak Djokovic untuk datang ke Melbourne guna mengikuti Grand Slam yang akan digelar 17-30 Januari itu. “Kami masih punya beberapa pesawat sewa yang akan datang hingga akhir pekan ini dan pada saat itu, semua peserta Australia Terbuka sudah berada di sini,” tutur Tiley pada jaringan media di Australia, Nine Network.
Hingga saat ini, Djokovic belum memberi kepastian tentang keikutsertaan dalam Australia Terbuka. Dia keberatan dengan syarat vaksinasi penuh Covid-19 bagi semua partisipan.
Media di Serbia memberitakan, ada spekulasi bahwa Djokovic meminta pengecualian medis untuk tidak divaksin, yang akan dinilai oleh tim independen. Namun, pemerintah negara bagian Victoria menegaskan, pengecualian medis harus dibuktikan dan itu tidak menjadi jalan bagi petenis untuk lolos dari peraturan. (REUTERS)