Yunani mengandalkan keluarga Tsitsipas untuk bersaing pada Piala ATP 2022. Stefanos Tsitsipas menjadi andalan utama, ditemani adiknya, Petros, di nomor ganda, dan Apostolos, ayah mereka, sebagai kapten tim.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
SYDNEY, JUMAT — Tak bisa menjadi bagian dari tim putra elite yang tampil dalam putaran final Piala Davis, Yunani berharap bisa unjuk diri dalam kejuaraan tenis beregu putra yang lain, Piala ATP. Keluarga Tsitsipas akan menjadi tumpuan Yunani dalam kejuaraan yang digelar di Sydney, Australia, 1-9 Januari 2022.
Piala ATP adalah kejuaraan beregu putra yang pertama kali digelar pada 2020 dan termasuk sebagai turnamen pemanasan Grand Slam Australia Terbuka. Seperti Piala Davis, yang diselenggarakan sejak 1900, Piala ATP menggunakan format dua tunggal dan satu ganda.
Pada awal penyelenggaraan, Piala ATP diikuti oleh 24 tim, lalu menjadi 12 tim pada 2021. Tahun ini, kejuaraan dengan hadiah total 10 juta dollar AS (Rp 142 miliar) itu diikuti 16 tim yang dibagi dalam empat grup pada babak penyisihan.
Tim peserta dipilih berdasarkan keterwakilan petenis dalam peringkat dunia. Berdasarkan peringkat dunia petenis putra pada 2 Desember, saat tenggat akhir pendaftaran pemain, negara yang berhak ikut serta adalah Serbia, Rusia, Jerman, Yunani, Spanyol, Italia, Norwegia, Polandia, dan seterusnya.
Syarat lain ialah petenis harus berada pada peringkat 250 besar dunia. Maka, ketika petenis Austria, Dominic Thiem (peringkat ke-15) dan Dennis Novak (119), mengundurkan diri, tim tersebut tak memenuhi syarat mengikuti turnamen. Ini karena petenis lain yang didaftarkan berada di luar peringkat 250 besar dunia hingga Austria pun digantikan Perancis.
Maka, dengan kesempatan tampil dalam Piala ATP, berkat Stefanos Tsitsipas yang berada pada peringkat keempat dunia, Yunani pun tak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Selama ini, mereka tak bisa bersaing dalam putaran final Piala Davis karena selalu tersingkir pada putaran awal. Pada 2022, Yunani, bahkan, berada selevel dengan Indonesia yang harus bertanding pada playoff Grup Dunia II.
”Piala ATP sangat berarti bagi Yunani. Kami akan berhadapan dengan tim yang biasanya tidak bisa ditemui dalam Piala Davis,” kata Tsitsipas dalam laman resmi ATP.
Finalis Grand Slam Perancis Terbuka itu juga termotivasi oleh reputasi tim Yunani dalam ajang beregu cabang olahraga lain. ”Tim sepak bola dan basket Yunani cukup bagus. Kami juga sangat menyukai tampil dalam ajang beregu. Itu sebabnya, kami akan membawa semua kemampuan terbaik ke lapangan,” lanjut petenis berusia 23 tahun itu.
Meski menjadi petenis tersukses di negaranya, Tsitsipas percaya pada kemampuan anggota tim lain, termasuk adiknya, Petros Tsitsipas. Petros, yang berusia dua tahun lebih muda, bermain lebih baik pada nomor ganda. Dia memiliki tujuh gelar dari turnamen ATP Challengers dan ITF Futures pada nomor ini dan memiliki peringkat ke-218.
Selain dua bersaudara itu, Yunani juga memiliki Tsitsipas lain dalam tim, yaitu Apostolos. Ayah dari Stefanos dan Petros ini berperan sebagai kapten tim.
Piala ATP sangat berarti bagi Yunani. Kami akan berhadapan dengan tim yang biasanya tidak bisa ditemui dalam Piala Davis.
Sementara petenis lain yang memperkuat Yunani ialah Michail Pervolarakis, Markos Kalovelonis, dan Aristotelis Thanos. ”Saya pikir, dengan pemain-pemain muda yang ada di tim, kami punya keinginan juara yang lebih besar dibandingkan dengan tim lain. Saya pun percaya kepada teman-teman. Kemenangan rasanya bisa dicapai dalam dua pertandingan langsung, tidak harus ditentukan dalam pertandingan ketiga,” tutur Tsitsipas.
Melawan Polandia
Ditempat di Grup D, Yunani akan bersaing dengan Polandia, Argentina, dan Georgia. Tsitsipas dan kawan-kawan akan berhadapan dengan Polandia, yang diperkuat semifinalis Wimbledon, Hubert Hurkacz, pada 1 Januari.
Pada hari yang sama dalam persaingan Grup A, Dusan Lajovic, yang menggantikan peran Novak Djokovic sebagai tunggal pertama Serbia, akan berhadapan dengan petenis nomor satu Norwegia, Casper Ruud. Selain Serbia dan Norwegia, grup ini juga dihuni Spanyol dan Chile.
”Tentu situasi tidak akan sama ketika kami sebenarnya memiliki petenis nomor satu dunia, tetapi dia tidak hadir di sini. Jika Novak berada di tim, ekspektasi tentu lebih tinggi. Saat ini, kami tidak begitu diunggulkan. Ini bisa berdampak baik ataupun buruk bagi tim. Kita lihat saja nanti,” kata Lajovic.
Pada Grup B, persaingan akan terjadi antara Rusia, Perancis, Italia, dan Australia, sementara di Grup C terdapat Amerika Serikat, Kanada, Jerman, dan Inggris Raya. Persaingan dalam penyisihan akan memperebutkan posisi juara grup untuk mendapat tempat pada semifinal. (REUTERS)