Ribuan kilometer dari Singapura, tempat pertandingan final piala AFF, ibunda Evan Dimas dan warga RW 005 Ngemplak, Made, Sambikerep, Surabaya, Jawa Timur, berdoa bersama untuk keberhasilan tim ”Garuda”.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·2 menit baca
KOMPAS/AMBROSIUS HARTO
Ana Darmono (kiri) dan warga memanjatkan doa saat bersama menonton siaran leg pertama final Piala AFF di Balai RW 005 Ngemplak, Made, Sambikerep, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/12/2021) malam. Indonesia kalah 0-4 dari Thailand sehingga hampir mustahil membalik keadaan di leg kedua untuk menjadi juara.
Ana Darmono, ibunda Evan Dimas, dan kalangan warga terus memanjatkan doa saat bersama-sama menonton siaran final Piala AFF di Balai RW 005 Ngemplak, Made, Sambikerep, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/12/2021) malam. Mereka berdoa agar Indonesia berhasil, apa pun rintangannya.
Doa itu dipanjatkan dari ribuan kilometer lokasi laga. Tepatnya di tepi perumahan Citraland yang dijuluki ”Singapura ala Surabaya”. Malam itu di hadapan mereka terpampang layar besar yang memperlihatkan pertarungan dua tim nasional, yakni Indonesia kontra Thailand. Rabu malam itu merupakan leg pertama final Piala AFF dari Singapura.
Kalangan warga Kampung Ngemplak mendoakan perjuangan Evan Dimas dan kawan-kawan. Namun, doa mereka belum cukup menyelamatkan ”Merah Putih” dari kebobolan empat gol. Bisa dibilang, peluang Indonesia membalik keadaan di leg kedua mustahil.
Pesepak bola timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam (kedua kanan), menghalau bola dari pesepak bola timnas Thailand, Tristan Do (kanan), dalam pertandingan Babak Final Leg 1 Piala AFF 2020 di National Stadium, Singapura, Rabu (29/12/2021).
Namun, dalam sepak bola, keajaiban bisa terjadi meski mungkin enggan singgah untuk Indonesia. Di Piala AFF, inilah final keenam Indonesia, yang kini dilatih oleh Shin Tae Yong dari Korea Selatan. Di lima final sebelumnya, Indonesia gagal mengangkat trofi atau belum bisa menjadi juara.
Situasi itulah yang juga dirasakan oleh Ana Darmono dan kalangan warga Ngemplak di Balai RW 005. Ketika Thailand menambah tiga gol di babak kedua, tidak bisa ditutupi terlihat rona kesedihan dari mereka. Namun, mereka tetap menonton sampai laga usai dan berdoa. “Mendoakan yang terbaik bagi tim nasional dan Evan,” kata Ana Darmono.
Peluang menjadi tipis di leg kedua tetapi kami tetap berdoa semoga tim nasional dan Evan tetap berusaha maksimal
Mereka tak henti meneriakkan nama Evan ketika sang pemain beraksi. Misalnya ketika Evan mengambil tendangan bebas, teriakan warga kian keras. Namun, tambahan Thailand segera membuat mereka lemas.
”Peluang menjadi tipis di leg kedua, tetapi kami tetap berdoa semoga tim nasional dan Evan tetap berusaha maksimal,” kata Ana Darmono seusai menoton laga.
Ana Darmono (kiri) dan warga menonton siaran leg pertama final Piala AFF di Balai RW 005 Ngemplak, Made, Sambikerep, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/12/2021) malam.