Kalsel Kucurkan Rp 49 Miliar untuk Peraih Medali PON dan Peparnas
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengucurkan Rp 49 miliar lebih untuk bonus atlet, pelatih, dan asisten pelatih yang meraih medali pada PON dan Peparnas Papua 2021. Selain bonus, program pembinaan juga disiapkan.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengucurkan dana Rp 49 miliar lebih untuk bonus atlet, pelatih, dan asisten pelatih yang meraih medali pada ajang Pekan Olahraga Nasional XX dan Pekan Paralimpiade Nasional XVI Papua 2021. Bonus dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi 2022 dan akan diberikan di awal tahun depan.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Selatan Hermansyah mengatakan, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor sangat mengapresiasi keberhasilan kontingen Kalsel yang mengikuti PON XX dan Peparnas XVI di Papua pada Oktober-November 2021. Terlebih pada ajang Peparnas Papua 2021, kontingen Kalsel berhasil menjadi peringkat keempat dalam perolehan akhir medali.
Pada Peparnas Papua 2021, kontingen Kalsel meraih 131 medali, yang terdiri dari 41 medali emas, 43 medali perak, dan 47 medali perunggu. Sementara pada PON Papua 2021, kontingen Kalsel meraih 25 medali, yang terdiri dari 4 medali emas, 9 medali perak, dan 12 medali perunggu.
”Anggaran untuk bonus sebesar Rp 49 miliar lebih itu sudah dianggarkan dalam APBD Provinsi Kalsel 2022. Bonus segera diberikan begitu APBD 2022 disahkan. Mereka pantas diberi bonus karena telah mengharumkan nama Provinsi Kalsel,” kata Hermansyah, di Banjarmasin, Selasa (28/12/2021).
Pemprov Kalsel menetapkan bonus yang diberikan kepada kontingen PON dan Peparnas Papua 2021 sama nilainya. Atlet perorangan peraih medali emas diganjar bonus Rp 300 juta, sedangkan atlet beregu peraih emas menerima bonus Rp 350 juta.
Atlet perorangan peraih medali perak mendapat bonus Rp 150 juta, sedangkan atlet beregu peraih perak mendapat bonus Rp 200 juta. Selanjutnya, atlet perorangan peraih medali perunggu mendapat bonus Rp 75 juta, sedangkan atlet beregu peraih perunggu mendapat bonus Rp 100 juta.
Untuk pelatih akan mendapat bonus sebesar 50 persen dari nilai bonus medali yang diterima oleh para atlet. Misalnya, atlet perorangan peraih emas mendapat bonus Rp 300 juta, maka pelatihnya mendapat bonus Rp 150 juta. Kemudian, untuk asisten pelatih akan mendapatkan bonus sebesar 25 persen dari nilai bonus medali yang diterima oleh para atlet.
Menurut Hermansyah, nilai bonus yang diberikan kepada para atlet Kalsel peraih medali pada PON Papua 2021 lebih besar dibandingkan dengan bonus yang diberikan kepada para atlet Kalsel peraih medali pada PON Jawa Barat 2016. Pada PON Jabar 2016, bonus atlet perorangan peraih medali emas sebesar Rp 200 juta.
”Bapak Gubernur menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas perjuangan para atlet mengharumkan nama Kalsel. Beliau juga berpesan untuk terus berlatih agar kemajuan olahraga di Kalsel bisa semakin meningkat di tahun-tahun yang akan datang,” tuturnya.
Siapkan program
Hermansyah mengatakan, pemberian bonus diharapkan bisa memberikan efek positif bagi kemajuan olahraga di Kalsel. Bonus diharapkan memotivasi para atlet Kalsel untuk terus berprestasi di ajang nasional dan internasional.
”Di samping pemberian bonus, kami juga menyiapkan blueprint (cetak biru atau kerangka kerja terperinci) untuk program, kebijakan, dan arah perkembangan olahraga di Kalsel dengan mengacu pada Desain Besar Olahraga Nasional,” ujarnya.
Sosialisasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) sudah dilakukan di Kalsel pada 18 Desember 2021. Kalsel menjadi provinsi ke-11 untuk pelaksanaan sosialisasi Perpres No 86/2021 tentang DBON. Acara sosialisasi di Banjarmasin dibuka langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali.
Di samping pemberian bonus, kami juga menyiapkan blueprint untuk program, kebijakan, dan arah perkembangan olahraga di Kalsel dengan mengacu pada Desain Besar Olahraga Nasional.
Pada pembukaan sosialisasi kala itu, Amali mengatakan, DBON menjadi pedoman untuk mengembangkan olahraga di Indonesia. ”Dengan adanya DBON, Kalsel berpotensi melahirkan atlet-atlet berprestasi untuk olahraga Indonesia serta bisa juga mengembangkan olahraga yang berproyeksi untuk berprestasi di Olimpiade,” katanya.
Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar, Kalsel siap mendukung dan menyukseskan DBON. ”DBON akan menjadi pedoman kami dalam mengembangkan olahraga di Kalsel. Kami akan segera memetakan cabang-cabang olahraga di Kalsel yang berpotensi untuk Olimpiade,” ujarnya.