David Jacobs, Merayakan Natal dari Karantina

Atlet nasional tenis meja Paralimpiade, David Jacobs, tidak bisa merayakan Natal tahun ini dengan keluarga karena harus menjalani karantina setelah bertanding di Thailand. Baginya, Natal lebih dari sekadar perayaan.

KOMPAS/AGUS SUSANTO

Atlet tenis meja Dian David Mickael Jacobs di lokasi pelatnas tenis meja Asian Paragames 2018 di HTC, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (17/9/2018).

Bagi atlet nasional tenis meja Paralimpiade, David Jacobs (44), hari raya Natal tahun ini akan terasa berbeda. Dia tidak bisa berkumpul dengan keluarga seperti tahun-tahun sebelumnya karena harus menjalani karantina setelah bertanding di Thailand Terbuka 2021.

”Kebetulan ini baru selesai bertanding. Besok baru pulang, lalu masih harus menjalani karantina selama 10 hari di Jakarta. Jadi, baru bisa pulang ke rumah pas sudah lewat Natal,” kata peraih perunggu Paralimpiade Tokyo 2020 itu saat dihubungi pada Selasa (21/12/2021) dari Jakarta.

David punya tradisi khusus merayakan Natal bersama keluarga. Biasanya mereka melakukan kebaktian dan berkumpul dengan keluarga besar, termasuk sang ibu, pada malam Natal. Salah satu kegiatan wajib dalam kumpul-kumpul itu adalah bertukar kado dengan barang-barang sederhana.

Ayah dari empat anak ini tidak bisa menjalankan tradisi tersebut pada Natal nanti. Dia mengutamakan tugas negara untuk bertanding di Thailand. Kejuaraan di ”Negeri Gajah Putih” itu cukup penting karena bertujuan memperkenalkan peraturan baru yang akan diberlakukan tahun depan.

”Memang, sih, tidak dapat poin dari kejuaraan di Thailand, Tetapi jadi bisa adaptasi untuk peraturan baru nanti. Saya sudah berbicara dengan istri sebelumnya. Dia juga menyuruh saya untuk berangkat. Natal bisa lewat video call dulu, nanti baru merayakan lagi pas sampai rumah,” ucapnya, yang membawa pulang emas dari Thailand lewat nomor ganda putra.

Baginya, Natal lebih dari sekadar perayaan semata. Banyak orang yang mengartikan Natal dengan fokus semarak liburan atau membeli baju baru. ”Kalau saya lebih ingin fokus di mana kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Seperti yang Yesus ajarkan saat dia datang ke bumi untuk menebus dan menyelamatkan kita,” pungkas atlet kelahiran Makassar tersebut.