Setelah 13 musim, Stephen Curry bisa merasakan Natal yang ideal di NBA. Kutukan Curry selama delapan edisi Natal berakhir di markas Phoenix Suns.
Oleh
Kelvin Hianusa
·5 menit baca
Stephen Curry, guard andalan Golden State Warriors, sudah pesimistis terlebih dulu jelang laga edisi Natal NBA ke-9, dalam kariernya, melawan Phoenix Suns. Menurut penembak bola basket terbaik yang pernah tercipta di bumi itu, dia tidak suka bermain pada hari Natal.
”Saya secara personal tidak suka (bermain di edisi Natal) karena tidak pernah main bagus. Saya selalu kesulitan saat Natal, entah apa pun alasannya. Jadi, saya hanya ingin memperbaikinya Minggu nanti (di Natal kali ini),” ucap Curry sehari sebelum berhadapan dengan Suns, Sabtu (25/12/2021).
Kekhawatirannya sangat wajar. Permainan ajaib guard 33 tahun ini selalu hilang tiba-tiba setiap edisi Natal. Dia sudah bermain delapan kali tepat pada salah satu hari perayaan terbesar di Amerika Serikat tersebut.
Dari penampilan itu, rata-ratanya hanya 13,1 poin dengan akurasi lemparan lemparan hanya 30,2 persen. Catatan tersebut jauh dari performa standarnya selama 13 musim terakhir, rata-rata menghasilkan 24,3 poin dengan akuarasi mencapai 47,5 persen. Adapun 5 dari 8 pertandingan tersebut berujung kekalahan.
”Kutukan” itu berubah menjadi berkah pada edisi Natal musim 2021-2022. Curry membawa Warriors kembali ke puncak klasemen Wilayah Barat setelah mengalahkan rival utama sekaligus tuan rumah, Suns, 116-107, di Arena Footprint Center, pada Minggu pagi WIB.
”Kemenangan yang bagus pada hari Natal. Kemenangan yang bagus juga di kandang lawan. Kami mengukuhkan diri sebagai tim dengan rekor terbaik di liga. Semua pemain mengambil tanggung jawab masing-masing dan memperlihatkan kemampuan terbaiknya di lapangan,” ucapnya selepas pertandingan.
Performanya melonjak drastis. Sang penembak jitu Warriors ini mencetak 33 poin dan enam asis selama bermain 37 menit. Catatan poin tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah karier Curry. Sebelumnya, dia tidak pernah sekali pun menyentuh 20 poin saat berlaga pada hari Natal.
Curry tampil menonjol di antara lubang besar skuad Warriors. Tim asuhan pelatih Steve Kerr itu tampil tanpa tujuh pemain akibat Covid-19, di antaranya Andrew Wiggins dan Jordan Poole. Di sisi lain, tim tuan rumah turun dengan pemain terbaiknya, seperti Chris Paul dan Devin Booker.
Menariknya, jumlah poin tersebut diciptakan Curry saat menghadapi Suns, tim dengan rekor terbaik sebelum pertemuan ini. Suns juga dikenal punya salah satu pertahanan terbaik di liga. Salah satu pemain bertahan terbaik mereka adalah guard Mikal Bridges.
Bridges selalu menjadi momok Curry dalam dua laga sebelumnya musim ini. Ketika dijaga pemain berlengan panjang tersebut, Curry hanya mencetak 2 poin. Dia hanya memasukkan 1 lemparan dari 11 percobaan. Catatan tersebut merupakan anomali untuk penembak terbaik dalam sejarah NBA.
Pada laga itu, Curry berhasil melewati dua musuh terbesarnya, Natal dan Bridges. Dia menghasilkan poin dari lima kali lemparan tiga angka atau yang terbanyak dalam edisi Natal, rekor sebelumnya hanya dua kali. Akurasi lemparan tiga angkanya menyentuh 31,3 persen, jauh lebih baik dari rata-rata edisi Natal, 20,4 persen.
”Natal kali ini terasa indah. Sebelum pertandingan, saya tahu angka (statistik) kurang berpihak, tetapi saya menjadikan itu motivasi lebih untuk bermain bagus sejak awal laga. Saya hanya mencoba untuk menikmati diri sendiri di tengah atmosfer (Natal) yang luar biasa ini,” ujar Curry.
Bayangan Curry
Terlepas dari hari Natal terbaik, Curry sebenarnya tidak terlalu efisien dari sisi akurasi lemparan jika dibandingkan dengan penampilan musim ini. Namun, sumbangan tersebut sangat mengesankan karena dia dikejar 2-3 orang sepanjang permainan. Bridges dan rekan-rekan selalu memfokuskan perhatian ke arahnya, tidak memberikan Curry ruang untuk melempar tiga angka ataupun masuk ke area dalam.
Guard bertubuh mungil ini menyadari dirinya jadi pusat gravitasi pertahanan lawan. Dia berkontribusi lebih dengan terus berlari sepanjang permainan, mencari ruang di pertahanan Suns. Upaya itu membuat rekan-rekannya sering terlepas dari pantauan lawan.
Pemain Warriors lain, yaitu Otto Porter Jr, Draymond Green, dan Gary Payton II, memanfaatkan ruang kosong tersebut. Mereka total mencetak poin dari tujuh kali lemparan tiga angka, dengan akurasi mencapai 46,6 persen. Bahkan, Porter mampu menghasilkan 19 poin, 13 poin pada kuarter terakhir, untuk mengamankan kemenangan Warriors.
Kontribusi Curry tecermin jelas dalam statistik plus minus. Dia memiliki catatan terbaik di antara semua pemain dalam laga tersebut (+24). Artinya, Warriors unggul 24 poin atas Suns ketika sang megabintang berada di lapangan. Saat Curry diganti, Warriors tertinggal 15 poin.
Salah satu aspek yang jarang dilihat dari Curry adalah kontribusinya di pertahanan. Di markas Suns, dia kembali membuktikan kapasitasnya sebagai pemain bertahan. Dia menciptakan 3 steal (terbanyak, sama dengan Green) dan 1 blok.
”Steph luar biasa hari ini. Dia berhadapan dengan pertahanan yang memberikan perhatian ekstra kepadanya. Saat penembak terbaik kami banyak yang absen, dia tetap bisa mencari cara untuk mencetak 33 poin. Ketika tidak menghasilkan angka, dia juga tetap memberi pengaruh di lapangan. Kehadirannya sangat berarti,” puji Kerr.
Curry kembali membuka lembaran baru dalam catatan kariernya yang menakjubkan. Setelah merebut rekor penembak tiga angka terbanyak NBA pada 10 hari lalu, dia sekarang bisa tampil hebat di edisi Natal.
Saat penembak terbaik kami banyak yang absen, dia tetap bisa mencari cara untuk mencetak 33 poin. Ketika tidak menghasilkan angka, dia juga tetap memberi pengaruh di lapangan.
Adapun pebasket top NBA, misal LeBron James, selalu punya momen spesial pada laga edisi Natal. Edisi tersebut merupakan hari paling spesial dalam setahun kalender NBA. Di edisi itu, NBA menyajikan lima laga terbaik beruntun dalam satu hari untuk para pendukung.
Untuk pertama kali, Curry mampu menjaga penampilannya tetap hangat di tengah suhu dingin khas Natal. Pria yang dikenal sebagai penyayang keluarga ini biasa merayakan Natal bersama istri dan tiga anaknya tanpa beban pikiran. ”Sekarang saya sudah siap untuk pulang (bertemu keluarga),” pungkas Curry. (AP)