Curry sudah melepas beban dari perburuan rekor tiga angka. Dia kembali menjadi sosok Curry yang selalu efisien ketika di dalam lapangan.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
SAN FRANCISCO, JUMAT — Pengejaran rekor tiga angka sempat membuat Stephen Curry kehilangan fokus utamanya di lapangan. Ambisi besar guard Golden State Warriors itu menurunkan efektivitas permainannya dalam beberapa laga. Setelah memecahkan rekor itu, tangan ”wangi” Curry yang selalu efektif dengan lemparan tiga angka perlahan mulai kembali.
Curry kembali ”wangi” saat mengantar Warriors menang atas tim tamu Memphis Grizzlies, 113-104, di Chase Center pada Jumat (24/12/2021) WIB. Dia menjadi pahlawan kemenangan lewat sumbangan 46 poin, dengan mencetak 8 kali lemparan tiga angka.
Guard berusia 33 tahun ini mengambil alih serangan Warriors yang tampil tanpa beberapa pemain utama, seperti Andrew Wiggins dan Jordan Poole, akibat Covid-19. Grizzlies, yang sukses mengalahkan Warriors di dua laga sebelumnya lewat pertahan kokoh, tidak punya jawaban atas efektivitas Curry.
”Penembak terbaik sepanjang masa. Kami tahu dia (Curry) akan menembak. Kami selalu berusaha menyulitkannya, tetapi mental kami sempat jatuh di tengah pertandingan. Dia membuat kami membayar kesalahan itu,” ucap guard Grizzlies, Ja Morant.
Curry bermain sangat efektif. Akurasi lemparannya dari tiga angka mencapai 57,1 persen (8-14). Dia juga sempurna dari lemparan bebas, memasukkan 12 kali dari 12 kali kesempatan. Catatan ini mengesankan karena Curry selalu menjadi gravitasi pertahanan agresif lawan sepanjang permainan.
Pemain bertubuh mungil ini punya berbagai cara untuk mencetak poin. Dia tidak hanya mengandalkan keahliannya dengan lemparan jauh. Saat dijaga dua pemain di garis tiga angka, dia beberapa kali masuk ke dalam untuk menghasilkan poin dari jarak dekat.
Efektivitas permainan ini tidak terlihat setidaknya selama dua pekan terakhir. Dalam enam laga sebelumnya, akurasi lemparan tiga angka Curry selalu di bawah 40 persen. Rata-rata akurasi lemparan tiga angkanya dalam 13 musim terakhir adalah 43,1 persen.
Penurunan efektivitas paling drastis terjadi ketika melawan Philadelphia 76ers pada 12 Desember. Dia hanya mencatatkan akurasi 21,4 persen (3-14). Adapun dalam laga itu dia berkesempatan melewati rekor tembakan tiga angka terbanyak milik Ray Allen.
Pelatih Warriors Steve Kerr sempat berkata, pikiran Curry teralihkan dengan pemecahan rekor. Sang pemain ingin memecahkan rekor secepat mungkin. Hal itu menjadi beban lebih untuknya. Di sisi lain, permainannya menjadi monoton. Pemain lawan bisa membaca Curry akan lebih sering melempar dari jarak jauh.
Curry berhasil memecahkan rekor saat Warriors berhadapan dengan New York Knicks di Madison Square Garden pada Rabu pekan lalu. Setelah itu, lemparan efektifnya masih belum kembali dalam dua laga selanjutnya, melawan Boston Celtics dan Sacramento Kings. Dia baru berhasil mengembalikan sosok aslinya hari ini.
”Selama 10-12 pertandingan terakhir, Memphis punya rating pertahanan terbaik di liga. Untuk Steph bisa menghasilkan 46 poin, dia menunjukkan bakat sebenarnya malam ini. Ini adalah permainannya yang paling efisien dalam beberapa pekan terakhir,” kata Kerr.
Dibutuhkan
Efektivitas Curry sangat dibutuhkan Warriors. Ketika lemparannya kurang efisien, peluang kemenangan Warriors menurun drastis. Musim ini, Curry tercatat empat kali menembakkan tiga angka dengan akurasi di bawah 25 persen. Warriors kalah tiga kali dari laga tersebut.
Bagi Curry, kemenangan ini sangat berharga. Dia berhasil membalaskan dendam kekalahan pada laga play-in musim lalu dan laga reguler musim ini. Adapun Warriors tidak lolos ke playoff musim lalu karena takluk kepada Morant dan rekan-rekan di babak play-in.
”Pasti saya menginginkan (kemenangan) ini. Sejarah seperti menghalangi kami untuk menang, tetapi kami tahu apa yang harus dilakukan untuk menang. Kami menanamkan dalam diri, ini adalah kandang kami,” ucap Curry yang engkel kakinya terkilir di kuarter keempat.
Lewat kemenangan ini, rekor kemenangan Warriors semakin cemerlang musim ini. Mereka menempati peringkat kedua Wilayah Barat dengan rekor 26 menang dan 6 kalah. Catatan tersebut sangat memukau untuk tim yang tidak lolos playoff musim lalu.
Peraih tiga gelar juara NBA ini pun kembali ke perbincangan kandidat Most Valuable Player (MVP) musim ini. Curry sempat memimpin perburuan MVP hingga November, tetapi mulai disusul oleh mantan rekannya yang merupakan pemain Brooklyn Nets, Kevin Durant. Sekarang, Curry kembali ke jalan yang tepat untuk mengejar gelar MVP ketiganya. (AP)