Indonesia membutuhkan kemenangan untuk melaju ke final tanpa melalui perpanjangan waktu atau drama adu penalti. Kehadiran penyerang Egy Maulana Vikri menjadi secercah harapan untuk meraih hasil positif pada laga kedua.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim nasional sepak bola Indonesia gagal memenangi laga pertama semifinal Piala AFF saat ditahan imbang Singapura, 1-1, di Stadion Nasional, Singapura, Rabu (22/12/2021) malam. Para pemain Indonesia kehilangan fokus pada babak kedua. Mereka perlu memperkuat lini serang pada laga kedua demi mengunci tiket menuju babak final.
Gol Witan Sulaiman pada menit ke-28 belum cukup untuk membawa Indonesia meraih kemenangan menghadapi Singapura. Hasil imbang membuat Indonesia mau tidak mau harus tampil lebih agresif demi merebut laga kedua semifinal.
Babak semifinal dan final Piala AFF berlangsung masing-masing dalam dua laga yang keduanya tetap diadakan di Singapura. Dengan demikian, aturan gol tandang tidak diberlakukan pada babak semifinal dan final.
Apabila kedua tim bermain imbang hingga usai laga kedua, pertandingan akan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu. Jika tetap sama kuat, pemenang laga akan ditentukan melalui adu penalti.
Oleh sebab itu, untuk memastikan tempat di final tanpa harus melalui babak perpanjangan waktu dan adu penalti yang melelahkan, Indonesia mesti mengoptimalkan 90 menit tersisa.
”Pasti hasil ini tidak memuaskan. Laga semifinal ini berat dan membuat pemain kelelahan pada babak kedua,” ujar Pelatih Indonesia Shin Tae-yong dalam konferensi pers seusai laga.
Indonesia tampil disiplin dan agresif pada babak pertama. Pemain Indonesia mampu meredam Singapura yang mengandalkan keunggulan fisik pemain depan, yang beberapa kali mengancam gawang Indonesia melalui skema bola-bola atas.
Hal itu dimungkinkan karena Singapura tercatat sebagai tim dengan akurasi umpan silang terbaik di turnamen ini, yakni 38 persen, bersama dengan Filipina.
Para pemain Singapura kerap menerapkan skema bola langsung ke jantung pertahanan Indonesia. Akan tetapi, lewat serangan balik cepat, Indonesia mampu mencuri gol lewat Witan, yang diawali pergerakan kapten Asnawi Mangkualam dari sayap kanan.
Melihat Singapura mencoba mencuri gol melalui bola udara, Shin kemudian mengganti sejumlah pemain pada babak kedua. Bek jangkung Elkan Baggott masuk menggantikan Rizky Ridho untuk mengimbangi keunggulan Singapura dalam duel bola atas.
Namun, keunggulan Indonesia sirna pada babak kedua setelah Ikhsan Fandi menjebol gawang Indonesia pada menit ke-70. Putra legenda sepak bola Singapura, Fandi Ahmad, tersebut meloloskan diri dari kawalan pemain belakang Indonesia untuk kemudian menaklukkan kiper Indonesia, Nadeo Argawinata.
Pasti hasil ini tidak memuaskan. Laga semifinal ini berat dan membuat pemain kelelahan pada babak kedua.
”Pada babak kedua kami kehilangan fokus dan kebobolan. Hasil pertandingan ini kurang memuaskan bagi kami. Tapi, kami akan bekerja lebih keras lagi di laga kedua. Masih ada waktu dua hari untuk memulihkan stamina,” ujar Witan, terkait dengan laga kedua yang akan berlangsung pada Sabtu (25/12/2021).
Indonesia sempat mendapat peluang untuk kembali unggul setelah Ricky Kambuaya dijatuhkan di dalam kotak penalti. Namun, wasit menilai Ricky jatuh di luar kotak penalti sehingga pelanggaran tersebut hanya berbuah tendangan bebas untuk Indonesia.
Menanggapi momentum tersebut, Shin mengaku belum melihat tayangan ulang sehingga tidak bisa berkomentar lebih banyak. Hanya saja, ia menyebut setiap pihak harus menghargai keputusan wasit.
Memulihkan stamina
Shin menyatakan akan mengoptimalkan waktu dua hari untuk memulihkan stamina pemain agar para pemain Indonesia bisa tampil lebih agresif pada laga kedua. Lini serang Indonesia berpotensi lebih tajam seiring kehadiran penyerang Egy Maulana Vikri. Pemain klub FK Senica di Liga Super Slowakia itu kemungkinan besar sudah bisa diturunkan pada laga kedua.
”Kalau pemain sudah bugar, pasti dampaknya akan bagus bagi mereka sehingga hasil pada laga kedua nanti akan lebih baik dan sesuai harapan kita,” kata Shin.
Sementara itu, Pelatih Singapura Tatsuma Yoshida mengucapkan terima kasih kepada pendukung Singapura yang datang ke stadion. Yoshida mengaku cukup puas dengan hasil yang diraih timnya dan memuji semangat pantang menyerah yang ditunjukkan para pemainnya sehingga mampu menyamakan kedudukan pada babak kedua.
”Hasil ini tidak terlalu buruk buat kami. Laga kedua pasti akan lebih berat. Ada dua hari waktu untuk pemulihan. Kami akan coba meraih hasil terbaik pada pertandingan kedua nanti,” kata Yoshida.