Merujuk statistik sejarah dan Piala AFF 2020, Indonesia unggul atas Singapura. Namun, Indonesia patut mewaspadai kejutan dari Singapura. Apalagi Singapura punya motivasi ganda memberi kemenangan di hadapan pendukungnya.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
AFP/ROSLAN RAHMAN
Pemain timnas Thailand, Weerathep Pomphan (kiri), berusaha merebut bola dalam pertandingan Grup A Piala AFF antara Thailand dan Singapura di Stadion Nasional Singapura, Sabtu (18/12/2021). Indonesia akan jumpa Singapura pada laga pertama babak semifinal Piala AFF, Rabu (22/12/2021).
SINGAPURA, RABU — Indonesia akan berjumpa Singapura dalam laga pertama semifinal Piala AFF 2020 di Stadion Nasional Singapura, Rabu (22/12/2021). Di atas kertas, tim ”Garuda” memiliki peluang besar untuk menjungkalkan tim ”Negeri Singa” walaupun harus berlaga di hadapan para pendukung tuan rumah.
Dilansir dari laman 11vs11.com, Indonesia dan Singapura sudah bertemu 57 kali sejak 1958. Kedua tim pertama kali berjumpa dalam laga Merdeka Tournament pada 31 Agustus 1958. Saat itu, tim Merah Putih berhasil menang 2-0 atas Singapura.
Setelah itu, mereka berulang kali berjumpa. Indonesia pernah beberapa kali menang dengan selisih skor mencolok atas Singapura, antara lain 9-2 dalam Merdeka Tournament pada 7 November 1969, 7-1 dalam Kings Cup pada 26 November 1968, 6-0 dalam Piala Kemerdekaan pada 18 Agustus 1990, dan 8-3 dalam Merdeka Tournament pada 8 Agustus 1960. Adapun Singapura hanya dua kali menang dengan skor mencolok atas Indonesia, yakni 8-1 dalam Marlion Cup pada 28 Agustus 1986 dan 5-0 dalam Marlion Cup pada 3 Desember 1983.
Indonesia unggul dengan mengoleksi 30 kemenangan atas Singapura, sedangkan Singapura baru mencatat 18 kemenangan. Sisanya, kedua negara bermain imbang sebanyak sembilan kali.
Secara keseluruhan di laga resmi ataupun persahabatan, Indonesia unggul dengan mengoleksi 30 kemenangan atas Singapura, sedangkan Singapura baru mencatat 18 kemenangan. Sisanya, kedua negara bermain imbang sebanyak sembilan kali.
AFP/ ROSLAN RAHMAN
Pemain timnas Thailand (putih) dan pemain timnas Singapura berduel memperebutkan bola dalam pertandingan Grup A Piala AFF di Stadion Nasional Singapura, Sabtu (18/12/2021). Indonesia akan jumpa Singapura pada laga pertama babak semifinal Piala AFF, Rabu (22/12/2021).
Tak hanya unggul dari statistik sejarah, Indonesia juga tergolong superior atas Singapura dalam statistik Piala AFF 2020. Indonesia sukses menjadi juara Grup B dengan rekor tiga kali menang dan satu kali imbang. Mereka membukukan 13 gol dan kebobolan 4 gol. Berkat itu, Indonesia menjadi tim paling produktif selama penyisihan grup.
Adapun Singapura berstatus runner-up Grup A dengan rekor tiga kali menang dan satu kali kalah. Mereka hanya membukukan tujuh gol dan kemasukan tiga gol.
Namun, Indonesia tidak boleh menganggap sepele Singapura. Sebab, Singapura cukup berjodoh dengan Piala AFF. Dari 12 edisi Piala AFF, mereka mengoleksi empat gelar juara, yakni pada 1998, 2004, 2007, dan 2012. Mereka cuma kalah dari Thailand yang mengoleksi lima gelar juara, yakni pada 1996, 2000, 2002, 2014, dan 2016. Adapun Indonesia belum pernah mengangkat trofi juara ajang tersebut.
Di sisi lain, dalam 13 pertemuan dalam dua dekade terakhir, Indonesia hanya menang tiga kali dan kalah tujuh kali, sedangkan sisanya imbang tiga kali. Dari pertemuan terakhir di penyisihan Grup B Piala AFF 2018 pada 9 November 2018, Indonesia kalah 0-1 dari Singapura.
AFP/ROSLAN RAHMAN
Pemain tim nasional Indonesia, Irfan Jaya, melakukan selebrasi setelah mencetak gol pertama dalam pertandingan terakhir Grup B menghadapi Malaysia di Stadion Nasional Singapura, Minggu (19/12/2021). Indonesia mengalahkan Malaysia, 4-1, sekaligus menjadi juara Grup B. Tim ”Garuda” akan jumpa Singapura pada laga pertama babak semifinal Piala AFF, Rabu (22/12/2021).
Apalagi Singapura punya motivasi ganda untuk memperbaiki performanya setelah kalah 0-2 dari Thailand dalam laga terakhir penyisihan Grup A Piala AFF 2020 pada 18 Desember lalu. Kekalahan itu membuat mereka gagal menjadi juara grup dan memancing amarah para pendukungnya. Respons itu memicu tekanan untuk pelatih ataupun para pemain.
Maka itu, menghadapi Indonesia, Singapura ingin membuat kejutan tampil lebih baik guna mengembalikan kepercayaan publiknya. Lagi pula, dari 10.000 tempat duduk yang diizinkan dari total kapasitas 55.000 tempat duduk Stadion Nasional Singapura, separuhnya dipastikan bakal dipenuhi pendukung tuan rumah.
Pelatih Indonesia Shin Tae-yong paham betul dengan semua potensi bahaya tersebut. Untuk itu, pelatih asal Korea Selatan ini meminta para pemainnya bermain penuh kedisiplinan dan menjaga konsentrasi selama laga. Sekali silap, Singapura bisa sangat berbahaya karena piawai dalam transisi bertahan dan menyerang atau sebaliknya. ”Karena saya menganggap Singapura tim bagus, jadi satu persen pun kita tidak boleh lengah,” tegasnya dalam konferensi pers, Selasa (21/12/2021).
Pelatih Singapura Tatsuma Yoshida juga sudah menganalisis strategi permainan Indonesia yang dinilai sangat agresif dan solid dalam bertahan ataupun menyerang. Dengan dukungan langsung dari pendukungnya, mereka kian percaya diri bisa memetik hasil optimal atas Indonesia.
”Kami percaya pendukung tetap bersama kami. Kami menunggu kedatangan mereka. Kami akan tampil 100 persen demi para pendukung,” ungkapnya.