Covid-19 Berpotensi Ubah Lanskap Persaingan Liga Inggris
Persaingan di papan atas klasemen Liga Inggris berubah akibat Covid-19. Sejumlah tim papan atas tidak bisa menurunkan pemain terbaiknya. Wacana penghentian sementara liga menguat.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
LONDON, SENIN — Lanskap persaingan klasemen papan atas Liga Inggris berpotensi berubah seiring kasus Covid-19 yang melanda sejumlah tim. Kondisi ini tidak menguntungkan Chelsea dan Liverpool yang tengah bersaing dengan Manchester City dalam perburuan gelar juara. Di sisi lain, desakan penghentian sementara Liga Inggris menguat.
Juara bertahan Liga Inggris, Manchester City, menjauh dari kejaran dua pesaing terdekatnya, Liverpool dan Chelsea, di pekan ke-18. Saat City meraih kemenangan besar 4-0 atas Newcastle United, langkah Liverpool dan Chelsea terhambat karena hanya mampu bermain imbang dari lawan masing-masing.
Chelsea hanya mampu mengemas satu poin kala ditahan imbang, 0-0, di laga tandang menghadapi Wolverhampton Wanderers. Nasib serupa dialami Liverpool yang harus puas bermain imbang, 2-2, saat dijamu Tottenham Hotspur.
Hasil kurang memuaskan yang diraih Liverpool dan Chelsea ini tidak terlepas dari absennya sejumlah pemain kunci mereka akibat tertular Covid-19. Saat meladeni Wolves, Chelsea tidak diperkuat Ben Chilwell, Callum Hudson-Odoi, Timo Werner, dan Romelu Lukaku yang harus menjalani isolasi mandiri setelah dipastikan positif Covid-19.
Manajer Chelsea Thomas Tuchel juga tidak bisa memainkan Jorginho, Ruben Loftus-Cheek, dan Kai Havertz. Akibatnya, Tuchel terpaksa menurunkan Trevoh Chalobah, N’Golo Kante, dan Mateo Kovacic yang belum 100 persen fit karena baru pulih dari Covid-19.
Kondisi tersebut membuat mereka belum mampu kembali ke performa terbaik. Chelsea hanya mencatatkan satu tembakan tepat sasaran ke gawang Wolves.
”Saya mengerti ada yang bilang bahwa kami masih punya 14 pemain. Namun, jika dilihat lebih cermat, Trevoh Chalobah hanya sempat berlatih di dua sesi latihan, Mateo Kovacic dan N’Golo Kante satu sesi latihan,” ujar Tuchel, dikutip dari Football London, Senin (20/12/2021).
Kubu Chelsea sempat meminta pertandingan menghadapi Wolves ditunda karena badai Covid-19 yang menerpa skuad mereka. Namun, permintaan itu ditolak oleh pengelola Liga Inggris. Penolakan itu membuat Tuchel frustrasi.
Sebagaimana Chelsea, Liverpool juga dipaksa menjalani laga berat menghadapi Spurs dengan kondisi skuad yang pincang akibat ditinggalkan Virgil van Dijk, Fabinho, dan Curtis Jones yang tertular Covid-19. Beberapa jam sebelum pertandingan menghadapi Spurs, gelandang Thiago Alcantara menyusul ketiga pemain tersebut setelah hasil tesnya dinyatakan positif.
Meski tampil pincang, Liverpool memberikan perlawanan demi meraih tiga poin. Harapan Liverpool memperpendek jarak menjadi satu poin dari City sempat terwujud saat bangkit dan memimpin 2-1 atas Spurs. Namun, penyerang Spurs, Son Heung-min, menyamakan kedudukan pada menit-menit akhir.
Ada hal besar yang harus kita bicarakan, bisakah kita melanjutkan atau tidak?
Di saat para pesaingnya berjuang melawan jadwal padat dan Covid-19, kondisi skuad City relatif stabil. Belum ada kasus penularan Covid-19 di internal City yang membuat pemain andalan mereka harus menepi. Karena itulah Manajer City Pep Guardiola masih mempunyai banyak pilihan pemain sehingga mampu mengemas tiga poin atas Newcastle United.
Tim penghuni peringkat empat besar Liga Inggris lainnya, Arsenal, juga tidak begitu terpukul karena hanya dua pemainnya yang dinyatakan positif Covid-19, yaitu Albert Sambi Lokonga dan Pablo Mari. Keduanya bukan pilihan utama Manajer Arsenal Mikel Arteta.
Covid-19 pun berpotensi membuat lanskap persaingan di papan atas klasemen berubah. Arsenal yang sebelumnya susah payah merangsek ke empat besar kini menjadi penantang serius. Kebugaran para pemain mereka menjadi kuncinya. Kemenangan 4-1 atas Leeds United membuat Arsenal merapatkan poin dari Chelsea di peringkat ketiga menjadi enam poin.
Adapun Liverpool yang tertatih-tatih tertinggal tiga poin dari City di puncak klasemen. Chelsea juga berselisih tiga poin dari Liverpool di peringkat kedua. Padahal, sebelumnya, jarak poin tim peringkat tiga teratas tersebut hanya terpaut satu poin.
Nasib liga
Meningkatnya kasus Covid-19 di sejumlah klub Liga Inggris membuat desakan untuk menghentikan liga secara sementara kian menguat. Beberapa manajer klub telah meminta kejelasan kepada pengelola liga tentang kriteria pasti yang digunakan untuk membatalkan pertandingan.
Langkah itu diambil karena mulai muncul ketidakpercayaan dengan integritas pengelola liga. Pekan ini terdapat 10 pertandingan Liga Inggris yang dibatalkan karena Covid-19.
Pembatalan sejumlah laga membuat jumlah pertandingan yang dimainkan tiap klub Liga Inggris menjadi berbeda. City telah memainkan tiga pertandingan lebih banyak dari Tottenham yang baru memainkan 15 laga.
Pekan lalu, pengelola Liga Inggris bermaksud untuk melanjutkan jadwal pertandingan saat ini jika memungkinkan dengan aman di tengah seruan penghentian liga. Klub-klub berencana bertemu pada Senin (20/12/2021) untuk membahas solusi dari situasi ini.
”Ada hal besar yang harus kita bicarakan, bisakah kita melanjutkan atau tidak?” kata Manajer Liverpool Juergen Klopp dikutip dari Sky Sports.
Klopp mengatakan, tidak mungkin untuk melanjutkan liga seperti biasa dalam situasi seperti saat ini. Ada pertimbangan aspek keadilan jika liga terus dilanjutkan karena terdapat tim yang kehilangan banyak pemain, sedangkan tim lainnya tidak demikian.
”Mungkin tidak adil jika beberapa tim kehilangan pemain dan tim lain tidak kehilangan pemain. Ini seperti lotre. Kami mencoba semua yang kami bisa, tetapi kemudian Anda harus beruntung,” katanya. (AFP)