Seusai berjuang sembuh dari masalah jantung, penyerang Barcelona asal Argentina, Sergio Kun Aguero, akhirnya memutuskan gantung sepatu. Selama berkarier, Aguero menjelma menjadi legenda baru sepak bola modern.
Oleh
Adrian Fajriansyah
·5 menit baca
BARCELONA, KAMIS — Setelah berjuang untuk pulih dari gangguan aritmia jantung saat Barcelona menjamu Alaves dalam pekan ke-12 La Liga Spanyol, Selasa (30/10/2021), penyerang Barca asal Argentina, Sergio ”Kun” Aguero memutuskan gantung sepatu dari dunia sepak bola yang digelutinya sejak usia 9 tahun. Aguero mengumumkan keputusan itu dengan suasana haru dalam konferensi pers di Stadion Camp Nou, Barcelona, Rabu (15/12/2021).
”Pengumuman ini untuk memberi tahu Anda bahwa saya telah memutuskan untuk berhenti bermain sepak bola profesional. Ini adalah keputusan yang sangat sulit,” ujar penyerang berusia 33 tahun itu sambil menangis di samping Presiden Barca Joan Laporta ketika konferensi pers tersebut dilansir Marca.com.
Aguero dilarikan ke rumah sakit seusai merasakan nyeri dada dan kesulitan bernapas 4 menit sebelum waktu normal babak pertama berakhir saat Barca menghadapi Alaves yang akhirnya imbang, 1-1. Bersama tim dokter yang menangani, pemain kelahiran Buenos Aires itu berusaha agar bisa kembali bermain.
Namun, dengan pertimbangan keselamatan, tim dokter menyarankan Aguero—yang juga mantan menantu legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona, ini—untuk mengakhiri karier sepak bolanya. ”Saya berada di tangan tim dokter yang baik. Mereka memberi tahu saya bahwa hal terbaik yang harus dilakukan ialah berhenti bermain dan saya mengambil keputusan ini, seminggu atau 10 hari yang lalu,” kata Aguero.
Nama Aguero memang tidak sebesar megabintang asal Portugal, Cristiano Ronaldo, ataupun rekan senegaranya, Lionel Messi, pada era sepak bola modern ini. Akan tetapi, pemain kelahiran 2 Juni 1988 ini memiliki tempat tersendiri di hati penggemar sepak bola, khususnya di klub yang pernah dibelanya, yakni Independiente (Liga Argentina) selama 2003-2006, Atletico Madrid (Liga Spanyol) 2006-2011, Manchester City (Liga Inggris) 2011-2021, dan Barcelona walau baru bergabung pada musim ini.
Pengumuman ini untuk memberi tahu Anda bahwa saya telah memutuskan untuk berhenti bermain sepak bola profesional. Ini adalah keputusan yang sangat sulit.
Selama berkarier profesional di level klub senior, Aguero membukukan 385 gol dari 685 laga di semua kompetisi. Dia pun menjadi langganan timnas Argentina sejak 2006 sampai sebelum cederanya. Bersama tim ”La Albiceleste”, Aguero mengemas 41 gol dari 101 laga di semua kompetisi.
Segenap prestasi dipersembahkannya di level klub dan timnas. Puncak kegemilangan Aguero di level klub terjadi tatkala memperkuat Manchester City. Dia menjadi elemen penting gerbong pembaharuan rival sekota Manchester United itu, menjelma dari klub yang tidak diperhitungkan di kancah sepak bola Inggris menjadi salah satu raksasa sepak bola di negeri Ratu Elizabeth tersebut.
Selama 10 musim di Manchester City, Aguero berkontribusi membawa tim meraih lima gelar Liga Inggris (2011/12, 2013/14, 2017/18, 2018/19, 2020/21), Piala FA 2018/19, enam Piala Liga (2013/14, 2015/16, 2017/18, 2018/19, 2019/20, 2020/21), dan tiga Community Shield (2012, 2018, 2019). Aguero turut mengantarkan City mencapai runner-up Liga Champions Eropa 2020/2021.
Aguero berperan sebagai aktor utama momen paling ikonik Liga Inggris, yakni ketika dirinya mencetak gol pada menit akhir musim 2011/12. Gol penentu kemenangan atas Queen Park Rangers itu membuat City meraih gelar liga pertama sejak 1968.
Aguero juga tercatat sebagai pencetak gol sepanjang masa City, yakni 260 gol dari 390 laga di semua kompetisi. Rentetan 184 gol khusus di Liga Inggris membuatnya menjadi pencetak gol tertinggi keempat dalam sejarah modern liga ini, yakni hanya di belakang Alan Shearer (260 gol), Wayne Rooney (208), dan Andrew Cole (187).
Warisan Aguero membuatnya menjadi sosok paling berpengaruh dalam sejarah City ataupun Liga Inggris. Tak pelak, Manajer City Pep Guardiola rela jauh-jauh terbang dari Inggris untuk menghadiri secara langsung acara perpisahan mantan anak asuhannya di City tersebut.
”Sejak saya berusia 5 tahun, saya bermimpi bermain sepak bola di Divisi Pertama Argentina. Saya tidak pernah berpikir pergi ke Eropa. Saya ingin berterima kasih kepada Independiente dan Atletico Madrid yang bertaruh saat saya masih berusia 18 tahun. Serta, orang-orang di City, mereka tahu perasaan saya. Mereka menjaga saya dengan sangat baik,” ujar Aguero yang membawa Argentina menjuarai Copa America Brasil 2021 dan runner-up Piala Dunia Brasil 2014 tersebut dikutip BBC Sport.
Mimpi yang belum terbayar
Namun, di akhir kariernya, Aguero belum bisa mewujudkan mimpi bermain bersama sahabatnya, Messi, di level klub. Seusai kontraknya berakhir di City, dia memilih bergabung bersama Barca dengan status bebas kontrak demi bermain bersama Messi pada musim panas lalu. Sayangnya, sesampai di Barca, Messi justru memutuskan bergabung dengan klub Perancis, Paris Saint-Germain, dengan status bebas kontrak.
Sejak bergabung dengan Barca, Aguero tidak dalam kondisi prima. Dia menghabiskan awal musim di meja perawatan. Dirinya baru bisa bermain untuk Barca di Liga Spanyol ketika menjamu Valencia. Secara keseluruhan, dirinya cuma mencetak satu gol, yakni tatkala Barca takluk dari Real Madrid di Liga Spanyol dan bermain lima kali untuk tim asal Catalan tersebut, yakni empat laga di Liga Spanyol dan satu laga di Liga Champions.
Messi, dilansir Marca.com, mengatakan, hampir sepanjang kariernya bersama Aguero dilewati dengan momen-momen yang hebat. Mereka tumbuh bersama setidaknya sejak mengantarkan Argentina yunior menjuarai Piala Dunia U-20 2006, merebut emas Olimpiade Beijing 2008, runner-up Piala Dunia 2014, dan juara Copa America 2021.
Sejak itu, keduanya sangat dekat di dalam dan luar lapangan. ”Kami akan terus menghabiskan waktu bersama di luar lapangan. Semua yang terbaik di babak baru ini, aku sangat mencintaimu temanku. Aku akan sangat merindukan bermain bersamamu di lapangan dan saat kita bertemu di tim nasional,” kata Messi dalam akun Instagram resminya. (AFP/REUTERS)