PABSI Perjuangkan Angkat Besi Tetap Dipertandingkan di Olimpiade 2028
Cabang olahraga angkat besi terancam dicoret di Olimpiade Los Angeles 2028. Kondisi itu merugikan Indonesia yang mengandalkan angkat besi sebagai salah satu cabang yang rutin meraih medali sejak Olimpiade Sydney 2000.
Oleh
I Gusti Agung Bagus Angga Putra
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Cabang olahraga angkat besi terancam tidak dipertandingkan pada Olimpiade Los Angeles (Amerika Serikat) 2028. Kondisi itu berpotensi merugikan Indonesia yang rutin meraih medali di angkat besi sejak Olimpiade Sydney 2000. Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) akan turut mencoba memperjuangkan agar cabang andalan itu bisa tetap dipertandingkan.
Selain angkat besi, cabang lain yang berpeluang tidak dipertandingkan di Olimpiade Los Angeles adalah tinju dan pentathlon modern. Komite Olimpiade Internasional (IOC) menyebut penyebab ketiga cabang itu tidak lagi dipertandingkan di Olimpiade adalah karena sejumlah permasalahan di ketiga federasi internasional cabang-cabang tersebut.
Untuk angkat besi, Presiden IOC Thomas Bach mengatakan keprihatinan yang mendalam kepada Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) yang tengah menghadapi permasalahan doping dan tata kelola organisasi.
Bach menyampaikan, masih ada peluang bagi angkat besi untuk tetap dipertandingkan di Olimpiade 2028. Namun, IWF harus membuat serangkaian reformasi internal atau gebrakan pada tahun 2023.
”IWF dan kepemimpinannya di masa depan harus menunjukkan transisinya menuju kepatuhan dan perubahan budaya yang efektif. Lebih jauh lagi, mereka harus berhasil mengatasi insiden historis doping dalam olahraga dan memastikan integritas, kekokohan, dan kemandirian penuh dari program antidopingnya,” ujar Bach dikutip dari The Guardian, Minggu (12/12/2021).
Ketua Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (Apkori) Profesor Djoko Pekik Irianto berpendapat, Indonesia akan sangat dirugikan apabila angkat besi tidak dipertandingkan di Olimpiade. Sebab, angkat besi merupakan cabang selain bulu tangkis yang rutin menyumbangkan medali bagi Indonesia sejak Olimpiade 2000 di Sydney, Australia.
Isu ini sudah jadi bahasan serius di IWF. Saya akan coba bicara dengan kawan-kawan di PABSI juga pengurus IWF yang sedang ada di Uzbekistan. Intinya, PABSI juga akan berjuang agar angkat besi ini tetap ada di Olimpiade. (Sonny Kasiran)
Pada Olimpiade Tokyo 2020 yang baru berakhir tahun ini, tim angkat besi Indonesia meraih tiga medali, yaitu medali perak yang diraih Eko Yuli Irawan serta medali perunggu yang dipersembahkan masing-masing oleh Rahmat Erwin dan Windy Cantika.
Angkat besi juga masuk menjadi satu dari 14 cabang olahraga unggulan Indonesia di dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Di dalam DBON telah dijabarkan target Indonesia untuk menembus lima besar perolehan medali di Olimpiade pada 2044.
”Indonesia sangat dirugikan kalau angkat besi tidak dipertandingkan lagi di Olimpiade. Sebab, angkat besi itu satu di antara dua cabang yang selalu mendapat medali,” kata Djoko dihubungi dari Jakarta.
Djoko menyarankan PABSI bergerak cepat dengan merapat ke IWF untuk mendorong agar angkat besi tetap ada di Olimpiade. Selain itu, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) juga harus proaktif berkomunikasi dengan IOC. Perjuangan agar angkat besi tidak dicoret dari Olimpiade, kata Djoko, harus dimulai sejak sekarang karena persaingan cabang olahraga yang ingin masuk ke Olimpiade sangat ketat.
Dihubungi secara terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar PABSI Sonny Kasiran sependapat, perjuangan agar angkat besi tetap dipertandingkan mesti dimulai sejak saat ini. PABSI, kata Sonny, akan berkomunikasi dan meminta bantuan KOI serta Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk membawa permasalahan ini ke IOC.
Sonny saat ini tengah berada di Tashkent, Uzbekistan, dalam rangka mendampingi para lifter Indonesia berlaga di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021. Di sana juga hadir para petinggi IWF. Menurut Sonny, isu dicoretnya angkat besi di Olimpiade 2028 menjadi pembicaraan di antara para petinggi IWF dan federasi nasional yang hadir.
”Isu ini sudah jadi bahasan serius di IWF. Saya akan coba bicara dengan kawan-kawan di PABSI juga pengurus IWF yang sedang ada di Uzbekistan. Intinya, PABSI juga akan berjuang agar angkat besi tetap ada di Olimpiade,” katanya.