Pedro Gonzalez Lopez, Keajaiban dari Kepulauan Canaria
Meraih prestasi individu bergengsi bersama Barca adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi Pedri. Sejak kecil, ia sudah memiliki ikatan kuat dengan klub berjuluk ”Blaugrana” itu.
Oleh
M IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
Pedro Gonzalez Lopez alias Pedri adalah wujud keajaiban dari Kepulauan Canaria, Spanyol. Meskipun baru berusia 19 tahun, pemain yang lahir di kota Tegueste, Pulau Tenerife, itu telah mengharumkan nama kepulauan di Samudra Atlantik itu serta Spanyol.
Raihan dua trofi individu dalam satu bulan terakhir, yaitu Bocah Emas (Golden Boy) 2021 dan Trofi Kopa 2021, menjadi legitimasi bagi peran besar Pedri baik, di Barcelona maupun tim nasional Spanyol. Dua trofi itu adalah penganugerahan yang diberikan kepada pemain muda terbaik di bawah usia 21 tahun.
Pedri menjadi pemain sepak bola asal Spanyol ketiga yang meraih trofi Bocah Emas. Dua pemain sebelumnya yang meraih trofi itu dari ’Tanah Matador” ialah Cesc Fabregas pada 2006 dan Isco Alarcon pada edisi 2012.
Pemain yang baru berulang tahun ke-19, pada 25 November lalu, itu menjadi pemain kedua dari Barcelona yang mendapatkan penghargaan tersebut. Pemain pertama Barca yang meraih trofi itu adalah Lionel Messi pada 2005.
Adapun untuk Trofi Kopa, yang baru diselenggarakan sejak 2018 lalu, Pedri adalah pemain pertama asal Spanyol yang dianugerahi trofi bergengsi itu. Ia mengikuti jejak Kylian Mbappe (Paris Saint-Germain) dan Matthijs de Ligt (Juventus) yang meraih penghargaan itu pada edisi 2018 dan 2019.
”Saya berterima kasih kepada semua pihak, terutama Barcelona, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk berkontribusi bagi tim. Tak lupa, saya juga sampaikan terima kasih kepada Las Palmas yang membuka jalan saya meraih mimpi,” kata Pedri dalam pidato penobatan dirinya meraih Trofi Kopa di Paris, 30 November lalu.
Penobatan dua gelar individu terkemuka itu tidak lepas dari kerja keras Pedri selama musim 2020-2021. Ia seakan tidak kenal lelah untuk memberikan penampilan terbaik bagi Barca dan Spanyol.
Pedri menjadi pemain Barca dengan penampilan paling banyak pada musim lalu. Ia bermain dalam 52 pertandingan yang terdiri dari 37 laga di La Liga Spanyol, 7 pertandingan di Liga Champions, 6 laga di Piala Raja Spanyol, serta 2 laga Piala Super Spanyol. Dari jumlah laga itu, ia mempersembahkan satu trofi Piala Raja Spanyol.
Tak lupa, saya juga sampaikan terima kasih kepada Las Palmas yang membuka jalan saya meraih mimpi.
Selain itu, pemain setinggi 1,74 meter itu bermain untuk tiga level timnas Spanyol selama 2021, mulai dari tim U-21, U-23 di Olimpiade Tokyo 2020, serta senior di Piala Eropa 2020. Pedri memainkan 21 laga berseragam Spanyol.
Dalam dua turnamen mayor perdananya bersama timnas, Pedri menjadi pemain yang tidak tergantikan di posisi gelandang pada Piala Eropa 2020 dan Olimpiade 2020. Ia mencatatkan menit bermain terbanyak di dua ajang tersebut.
Kontribusi Pedri membawa Spanyol berlaga hingga babak semifinal di Piala Eropa 2020 sebelum tumbang dari Italia. Kemudian, ia membawa pulang medali perak untuk kontingen Spanyol di Tokyo 2020.
Meraih prestasi individu bergengsi bersama Barca adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi Pedri. Sejak kecil, ia sudah memiliki ikatan kuat dengan klub berjuluk ”Blaugrana” itu.
Keluarga besar Pedri adalah penggila Barca. Kakek Pedri mendirikan komunitas pendukung Barca di Pulau Tenerife. Tak hanya itu, kedua orangtuanya pun memiliki piring dan peralatan makan yang dihiasi logo Barca. Pedri dan sang kakak selalu menyantap makanan dengan piring itu.
Ayah Pedri juga sering mengajak anaknya menyaksikan laga Barca di layar kaca. Video Michael Laudrup, pemain Barca periode 1989-1994, menjadi tontonan yang hampir setiap minggu diberikan sang Ayah, selain menyaksikan laga ”Blaugrana”.
Alhasil, Pedri meminta seragam Barca kepada orangtuanya ketika mulai berlatih sepak bola dengan tim lokal, UD Tegueste, ketika berusia 7 tahun. Kala itu, ia pun telah menjadikan gelandang Barca, Andres Iniesta, sebagai panutannya.
”Rujukan pertama saya bermain sepak bola adalah Andres Iniesta. Saya menyukai caranya bermain dan kecerdasannya di atas lapangan. Iniesta membuat sepak bola tidak sekadar permainan, tetapi juga sebuah seni,” ujar Pedri dilansir Mundo Deportivo.
Namun, keinginan Pedri untuk membela Barca tidak berjalan mudah. Ketika pindah ke klub lokal lainnya, Juventud Laguna, pada 2015, Pedri tidak memiliki kesempatan untuk dipantau oleh tim pencari bakat Barca.
Namun, nasibnya berubah ketika direkrut oleh Las Palmas, tim profesional terbesar di Kepulauan Canaria, pada musim panas 2018 untuk memperkuat tim muda. Setahun berselang, Pedri langsung menjadi pemain kunci Las Palmas ketika mengarungi Divisi Dua Spanyol edisi 2019-2020.
Saya menyukai caranya bermain dan kecerdasannya di atas lapangan. Iniesta membuat sepak bola tidak sekedar permainan, tetapi juga sebuah seni.
Pedri mencatatkan diri sebagai pencetak gol termuda Las Palmas ketika masih berusia 16 tahun, 9 bulan, dan 23 hari. Gol itu ia cetak ke gawang Sporting Gijon, 19 September 2019. Pada musim perdananya bersama Las Palmas, ia mencatatkan penampilan terbanyak dengan berlaga 36 kali.
Capaian bersama Las Palmas membuka jalan Pedri memenuhi mimpinya pindah ke Barca. Meskipun baru berusia 18 tahun ketika bergabung dengan Barca, bocah asal Tegueste itu langsung mendapat kepercayaan dari Ronald Koeman, pelatih Barca saat itu.
”Saya tidak pernah membayangkan di usia 18 tahun Pedri akan bermain di Barca. Mayoritas temannya di Las Palmas Juvenil (tim U-18) masih bermain di tim muda,” ujar Ayoze Hernandez, mantan pelatih Pedri di Las Palmas Juvenil, kepada Goal.
Atas berbagai prestasi dan penampilan yang ditunjukkannya, Barca pun bergerak cepat untuk mengamankan jasa Pedri untuk beberapa tahun mendatang. Pedri telah menandatangani kontrak baru dengan ”Blaugrana” hingga 30 Juni 2026.
Ia pun menjadi pemain pertama dalam sejarah Barca yang memiliki nilai klausul pelepasan mencapai 1 miliar euro (Rp 16,03 triliun). Sebagai gambaran, Lionel Messi saja hanya memiliki nilai pelepasan 500 juta euro (Rp 8,01 triliun) untuk kontraknya bersama Barca yang berdurasi 2017 hingga 2021 lalu.
”Pedri adalah sosok penting yang menjadi bagian proyek kami pada musim ini dan pada masa depan,” kata Presiden Barca Joan Laporta dilansir Marca.
Dengan segala capaiannya di umur belasan itu, karier Pedri masih amat panjang. Ia amat ingin mewujudkan impiannya mempersembahkan trofi mayor, seperti Liga Spanyol dan Liga Champions, untuk Barca. Ia pun berambisi memberikan gelar juara bagi Spanyol.