Atalanta dan Milan tidak perlu kecewa berlebihan dengan kegagalan di Liga Champions. Mereka punya skenario lebih menjanjikan di liga domestik.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
AFP/ISABELLA BONOTTO
Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini meninggalkan lapangan di akhir laga Grup F Liga Champions Eropa antara Atalanta dan Viiarreal di Stadion Atleti Azzurri d'Italia, Bergamo, Italia, Jumat (10/12/2021) dini hari WIB. Atalanta dikalahkan Villarreal, 2-3, dan gagal lolos ke Babak 16 Besar.
BERGAMO, JUMAT – Skuad Atalanta dan AC Milan dirasuki kekecewaan setelah gagal lolos ke fase gugur Liga Champions Eropa. Kegagalan di kompetisi paling bergengsi di Eropa ini tampak seperti musibah besar bagi kedua wakil Italia tersebut. Namun, ada berkah terselubung yang bisa dipetik karena mereka sekarang bisa fokus berburu scudetto.
Atalanta gagal melaju dari babak grup setelah takluk dalam laga penentu pada Jumat (10/12/2021) dini hari WIB. “Sang Dewi” yang bisa lolos jika menang, justru menyerah tim tamu Villarreal, 2-3, dalam laga dramatis di Stadion Gewiss, Bergamo, Italia.
Kejatuhan Atalanta hanya berselang dua hari dari nasib buruk tim tetangga, Milan. Milan terlebih dulu dipastikan gagal lolos ke babak gugur seusai kalah dari tim lapis kedua Liverpool, 1-2, di Stadion San Siro, Milan, Italia. Mereka meneruskan tren gagal lolos selama 7 musim terakhir.
Terlepas dari hasil serupa, kegagalan ini lebih menyakitkan untuk Atalanta. Skuad asuhan pelatih Gian Piero Gasperini ini telah membentuk tradisi sebagai tim langganan babak gugur dalam dua musim terakhir. Berbeda dengan Milan yang baru lagi turut serta di Liga Champions setelah absen sejak 2014.
SPADA/LAPRESSE VIA AP
Pemain Atalanta, Duvan Zapata, tertunduk lesu setelah wasit meniup peluit panjang di akhir laga Grup F Liga Champions Eropa antara Atalanta dan Viiarreal di Bergamo, Italia, Jumat (10/12/2021).
“Kami meninggalkan Liga Champions dengan banyak penyesalan. Kekecewaan itu sangat besar karena kami sadar laga tersebut bisa dimenangi. Biasanya kami bermain baik dalam laga krusial seperti ini, tetapi kami justru memulai dengan buruk,” kata Gasperini, yang harus melihat timnya tertinggal, 0-3, saat turun minum.
Akibat kalah dari Villarreal, Atalanta hanya menempati peringkat ketiga Grup F. Mereka mendapat tiket langsung ke babak 32 besar Liga Europa. Sementara itu, Milan tidak akan bermain di kompetisi Eropa mana pun hingga akhir musim karena berujung sebagai juru kunci Grup B.
Namun, musim Atalanta dan Milan sama sekali belum berakhir. Mereka bisa belajar banyak dari Inter Milan pada musim lalu. Ketika itu, Inter yang gagal lolos ke fase gugur Liga Champions, langsung mengubah haluan untuk fokus di Liga Italia. Hasilnya, “Si Ular Besar” menggapai scudetto pertama kali dalam satu dekade terakhir.
Skenario serupa sangat mungkin terulang pada musim ini. Milan di puncak klasemen sementara dan Atalanta di peringkat ke-4 adalah kandidat terkuat dalam perburuan scudetto.
AP PHOTO/LUCA BRUNO
Gelandang AC Milan Alexis Saelemaekers terjatuh pada laga Grup B Liga Champions Eropa antara AC Milan dan Liverpool di Stadion San Siro, Milan, Italia, Rabu (8/12/2021) dini hari WIB. Milan dikalahkan Liverpool, 1-2, dan menjadi juru kunci Grup B.
Mereka punya keuntungan lebih dibandingkan dengan Inter, sang juara bertahan, yang masih harus berbagi fokus ke Liga Champions. Adapun berebut trofi “Si Kuping Lebar” selalu menjadi prioritas tim mana pun di Eropa. Artinya, tujuan dan prioritas klub ke liga domestik akan lebih jelas tanpa Liga Champions.
Milan menjadi tim paling diuntungkan. Mereka sama sekali tidak perlu bermain di kompetisi Eropa. Skuad asuhan pelatih Stefano Pioli ini bisa beristirahat pada tengah pekan, hanya memainkan rata-rata sekali pertandingan dalam sepekan.
Kami meninggalkan Liga Champions dengan banyak penyesalan. Kekecewaan itu sangat besar karena kami sadar laga tersebut bisa dimenangi.
“Kami memang kecewa karena keluar dari Liga Champions, tetapi kami berjanji akan meraih scudetto musim ini. Kami akan bertarung untuk itu, memberikan segalanya dan tidak akan menyerah. Di dalam kegagalan selalu ada kesuksesan, kami akan bertumbuh dengan pengalaman ini,” ucap penyerang gaek Milan, Zlatan Ibrahimovic kepada Amazon Prime.
Jalan terbaik
Bagi Atalanta dan Milan, fokus ke satu kompetisi merupakan jalan terbaik. Mereka tidak diberkahi kedalaman skuad layaknya klub-klub besar Eropa, seperti Manchester City atau Bayern Muenchen. Hampir mustahil untuk berprestasi di liga domestik dan Eropa pada musim bersamaan.
AFP/MIGUEL MEDINA
Para pemain AC Milan berterima kasih atas dukungan penonton usai AC Milan laga Grup B Liga Champions Eropa antara AC Milan dan Liverpool di Stadion San Siro, Milan, Italia, Rabu (8/12/2021) dini hari WIB.
Skuad Milan sudah merasakan dampak dari jadwal padat bermain di lebih dari satu kompetisi. Mereka menghadapi badai cedera jelang paruh musim, kehilangan pemain penting seperti Simon Kjaer, Ante Rebic, dan Rafael Leao.
Sementara itu, Atalanta sudah merasakan inkonsistensi pada awal musim akibat banyaknya pemain yang cedera. Performa mereka baru mulai membaik beberapa pekan terakhir seiring pemain yang kembali dari ruang perawatan. Hal itu memperlihatkan rentannya skuad mereka tanpa pemain utama.
Kata Pioli, skuad muda Milan masih terlalu polos untuk bersaing di Liga Champions. Mereka akan membawa pengalaman kegagalan musim ini pada masa mendatang. “Pengalaman dan proses akan membuat kami lebih kuat. Bahkan Juergen Klopp (manajer Liverpool) saja, butuh proses beberapa tahun sebelum meraih juara bersama Liverpool. Semua itu tentang proses,” jelasnya.
Sekarang, Pioli ingin anak asuhnya membalas kegagalan menjuarai liga domestik pada musim lalu. Adapun Milan sempat memimpin perburuan juara pada paruh musim, sebelum dikejar Inter pada paruh kedua kompetisi. Ambisi juara itu akan ditunjukkan saat skuad Milan bertandang ke markas Udinese, Stadion Friuli, pada Minggu dini hari WIB. (AFP/REUTERS).