Tim Indonesia Dikabarkan Batal Tampil, Wakil PB Djarum Tetap Ikut Kejuaraan Dunia
Indonesia dikabarkan batal mengirimkan para pemain andalannya pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2021 di Spanyol akibat kekhawatiran akan varian baru Covid-19, Omicron. Dejan Ferdinansyah/Serena Kani jadi wakil tersisa.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Ganda campuran, Dejan Ferdinansyah/Serena Kani, akan menjadi satu-satunya wakil Indonesia pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Huelva, Spanyol. Ini terjadi menyusul adanya pemberitaan mundurnya hampir semua skuad ”Merah Putih” terkait situasi yang memburuk di Spanyol akibat pandemi Covid-19.
”Dejan/Serena akan tampil dalam Kejuaraan Dunia. Mereka akan berangkat 9 Desember dari Jakarta,” kata Admin dan Support Coordinator PB Djarum, Lius Pongoh, di Kudus, Jawa Tengah, Selasa (7/12/2021).
Dejan/Serena, yang akan didampingi pelatih Vita Marissa, mendapat tempat dalam Kejuaraan Dunia setelah PP PBSI (semula) hanya mendaftarkan tiga pasangan dari jatah empat wakil. Ketiga pasangan itu adalah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati. Dejan/Serena menggantikan nama Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.
Ganda campuran PB Djarum yang berperingkat ke-97 dunia tersebut, semula, menjadi bagian dari 16 wakil Indonesia yang akan tampil dalam Kejuaraan Dunia. Namun, seperti informasi dari atlet, yang juga telah diberitakan media Malaysia, New Strait Times, Selasa pagi, kekhawatiran akan varian baru Covid-19 dan naiknya kasus baru di Spanyol membuat skuad Merah Putih memutuskan mundur. New Strait Times juga menyebut pengunduran diri ini terkait pula dengan anggaran.
Berbeda dengan biasanya, ketika Kejuaraan Dunia digelar pada Agustus setiap tahun kecuali pada tahun penyelenggaraan Olimpiade, kali ini ajang tersebut digelar Desember. Padatnya agenda bulu tangkis pada 2021 membuat kalendar kejuaraan berubah.
Pertengahan tahun 2021 digunakan untuk menggelar Olimpiade Tokyo 2020 yang dimundurkan setahun, menjadi 23 Juli-8 Agustus, akibat pandemi Covid-19. Ajang lain yang menjadi limpahan dari tahun sebelumnya adalah kejuaraan beregu putra dan putri, Piala Thomas dan Uber, yang diselenggarakan di Aarhus, Denmark, 9-17 Oktober.
Namun, karena situasi pandemi yang kembali memburuk, para pemain sepakat untuk tidak berangkat ke Spanyol.
Jadwal tersebut menambah agenda rutin Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dan kejuaraan beregu campuran, Piala Sudirman, yang selalu digelar pada tahun ganjil. Piala Sudirman 2021 dihelat di Vantaa, Finlandia, 26 September-3 Oktober. Dengan agenda tersebut, Kejuaraan Dunia pun dipindahkan ke pengujung tahun dan menjadi ajang besar terakhir dalam persaingan bulu tangkis pada 2021.
Semula, skuad Indonesia direncanakan bertolak ke Huelva pada Selasa malam. Mereka, antara lain, tiga kali juara dunia ganda putra, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Ada pula Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang menjadikan Kejuaraan Dunia sebagai target utama setelah meraih medali emas ganda putri Olimpiade Tokyo 2020. Bagi Greysia, ini menjadi Kejuaraan Dunia terakhirnya sebelum rencana mengundurkan diri sebagai atlet pada 2022.
Tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting juga bisa menyandingkan perunggu Tokyo 2020 dengan gelar juara dunia. Apalagi, dia memiliki waktu persiapan lebih panjang dibandingkan pemain Indonesia lain karena tersingkir pada babak pertama Indonesia Masters dan Indonesia Terbuka yang digelar di Bali pada 16-21 November dan 23-28 November. Anthony pun tak lolos ke turnamen Final BWF di tempat yang sama pada 1-5 Desember.
Namun, karena situasi pandemi yang kembali memburuk, para pemain sepakat untuk tidak berangkat ke Spanyol. Berdasarkan data Worldmeters, kasus harian di Spanyol meningkat sejak pertengahan November, dari 2.000-an menjadi 4.000-an, dibandingkan sebulan sebelumnya. Pada pekan pertama Desember, penambahan harian mencapai 14.000 kasus. Selain itu, kantor berita Reuters memberitakan, otoritas kesehatan Spanyol mencatat kasus pertama varian baru Cocid-19, Omicron, pada 3 Desember.
Pada 2020, Indonesia menjadi bagian dari tim yang mengundurkan diri dari Piala Thomas dan Uber dengan alasan pandemi Covid-19. Setelah banyak negara mengundurkan diri, ajang dua tahunan itu pun ditunda pada 2021.