Lampaui Target, Indonesia Tembus Peringkat Keempat Asia
Indonesia melampaui target di Asian Youth Para Games 2021 di Bahrain. Kontingen ”Merah Putih” menempati peringkat keempat di Asia. Capaian itu lebih baik secara peringkat dari edisi sebelumnya, yaitu 2017 dan 2013.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
DOKUMENTASI NPC INDONESIA
Atlet taekwondo paralimpiade Indonesia, Muhammad Rizki, tampil di kelas -70 kilogram Asian Youth Para Games 2021 di Isa Town, Bahrain, Minggu (5/12/2021). Rizki menyumbangkan medali perak dari nomor tersebut.
ISA TOWN, SELASA — Kontingen Indonesia mengukir prestasi di Asian Youth Para Games 2021 di Bahrain pada 2-6 Desember. Para atlet disabilitas muda Tanah Air berhasil membawa Indonesia duduk di peringkat keempat klasemen akhir ajang itu dengan perolehan 12 medali emas, 11 perak, dan 14 perunggu.
Secara peringkat, prestasi tim ”Merah-Putih” kali ini jauh melampaui capaian di edisi sebelumnya, yakni peringkat ketujuh dengan 16 emas, 7 perak, dan 5 perunggu di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 2017 dan urutan ke-11 dengan 8 emas, 5 perak, dan 5 perunggu di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 2013. Adapun pada gelaran pertama di Tokyo, Jepang, tahun 2019, Indonesia belum berpartisipasi.
”Saya sangat surprised dengan apa yang diraih oleh kontingen kita pada Asian Youth Para Games (AYPG) tahun ini. Prestasi ini melampaui target yang ditetapkan,” ujar Deputi 1 Chef de Mission atau Ketua Kontingen Indonesia Andar Perdana Widiastono dalam siaran pers yang diterima, Selasa (7/12/2021).
Andar mengatakan, target utama Indonesia dalam AYPG 2021 adalah menambah jam terbang para atlet muda bersaing di level internasional. Adapun Indonesia mengirim 35 atlet yang bersaing di tujuh cabang olahraga dari sembilan cabang yang ada.
DOKUMENTASI NPC INDONESIA
Atlet boccia Indonesia, Febriyanti Vani Rahmadhani, tampil dalam kategori BC2 putri pada Asian Youth Para Games 2021 di Isa Town, Bahrain, Minggu (5/12/2021). Febriyantl menyumbangkan emas dari nomor tersebut.
Nyatanya, sejumlah cabang bisa melebihi target yang ditetapkan. Pada cabang renang, misalnya, semula mereka hanya diberikan target meraih satu perunggu. Ternyata, mereka mampu merebut tiga emas, tiga perak, dan dua perunggu.
Tiga emas para renang disumbangkan oleh Muhamamd Gerry Pahker di 100 meter gaya dada SB6 serta Mutiara Cantik Harsanto di 100 meter gaya kupu-kupu putri S9 dan 100 meter gaya punggung putri S9. Tiga perak disumbangkan oleh Gerry di 100 meter gaya bebas SB6 serta Mutiara di 100 meter gaya bebas putri S9 dan 50 meter gaya bebas putri S9.
Hasil itu membuktikan atlet kita punya potensi besar untuk bersaing di level internasional, apalagi persiapan mereka cenderung singkat.
Adapun dua perunggu disumbangkan Gerry di 50 meter gaya kupu-kupu S6 dan Rahmad Tulloh di 100 meter gaya kupu-kupu S10. ”Hasil itu membuktikan atlet kita punya potensi besar untuk bersaing di level internasional, apalagi persiapan mereka cenderung singkat,” kata Andar.
Cabang paling banyak menyumbang medali adalah atletik dengan empat emas, empat perak, dan lima perunggu. Selain itu, medali disumbangkan dari cabang bulu tangkis (2 emas, 1 perak, 2 perunggu), angkat berat (2 emas), boccia (1 emas, 2 perak, 1 perunggu), taekwondo (1 perak), dan tenis meja (4 perunggu).
KOMPAS/DOKUMENTASI NPC INDONESIA
”Lifter” putri Indonesia, Elsa Dewi Saputri, merayakan keberhasilan meraih medali emas kelas +86 kilogram dari Asian Youth Para Games 2021 di Isa Town, Bahrain, Minggu (5/12/2021).
Terus diasah
Seusai menuai keberhasilan di AYPG 2021, para atlet muda itu akan terus diasah oleh Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia agar bisa menjadi andalan ”Merah-Putih” dalam sejumlah ajang terbuka dan multicabang bergengsi dunia di masa depan. Deputi 2 CdM Indonesia di AYPG 2021 Sapta Kunta Purnama mengatakan, selama pandemi Covid-19, tidak ada kejuaraan baik di dalam maupun dalam negeri. Itu turut menghambat pembinaan, terutama bagi atlet muda.
Akan tetapi, dengan situasi dunia olahraga yang kian beradaptasi dengan pandemi, beberapa kejuaraan kemungkinan bakal mulai aktif kembali. NPC berkomitmen untuk turut menghidupkan lagi kompetisi di dalam negeri. Mereka juga ingin kembali rutin mengirim atlet ke kompetisi internasional.
Dengan itu, NPC Indonesia berharap bisa menjaring lebih banyak atlet muda ataupun mematangkan atlet muda yang sudah ada, seperti di AYPG 2021. Tujuannya agar Indonesia bisa mencapai prestasi puncak dalam Paralimpiade, terutama yang paling dekat di Paris 2024.
”Pada tahun depan, setidaknya atlet-atlet muda bisa mengikuti dua multicabang besar, yakni ASEAN Para Games 2021 dan Asian Para Games 2022. Kedua ajang itu menjadi target antara untuk menuju Paralimpiade 2024,” ujarnya. (*)