Max Verstappen belum kehilangan peluang memenangi balapan di Jeddah, Arab Saudi, meskipun start ketiga menyusul kecelakaan saat kualifikasi. Namun, dia memerlukan strategi jitu untuk mengungguli Lewis Hamilton.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
JEDDAH, MINGGU — Jalan raya di kawasan resor pantai Jeddah Corniche akan disiram cahaya lampu 1.500 lux saat balapan Formula 1 bergulir untuk pertama kali di Arab Saudi, Senin (6/12/2021) mulai pukul 00.30 WIB. Sirkuit jalan raya itu akan menjadi gelanggang pertarungan antara Max Verstappen melawan dua pebalap Mercedes Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas. Ini tantangan berat bagi pebalap Red Bull Racing itu menjaga peluang juara tetap terbuka lebar.
Verstappen kini tinggal unggul delapan poin atas Hamilton setelah sempat memimpin klasemen dengan selisih 19 poin. Pebalap asal Belanda itu terakhir kali meraih kemenangan di Meksiko dan kemudian gagal finis terdepan di Brasil dan Qatar. Dalam dua balapan terakhir itu, Hamilton selalu berdiri di podium tertinggi.
Kini, Hamilton kembali dalam posisi terbaik untuk finis terdepan di Jeddah, dengan meraih pole position pada Sabtu. Dia selamat dari kudeta Verstappen yang melakukan lap lebih cepat di akhir sesi kualifikasi ketiga, tetapi gagal menyelesaikan flying lap brilian itu karena menabrak pembatas lintasan. Verstappen pun hanya bisa start dari posisi ketiga di belakang Hamilton dan Bottas.
Namun, Verstappen belum kehilangan harapan untuk memenangi balapan perdana di Arab Saudi ini. Dia percaya diri karena tahu mobil RB16B memiliki pace yang bagus dan bisa bersaing dengan Mercedes W12. Performa mobil Red Bull bermesin Honda itu lebih baik ketimbang saat di Qatar di mana mereka jelas kalah cepat dari W12.
Namun, potensi yang dimiliki Red Bull itu masih memerlukan strategi jitu untuk membantu Verstappen mendahului Hamilton dan Bottas. Pemilihan ban di awal start menjadi salah satu kunci kemenangan. Mobil-mobil di posisi start 10 terdepan bisa dipastikan akan menggunaan ban kompon medium karena skenario terbaik di Jeddah adalah menerapkan satu kali penggantian ban.
Mengawali balapan dengan ban medium memberi keleluasan strategi, terutama jika ada insiden yang menyebabkan safety car masuk lintasan. Dengan jendela penggantian ban pada lap 19-25—jika start dengan ban medium—tim bisa lebih awal mengganti dengan ban kompon keras. Jika kemudian menjelang akhir balapan terjadi lagi insiden dan ada safety car, penggantian ban kedua dimungkinkan, dengan menggunakan ban kompon lunak untuk melesat hingga finis.
Di Qatar, kami benar-benar kalah cepat, jadi kini sepertinya mobil kami bekerja sedikit lebih baik di sini dan saya harap di trek ini kami bisa membuntuti mereka dengan baik.
Dinamika strategi akan menambah daya tarik balapan di Jeddah yang sangat peting dalam penentuan gelar juara dunia. Jika Verstappen bisa tampil brilian, Senin dini hari, dia akan berada di atas angin saat menjalani balapan pamungkas di Yas Marina, Abu Dhabi, 10-12 November. Namun, pebalap berusia 24 tahun itu menegaskan, hal itu akan sangat sulit meskipun bukan mustahil. Dia bisa cukup optimistis mampu bersaing dengan Hamilton dan Bottas karena kecepatan tiap putaran saat kualifikasi sangat kompetitif.
”Hasil itu memberi saya harapan karena di Qatar kami tertinggal 0,45 detik (saat kualifikasi) dan tahu balapan akan sangat sulit,” kata Verstappen yang hanya terpaut 0,142 detik dari Hamilton dalam kualifikasi di Jeddah.
”Di Qatar, kami benar-benar kalah cepat, jadi kini sepertinya mobil kami bekerja sedikit lebih baik di sini dan saya harap di trek ini kami bisa membuntuti (para pebalap Mercedes) dengan baik. Jika hal itu yang terjadi, saya yakin kami memiliki peluang bagus untuk meraih target,” kata Verstappen.
Mendahului
Namun, pebalap berusia 24 tahum itu juga mengakui, dirinya belum yakin apakah akan bisa mendahului di sirkuit jalan raya yang sempit dengan pembatas lintasan itu. Dia belum mengetahui itu karena saat sesi latihan tidak pernah mengikuti pebalap lain.
”Saya harap itu akan baik-baik saja. Namun, bukan itu saja, kami tidak tahu pasti ban-ban, bagaimana mereka akan berperilaku,” ucap Verstappen.
Pebalap dengan karakter membalap agresif itu menjadikan posisinya saat ini sebagai tantangan. Dia pun tidak akan mengubah gaya membalapnya untuk meraih kemenangan. ”Saya percaya diri. Tentu saja, saya lebih senang start terdepan, tetapi sekarang (menang) dari start ketiga akan lebih sulit, tetapi yang pasti itu bukan mustahil,” kata Verstappen di laman Formula 1.
Verstappen memiliki potensi untuk menang jika melihat pace sebelum dia mengalami kecelakaan saat kualifikasi. Dalam putaran brilian itu, waktu lap Verstappen sudah unggul 0,244 detik atas Hamilton dalam sesi kualifikasi ketiga.
Kecepatan Red Bull di Jeddah juga menjadi perhatian Hamilton, yang menilai pace Red Bull sesuatu yang lain. ”Kami selalu ketat dalam pace balapan. Saya pikir lap panjang saya kemarin bagus, tetapi Anda tahu, mereka (Red Bull) jelas menemukan sesuatu dalam penyetelan (mobil) dan mereka sangat cepat hari ini,” ujar juara dunia tujuh kali F1 itu dikutip Crash seusai kualifikasi.
”Jadi, saya mengantisipasi ini akan menjadi pertarungan ketat di sepanjang balapan. Namun, Valtteri dan saya akan berada dalam pertarungan itu,” kata Hamilton.
Meskipun memiliki potensi untuk meraih kemenangan, Verstappen juga menyimpan risiko akibat kecelakaan saat kualifikasi. Insiden di chicane terakhir itu bisa membawa dampak lanjutan jika girboks mobil Verstappen mengalami kerusakan. Penggantian girboks akan membuat pebalap Red Bull itu menerima hukuman mundur lima posisi start.
Hingga Minggu malam pukul 19.30 WIB, Red Bull belum mengumumkan apakah girboks mobil Verstappen perlu diganti atau tidak. Namun, mereka menegaskan tidak akan mengambil risiko gagal menyelesaikan balapan jika ada risiko itu dalam pemeriksaan girboks.
”Kami harus membuka itu dan melihat langsung. Kita telah menyaksikan itu pada (pebalap Ferrari, Charles) Leclerc di Monte Carlo. Dia mengalami benturan yang mirip. Mereka memutuskan tidak mengganti dan dor, saat putaran pemanasan, konsekuensinya menjadi jelas,” kata penasihat Red Bull Racing, Helmut Marko, kepada Servus TV dikutip Motorsport.
Marko menegaskan, risiko gagal balapan seperti Leclerc akan dihindari oleh Red Bull meskipun itu artinya Verstappen akan start dari posisi kedelepan di Jeddah. Gagal meraih poin akan memupus peluang juara Verstappen lebih awal.