Semifinal Pertama Greysia/Apriyani di Final BWF World Tour
Untuk kali pertama dari empat penampilan di turnamen BWF World Tour sejak 2018, ganda putri Greysia/Apriyani lolos ke semifinal. Mereka mendapatkan tiket ke babak itu setelah mengalahkan ganda Malaysia, Tan/Muralitharan.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Peraih emas ganda putri Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, untuk pertama kalinya melaju ke semifinal turnamen Final BWF World Tour. Mereka mendapatkannya setelah memenangi laga perebutan satu tiket tersisa dari persaingan ganda putri Grup A turnamen itu.
Setelah setiap wakil pada Grup A menjalani dua pertandingan pada dua hari terakhir, baru pasangan Korea Selatan, Kim So-yeong/Kong Hee-yong, yang memastikan lolos ke semifinal sebagai juara grup. Satu tiket lainnya diperebutkan oleh Greysia/Apriyani dan Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia) di Bali International Convention Center, Jumat (3/12/2021).
Laga tersebut akhirnya dimenangi Greysia/Apriyani, 21-18, 21-11. Meski berlangsung dua gim, ganda putri terbaik Indonesia itu tidak mendapatkan kemenangan dengan mudah. Sejak awal hingga pertengahan gim pertama, mereka selalu tertinggal dari Tan/Muralitharan. Greysia/Apriyani tertinggal hingga selisih lima angka pada awal gim pertama, 1-6, 2-7, lalu menjadi 11-13.
Situasi berbalik saat pasangan Indonesia peringkat keenam dunia itu memperkokoh pertahanan, lalu mengandalkan serangan balik untuk meraih poin. Setelah skor 13-13, mereka akhirnya selalu unggul hingga dipertahankan pada gim kedua. Dengan kemenangan tersebut, Greysia/Apriyani menempati peringkat kedua Grup A di bawah Kim/Kong.
Lawan pada semifinal, Sabtu, akan ditentukan melalui undian yang berlangsung Jumat malam, setelah semua pertandingan penyisihan grup selesai. Calon lawan dua semifinalis dari Grup B adalah dua pasangan yang lolos dari Grup A, yaitu Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang) sebagai juara grup itu dan Gabriela/Stefani Stoeva (Bulgaria).
Juara grup akan bertemu pasangan peringkat kedua, tetapi undian memungkinkan terjadinya persaingan dengan lawan dari grup yang sama. ”Kami sangat bersyukur bisa menang karena ini menjadi pertandingan penentuan bagi kami dan lawan. Kami sangat ingin menang,” ujar Greysia.
Meski tampil pada Final BWF untuk keempat kalinya sejak 2018, ini menjadi semifinal pertama bagi pasangan asal PB Jaya Raya tersebut. Pada turnamen penutup dari rangkaian turnamen BWF World Tour (Super 300, 500, 750, dan 1000) ini, mereka selalu tersingkir pada penyisihan grup edisi 2018, 2019, dan 2020.
Final BWF diikuti delapan wakil terbaik pada setiap nomor berdasarkan penampilan dalam setiap turnamen BWF World Tour sepanjang tahun ini. Termasuk di antara mereka adalah peraih emas Olimpiade Tokyo 2020, seperti Greysia/Apriyani.
Persaingan dimulai dengan babak penyisihan dalam dua grup pada setiap nomor dengan format round robin. Dua peringkat teratas dari setiap grup berhak tampil pada semifinal.
Selain Greysia/Apriyani, wakil lain tuan rumah yang memiliki peluang lolos ke semifinal adalah ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, dan ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Kami sangat bersyukur bisa menang karena ini menjadi pertandingan penentuan bagi kami dan lawan. Kami sangat ingin menang. (Greysia Polii)
Perjalanan mereka akan ditentukan melalui pertandingan yang berlangsung pada sesi sore, yaitu Kevin/Marcus melawan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark), sementara Praveen/Melati berhadapan dengan Tang Chung Man/Tse Ying Suet (Hongkong). Praveen/Melati harus memenangi pertandingan tersebut untuk menjadi peringkat kedua Grup B, sementara Kevin/Marcus tinggal membutuhkan satu gim kemenangan untuk lolos ke semifinal sebagai juara Grup A.
Lawan tangguh
Meski tak pernah bisa mengalahkan Greysia/Apriyani, termasuk dalam empat pertemuan sebelumnya, Tan/Muralitharan selalu memberi perlawanan ketat. Pada dua pertemuan terakhir sebelum bersaing di Bali, yaitu perempat final kejuaraan beregu Piala Sudirman dan babak pertama Denmark Terbuka, pada Oktober, mereka memaksa Greysia/Apriyani bermain tiga gim.
Greysia mengatakan, selain pertahanan dan serangan yang bagus, Tan/Muralitharan memiliki keberanian dan keberanian untuk menciptakan kondisi permainan seperti pemain top dunia. ”Saat kami lengah sedikit, mereka bisa sangat mudah mendapat poin,” katanya.
Maka, Apriyani pun mengatakan, dia mengantisipasi berbagai kemungkinan dalam pertandingan tersebut. ”Kami siap bermain dua atau tiga gim. Pada dasarnya, permainan ganda putri memang lama, jadi kami pun sudah siap untuk main lama, baik dua atau tiga gim,” kata Apriyani.
Adapun Muralitharan kecewa karena tak bisa konsisten bermain baik setelah sehari sebelumnya mengalahkan Kitthitarakul/Prajonngjai. Pasangan Malaysia itu mengatakan, mereka kurang sabar saat berhadapan dengan Greysia/Apriyani.
”Kekuatan pukulan kami juga di bawah mereka. Meski demikian, kami mendapat banyak pengalaman dari turnamen ini. Kami belajar saat bertemu lawan berat dan ini akan menjadi bekal untuk kembali dengan lebih kuat dan konsisten,” ujar Tan.
Dari nomor tunggal putra, dua pemain muda, Lee Zii Jia (Malaysia) dan Kunlavut Vitidsarn, menjadi semifinalis dari Grup B, sementara Grup A diwakili Viktor Axelsen (Denmark) dan Lakhsya Sen (India). Adapun tunggal putri telah meloloskan Akane Yamaguchi (Jepang) dan An Se-young (Korea Selatan) dari Grup B serta Pusarla V Sindhu (India) dan Pornpawee Chochuwong (Thailand) di Grup A.