Cristiano Ronaldo sukses mencuri hati manajer interim baru MU, Ralf Rangnick, lewat performa apik saat melawan Arsenal. Masa depannya di klub itu terlihat lebih cerah dari sebelumnya.
Oleh
kelvin hianusa
·4 menit baca
MANCHESTER, JUMAT — Cristiano Ronaldo membuktikan kepantasannya untuk selalu menjadi pemain utama Manchester United siapa pun manajernya. Setelah dicadangkan lawan Chelsea, dia menjawab keraguan lewat penampilan energik sekaligus dua gol penentu kemenangan atas Arsenal. ”CR7” seakan-akan menawarkan jasanya kepada manajer interim baru, Ralf Rangnick.
Masa depan Ronaldo di skuad utama ”Setan Merah” sempat dilanda ketidakpastian dengan kehadiran Rangnick. Penyerang yang dua bulan lagi berusia 37 tahun ini dinilai kurang cocok dengan gaya permainan menekan agresif ala Rangnick. Semasa Ole Gunnar Solskjaer menangani MU, dia tidak aktif membantu pertahanan.
Sinyal kurang baik terlihat dalam laga versus Chelsea, akhir pekan lalu. Manajer sementara MU, Michael Carrick, tidak menurunkannya dengan alasan strategi. Carrick membutuhkan pemain muda yang lebih energik untuk bertahan dari dominasi Chelsea.
Ronaldo menjawab keraguan itu saat mengantar MU menang atas Arsenal, 3-2, di Stadion Old Trafford, pada Jumat (3/12/2021) dini hari WIB. Pemain yang tampil sebagai ujung tombak dalan formasi 4-2-3-1 itu turut ambil bagian dalam sistem pertahanan agresif Setan Merah yang menekan konstan secara bersamaan hingga sepertiga lapangan tim tamu.
Lebih dari itu, sang penyerang Portugal juga turut menyumbang sepasang gol atau brace pada babak kedua. Golnya membuat MU dua kali unggul saat posisi imbang, 1-1 dan 2-2. MU pun merasakan kemenangan pertama kali atas ”Si Meriam” sejak Januari 2019.
Rangnick, yang menonton dari tribune Old Trafford, langsung jatuh hati dengan performa Ronaldo. ”Kemarin, melihat Cristiano di usia 36 tahun, saya tidak pernah menyaksikan pemain yang punya fisik bugar di usia seperti itu. Dia akan membuat perbedaan dengan mudah,” ujarnya.
Komitmen berjuang
Usia Ronaldo, yang tak lagi muda, memang tidak bisa menipu. Meskipun bisa tampil agresif, dia agak sedikit keteteran pada babak kedua. Tenaganya habis karena berlari terus-terusan hingga akhirnya diganti oleh Jesse Lingard. Terlepas dari itu, setidaknya sang megabintang berkomitmen untuk berjuang demi tim.
Cara dia (Ronaldo) merespons benar-benar sempurna. Dia menunjukkan sikap luar biasa di ruang ganti. Dia mendukung para pemain yang tampil. (Michael Carrick)
Sikap itulah yang dibutuhkan Rangnick. Sang manajer terkenal punya watak keras saat memimpin tim. Dia tidak akan merelakan sistem bermainnya tidak bisa berjalan hanya untuk menoleransi status kebintangan pemain. Seperti diketahui, Rangnick sering dijuluki ”bapak" gegenpressing. Baginya, merebut bola lawan secepat mungkin adalah cara terbaik untuk menang.
Kata Carrick, Ronaldo tidak akan kesulitan beradaptasi dengan manajer baru. CR7 tidak punya ego berlebihan yang sering dimiliki mayoritas pemain megabintang. Buktinya, Ronaldo bisa menerima keputusan Carrick untuk mencadangkannya di laga besar, tanpa menciptakan drama di ruang ganti.
”Anda bisa bertanya kepada Cristiano, cara dia merespons benar-benar sempurna. Dia menunjukkan sikap luar biasa di ruang ganti. Dia mendukung para pemain yang tampil. Saya masuk untuk melakukan pembicaraan tim saat turun minum. Saat itu, dia sedang melakukan pemanasan, siap untuk masuk di babak kedua,” jelas Carrick.
Rekor 800 gol
Lewat brace lawan Arsenal, Ronaldo sukses menembus catatan 800 gol dalam kariernya di klub dan tim nasional. Dia menggabungkan pencapaian selama di Sporting Lisbon (5 gol), Juventus (101 gol), Portugal (115 gol), MU (130 gol), dan Real Madrid (450 gol).
Pencapaian catatan fenomenal itu menghadirkan sudut pandang lain. Ronaldo terbukti bisa berkontribusi maksimal dengan pelatih mana pun. Seharusnya, dia juga tidak akan menemui kesulitan untuk memahami isi kepala Rangnick.
Bagi Ronaldo, tidak ada waktu untuk merayakan pencapaiannya. Dia sangat antusias memulai era baru bersama Rangnick.
”Pikiran kami sudah tertuju ke laga selanjutnya. Kemenangan ini sangat penting untuk kembali ke jalur seharusnya. Namun, jalannya masih panjang untuk mencapai tujuan kami,” tulisnya lewat Instagram.
Ronaldo masih menjadi pemain terpenting MU pada musim ini. Dia merupakan topscorer sementara tim itu dengan raihan 12 gol di seluruh kompetisi. Dia menjadi pemain terbaik laga sebanyak 5 kali dalam 14 kali penampilan.
Krisis Auba
Di sisi lain, tim tamu justru harus menderita karena sang kapten sekaligus penyerang andalan, Pierre-Emerick Aubameyang, kembali tampil di bawah standar. Auba tidak mampu mencetak gol dalam lima laga beruntun, termasuk saat kalah di Old Trafford.
Hal tersebut sangat mengkhawatirkan untuk skuad asuhan Manajer Mikel Arteta itu. Sebab, mereka nyaris hanya mengandalkan gelandang serang, Emile Smith Rowe, untuk mencetak gol dalam beberapa laga terakhir. Adapun Rowe merupakan pemain berusia 21 tahun yang seharusnya tidak mendapat tanggung jawab lebih besar dari Auba.
Para pemain senior, menurut Arteta, perlu mengambil tanggung jawab lebih ke depannya. ”Itulah keseimbangan yang kami butuhkan. Pemain senior harus memimpin dan pemain muda yang mengikuti,” ujar Arteta yang baru sekali kalah dari MU sebagai manajer. (AP/REUTERS)