Laga menghadapi Brentford dinilai menjadi tonggak awal tegaknya filosofi sepak bola Manajer Antonio Conte di Tottenham Hotspur. Para pemain Spurs tampil dengan determinasi tinggi dan menghibur.
Oleh
I Gusti Agung Bagus Angga Putra
·4 menit baca
LONDON, JUMAT – Tottenham Hotspur merangsek ke peringkat keenam klasemen sementara Liga Inggris seusai mengalahkan Brentford, 2-0, di Stadion Tottenham Hotspur, London, Jumat (3/12/2021) dini hari WIB. Laga tersebut menandai awal tegaknya filosofi sepak bola Manajer Antonio Conte setelah tampil inkonsisten di empat laga sebelumnya.
Kemenangan 2-0 atas Brentford membuat Spurs kini hanya terpaut dua poin dari tim penghuni peringkat empat besar. Tambahan tiga poin membuat Spurs mengoleksi 22 poin. Mereka kini turut memanaskan persaingan papan atas Liga Inggris.
Sebelum menghadapi Brentford, Conte mengeluarkan pernyataan menarik karena menyebut Spurs tidak berada pada level yang begitu tinggi. Itu menyusul kekalahan memalukan, 1-2, dari wakil Slovenia, Mura, di Liga Konferensi Eropa.
Setelah kekalahan memalukan itu, Conte perlahan mencoba kian mengintensifkan sesi latihan. Laga tunda menghadapi Burnley pekan lalu tidak disia-siakan manajer asal Italia itu untuk menggunakannya sebagai tambahan waktu berlatih.
Ketika laga melawan Burnley dipastikan tertunda, Conte segera memboyong para pemainnya dari Stadion Turf Moor menuju London untuk berlatih dan mempersiapkan diri menghadapi Brentford. Setiap sesi latihan kini coba dimaksimalkan Conte untuk menginternalisasi filosofi sepak bolanya.
Sebagai manajer, Conte menginginkan para pemainnya tampil atraktif dan menghibur. ”Filosofi kepelatihan saya sangat sederhana, yaitu memainkan sepak bola yang bagus dan menarik untuk penggemar kami dan memiliki tim yang stabil atau tidak naik turun. Saya pikir, para penggemar pantas memiliki tim kompetitif dengan keinginan bertarung,” kata Conte kepada Sky Sports ketika awal-awal ditunjuk sebagai manajer menggantikan Nuno Espirito Santo.
Belum terlihat
Filosofi sepak bola itu belum dapat langsung terlihat di empat laga awal Conte melatih Spurs. Mereka tampil inkonsisten alias naik turun. Filosofi sepak bola Conte pelan-pelan mulai terlihat di Spurs pada laga kelimanya sebagai manajer.
Brentford mencoba mendominasi penguasaan bola sejak menit awal. Bola lebih banyak berada di area setengah lapangan Brentford. Perlahan, tim asuhan Thomas Frank itu mencoba bergerak maju dan meningkatkan kecepatan. Namun, Ivan Toney dan rekan-rekannya tidak menemukan banyak ruang di area pertahanan Spurs.
Spurs merespons dengan meningkatkan tempo permainan. Para pemain Spurs terlihat disiplin bertahan, ulet di lini tengah, dan tampil mengancam melalui serangan balik.
Pada menit ke-6, Lucas Moura melepaskan sepakan keras seusai menerima umpan mendatar. Namun, sepakannya masih bisa dimentahkan kiper Brentford, Alvaro Fernandez.
Conte merasa puas dengan performa timnya kali ini. Menurut dia, Spurs telah memulai tonggak baru di laga melawan Bretford.
Upaya para pemain Spurs berbuah hasil 6 menit berselang melalui gol bunuh diri Sergi Canos. Ben Davies, yang menerima umpan silang Son Heung-min, menyundul bola dan mengenai Canos. Setelah gol tersebut, Spurs tampil makin dominan. Mereka menciptakan sejumlah peluang emas yang belum berhasil dikonversi menjadi gol.
Gol kedua Spurs hadir di babak kedua melalui skema serangan balik. Harry Kane, striker Spurs yang menguasai bola, mengirim umpan terobosan kepada Sergio Reguilon.
Reguilon lalu melepaskan umpan silang mendatar kepada Son yang berlari tak terkawal. Pemain timnas Korea Selatan itu tanpa kesulitan menyodorkan bola ke gawang Brentford.
Hingga laga usai, tidak ada tambahan gol tercipta. Spurs berhak mengunci tiga poin sembari mempertahankan performa tidak terkalahkan di kandang semenjak dilatih Conte.
Merasa puas
Conte merasa puas dengan performa timnya kali ini. Menurut dia, Spurs telah memulai tonggak baru di laga melawan Bretford. Ia memuji para pemainnya yang tampil penuh determinasi dan semangat besar untuk bangkit dari hasil buruk.
”Para pemain mulai memahami filosofi saya. Dengan bola, kami bisa melakukan lebih baik. Namun, pada saat yang sama, gol kedua benar-benar bagus,” ujarnya.
Di sisi lain, meski menelan kekalahan, Frank mengaku puas dengan penampilan para pemainnya. Statistik pertandingan menyebutkan, Brentford mendominasi penguasaan bola dengan persentase 52,6 persen. Hanya saja, kata Frank, timnya tidak memiliki cukup kualitas untuk menciptakan banyak peluang emas.
”Gol (pertama) mengubah permainan. Saat itu, kami membutuhkan margin tipis untuk bertahan lebih lama dalam pertandingan. Secara keseluruhan, kami kalah secara adil dan jujur dari tim yang memang lebih baik,” kata Frank. (REUTERS)