Spurs Jamu Brentford, Conte Mencegah Sengatan Kedua
Manajer Antonio Conte berupaya membangkitkan mental dan performa Tottenham Hotspur seusai dikalahkan tim semenjana, Mura. Misi mencari konsistensi itu dimulai saat menghadapi Brentford, peredam raksasa di Liga Inggris.
Oleh
I Gusti Agung Bagus Angga Putra
·3 menit baca
Hadirnya Antonio Conte sebagai manajer baru menghadirkan gairah di tubuh Tottenham Hotspur. Namun, euforia itu tidak bertahan lama setelah mereka takluk mengejutkan, 1-2, dari Mura, klub semenjana Slovenia, pada ajang Liga Konferensi Eropa, Kamis (25/11/2021).
Kekalahan itu menyiratkan inkonsistensi Spurs meskipun mereka kini ditangani salah satu manajer tersukses di Eropa, Conte. Dari empat laga bersama manajer asal Italia itu, Spurs hanya dua kali menang, yaitu atas Vitese (3-2) dan Leeds United (2-1).
Sebelumnya, mereka juga kehilangan poin dari tim papan bawah Liga Inggris, Everton. Maka itu, Spurs enggan jemawa saat menjalani laga lanjutan Liga Inggris, yaitu versus Brentford di London, Jumat (3/12/2021) pukul 02.30 WIB.
Meskipun dikenal sebagai tim semenjana, seperti Mura, Brentford tidak bisa dianggap remeh. Mereka memiliki predikat sebagai tim peredam raksasa di Liga Inggris. Brentford pernah menjungkalkan Arsenal, menahan imbang Liverpool, dan mengalahkan Everton di laga-laga sebelumnya.
”Tiga belas laga pertama telah memberi kami kepercayaan diri. Kami mempunyai peluang bersaing melawan tim mana pun di Liga Inggris. Kami berharap tampil baik saat bertemu Spurs,” ujar Manajer Brentford Thomas Frank, dikutip laman resmi Brentford.
Menyadari potensi ancaman Brentford, Conte meminta pasukannya fokus dan melupakan kekalahan dari Mura. Manajer yang pernah membawa Chelsea juara Liga Inggris itu berharap laga versus Brentford menjadi titik balik timnya menuju konsistensi penampilan.
Bukanlah hal lazim bagi kami untuk mendapatkan porsi ganda latihan (fisik). Itu biasanya dilakukan di pramusim. Namun, itulah Conte. Ia menyukai permainan intensitas tinggi.
Spurs akan menjalani pekan padat, yaitu dua laga Liga Inggris dalam tiga hari. ”Kami mempersiapkan diri menghadapi dua laga penting, yaitu melawan Brentford dan Norwich City (5/12/2021),” ujar Conte.
Manfaat penundaan
Spurs setidaknya diuntungkan dengan waktu istirahat yang lebih lama menyusul ditundanya laga Liga Inggris versus Burnley, akhir pekan lalu, akibat salju tebal yang menyelimuti Stadion Turf Moor. Sebaliknya, para pemain Brentford tengah memulihkan energinya seusai membekap Everton, 1-0, Minggu (28/11/2021).
Tambahan waktu istirahat itu ibarat bonus bagi para pemain Spurs, apalagi Conte dikenal memiliki metode latihan yang sangat keras dan menguras energi pemainnya. Porsi latihan fisik, misalnya, bisa dua kali lipat dari klub-klub lain.
”Bukanlah hal lazim bagi kami untuk mendapatkan porsi ganda latihan (fisik). Itu biasanya dilakukan di pramusim. Maka, sulit bagi kami untuk bisa menikmati latihan saat ini. Namun, itulah Conte. Ia menyukai permainan intensitas tinggi,” ujar Lucas Moura, penyerang Spurs.
Meskipun awalnya sangatlah melelahkan, gaya melatih konservatif ala Conte itu kerap berujung pada prestasi instan. Musim lalu, ia membawa Inter Milan mengakhiri 11 tahun puasa trofi juara Liga Italia pada musim keduanya melatih klub itu. Conte pula yang menjadi perintis dominasi Juventus dalam satu dekade terakhir di Italia.
Conte kini mencoba merunut jalan kesuksesan serupa bersama Spurs, klub yang telah 13 tahun lamanya menanti trofi mayor. Kali terakhir mereka berprestasi adalah meraih trofi Piala Liga Inggris pada 2008 silam.
”Kami membutuhkan waktu untuk mengerjakan pekerjaan tersisa, termasuk menjabarkan metode bermain dan ide-ide saya tentang sepak bola,” ungkap Conte meredam ekspektasi di musim pertamanya.
Meskipun demikian, diakui Frank, tidak akan mudah menghadapi Spurs, apalagi bermain di Stadion Tottenham Hotspur. Menurut dia, Spurs adalah tim yang terorganisasi dan solid dalam bertahan.
Ia juga memuji Conte yang menurut dia adalah salah satu pelatih terbaik dunia dan mempunyai mentalitas sangat kuat. Mentalitas itu bisa ditularkan Conte kepada para pemainnya untuk bangkit dari hasil buruk. (AFP/JON)