Carrick memberikan warisan baik kepada Rangnick pada laga terakhirnya sebagai manajer sementara MU. Warisan itu bisa mengubah nasib tim dalam setengah musim tersisa.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
AFP/BEN STANSALL
Manajer interim Manchester United, Michael Carrick (kiri), bertepuk tangan setelah berakhirnya pertandingan Liga Inggris antara Chelsea dan Manchester United, yang digelar di Stadion Stamford Bridge, London, Inggris, Senin (29/11/2021) dini hari WIB.
MANCHESTER, SENIN — Michael Carrick meninggalkan warisan baik dalam laga terakhir sebagai manajer sementara Manchester United. Warisan itu berupa keberanian mengambil keputusan berisiko. Dia berani mencadangkan sang megabintang, Cristiano Ronaldo, demi kepentingan strategi. Carrick memberi pesan, tidak ada sosok yang lebih besar daripada klub itu sendiri.
Keputusan Carrick sempat digugat mayoritas pendukung ”Setan Merah”. Namun, perjudian itu ternyata sukses menghasilkan satu poin berarti saat MU bertandang ke markas Chelsea, Stamford Bridge, pada Minggu (29/11/2021). Laga berakhir imbang 1-1.
Raihan satu poin ini terasa seperti kemenangan untuk MU. Lawan mereka adalah pemuncak klasemen sementara sekaligus kandidat juara terkuat Liga Inggris. Di sisi lain, MU mengunjungi Stamford Bridge dalam kondisi darurat bersama manajer sementara karena Ole Gunnar Solskjaer dipecat pekan lalu.
Kami datang dengan sebuah rencana. Saya tahu bagaimana Chelsea akan bermain. Perubahan juga untuk menyegarkan skuad. Kami nyaris saja membawa pulang kemenangan.
Kata Carrick, pilihan mencadangkan sang top skor tim itu murni keputusannya. Tidak ada intervensi dari Ralf Rangnick yang akan mengambil alih jabatannya setelah laga ini. ”Kami datang dengan sebuah rencana. Saya tahu bagaimana Chelsea akan bermain. Perubahan juga untuk menyegarkan skuad. Kami nyaris saja membawa pulang kemenangan,” ujarnya.
AP/KIRSTY WIGGLESWORTH
Pemain MU, Jadon Sancho, merayakan gol yang diciptakannya ke gawang Chelsea dalam laga Liga Inggris yang digelar di Stadion Stamford Bridge, London, Inggris, Senin (29/11/2021) dini hari WIB. Gol Jadon Sancho yang membuka skor dalam pertandingan itu tercipta pada menit ke-50.
Tanpa Ronaldo, ”Setan Merah” tampil dengan formasi 4-3-1-2. Formasi ini memainkan trio gelandang sejajar, yaitu Nemanja Matic, Fred, dan Scott McTominay, yang cukup ampuh menahan gempuran bertubi-tubi tuan rumah. Chelsea dominan dengan 24 percobaan tembakan, tetapi hanya menghasilkan satu gol lewat tendangan penalti.
Duet lini depan dipimpin Jadon Sancho dan Marcus Rashford. Para penyerang muda ini lebih agresif dibanding Ronaldo dalam menekan lawan ketika bertahan. Mereka juga memberikan ancaman saat serangan balik. Hasilnya, Sancho membuka keunggulan pada awal babak kedua.
”Niat bermain dan rasa lapar terlihat jelas hari ini. Kami tahu ini tidak akan datang ke sini dan bisa bermain sepak bola yang mengalir. Karena itu, kami sudah bersiap untuk bekerja keras sejak awal,” lanjut Carrick.
Ronaldo memang masih berstatus penyerang terbaik MU dengan koleksi 10 gol di seluruh kompetisi. Namun, jika ditampilkan sejak awal, dia kemungkinan tidak akan berbuat banyak. Skuad MU tidak dibiarkan banyak memegang bola. Penguasaan bola tim tamu hanya 34,3 persen.
AFP/BEN STANSALL
Bersama rekan setimnya, pemain Chelsea, Jorginho (tengah), merayakan gol penyama kedudukan dalam lanjutan Liga Inggris melawan MU yang digelar di Stadion Stamford Bridge, London, Senin (29/11/2021) dini hari WIB.
Terbukti, pemain yang sering dipanggil ”CR7” ini tidak menghasilkan satu peluang pun ketika diturunkan pada menit ke-64. Ronaldo hanya menyentuh bola sebanyak 7 kali atau hanya sekali sentuhan setiap 4 menit.
Ini merupakan pertama kalinya Ronaldo dicadangkan dalam laga besar, sejak kembali ke MU pada musim panas lalu. Penyerang asal Portugal ini nyaris tidak pernah terlewat dalam skuad inti ala Solskjaer.
Keputusan mencadangkan pemain terbaik dalam tim tersebut ternyata tidak terlalu buruk. MU akhirnya bisa meraih poin ketika bertemu tim lebih besar. Sebelumnya, mereka selalu kehilangan taring, seperti saat kalah dari Manchester City dan Liverpool yang kebobolan 7 gol, tanpa mencetak gol.
Tekanan untuk selalu memainkan Ronaldo sangat besar dari para pendukung. Bahkan, mantan manajer legendaris MU Sir Alex Ferguson juga bersikap sama. Ferguson pernah berpesan kepada Solskjaer untuk selalu menurunkan pemain terbaik tim. Tekanan itulah yang menjerat Solskjaer.
AFP/BEN STANSALL
Penyerang MU, Cristiano Ronaldo, bersiap sebelum memasuki lapangan untuk menggantikan Jadon Sancho dalam pertandingan melawan Chelsea yang digelar di Stadion Stamford Bridge, London, Inggris, Senin (29/11/2021) dini hari WIB. Walaupun mencetak gol terlebih dahulu, MU gagal mempertahankan keunggulan hingga akhir pertandingan.
Carrick membuktikan hal berbeda. Pemain terbaik harus dicadangkan jika tidak sesuai dengan rencana permainan. Ini yang menjadi warisan baik untuk Rangnick, yang datang tanpa pengalaman melatih di Liga Inggris. Adapun liga terbaik di dunia ini punya tekanan lebih besar dari media dan pendukung.
Tugas Rangnick
Carrick menyudahi tugasnya sebagai manajer sementara MU seusai laga tersebut. Klub sudah mengumumkan Rangnick akan mengambil alih kepemimpinan yang ditinggalkan Solskjaer hingga akhir musim ini. Manajer asal Jerman tersebut akan langsung memimpin tim ketika menjamu Arsenal di Stadion Old Trafford, pada Jumat dini hari.
Rangnick dinanti tugas berat. Mentor dari manajer Chelsea Thomas Tuchel dan Manajer Liverpool Juergen Klopp ini harus mengubah kultur bermain ”Setan Merah”. Manajer yang dikenal sebagai ”Bapak Gegenpressing” ini dihadapkan dengan skuad yang punya salah satu sistem pertahanan terburuk.
MU, menurut data Sky Sports, berada di posisi tiga terendah liga dalam hal tekel, tekanan sukses, intersepsi, dan jumlah kebobolan. Data tersebut menunjukkan rendahnya kualitas pertahanan MU. Mereka jauh dari gaya bermain gegenpressing atau menekan agresif saat kehilangan bola yang merupakan ciri khas sepak bola modern.
AP/KIRSTY WIGGLESWORTH
Pemain MU, Scott McTominay (kanan), dan pemain Chelsea, Romelu Lukaku, saling berpelukan setelah wasit meniup peluit panjang sebagai akhir pertandingan di antara kedua tim dalam Liga Inggris yang digelar di markas Chelsea di London, Senin (29/11/2021). Dengan hasil imbang ini, Chelsea masih bercokol di peringkat 1, sedangkan MU berada di posisi 8 klasemen sementara liga Inggris.
Belum lagi, Rangnick harus menyesuaikan sistem permainan agresifnya dengan keberadaan sosok Ronaldo. Adapun Ronaldo, dengan usia 36 tahun, bukan pemain yang paling ideal untuk mengejar lawan dan membantu pertahanan sepanjang permainan.
Rangnick merasa percaya diri untuk menaklukkan tantangan itu. ”Skuad ini penuh penuh dengan talenta dan punya kesimbangan bagus antara pemain muda dan berpengalaman. Upaya saya dalam enam bulan ke depan adalah membantu pemain mencapai potensi individu terbaiknya, lebih penting lagi sebagai kesatuan tim,” ujarnya. (AP/REUTERS)