Semangat Berlari Sebelum ”Lebaran” ala Borobudur Marathon
Di masa pandemi, ajang lari virtual masih jadi alternatif pilihan. Salah satunya Borobudur Marathon Virtual Challenge 2021 yang diharapkan jadi pemantik semangat dan menjaga gairah berlari.
Oleh
KRISTI D UTAMI/REGINA RUKMORINI/GREGORIUS M FINESSO
·5 menit baca
ARSIP TEGAL RUNNERS
Sejumlah pelari yang tergabung dalam Tegal Runners mengikuti Borobudur Marathon Virtual Challenge di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (28/11/2021).
Borobudur Marathon tak ubahnya seperti Lebaran bagi para pelari. Tempat silaturahmi dalam suasana santai dan bersahaja. Saat pandemi membuat ajang ini belum bisa digelar massal, kesempatan berlari secara virtual setidaknya menjaga semangat mereka.
Dani Aditya Pratama, warga Kota Tegal, Jawa Tengah, sesungguhnya sangat merindukan atmosfer ajang lari Borobudur Marathon di Kabupaten Magelang. Rasa rindunya sedikit terobati dengan turut serta dalam Borobudur Marathon Virtual Challenge (BMVC) 2021. Ia mengikuti kategori separuh maraton dan mulai mencicil berlari, Minggu (28/11/2021), bersama beberapa temannya yang tergabung dalam Tegal Runners.
Bagi kami, berlari di Borobudur Marathon itu sudah seperti Lebaran, ketemu sama saudara-saudara sesama pelari dari berbagai daerah di Jateng. (Dani Pratama)
Dani yang juga kerap disapa Tama berlari sejauh 10 kilometer pada Minggu pagi dan berencana menyelesaikan sisanya pada awal Desember bersama sejumlah komunitas pelari di Kota Semarang. Sejak jauh hari, ia sudah merencanakan pemilihan lintasan lari baginya menuntaskan tantangan BMVC.
Tahun ini, Tama baru pertama kali menjajal BMVC. Untuk mengobati rasa kangennya dengan Borobudur Marathon, lintasan yang dipilih dalam BMVC sengaja dibuat semirip mungkin dengan lintasan Borobudur Marathon 2019. ”Untuk treknya, kami memilih jalan perdesaan dan melintasi persawahan, mirip-mirip Borobudur Marathon 2019. Jadi, para pelari tidak hanya fokus pada pencapaian berapa kilometer berlari, tetapi juga menikmati aktivitas warga perdesaan di pagi hari,” ujar Tama, dihubungi dari Kota Magelang.
ARISP TEGAL RUNNERS
Sejumlah pelari yang tergabung dalam Tegal Runners beristirahat di sela-sela mengikuti Borobudur Marathon Virtual Challenge di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (28/11/2021).
Tama dan teman-temanya mulai berkumpul untuk pemanasan di Gedung Olahraga Trisanja, Slawi, Kabupaten Tegal, pukul 05.30. Tepat pukul 06.00 mereka mulai berlari dan menyelesaikan jarak 10 kilometernya sekitar pukul 07.30.
Menurut Tama, tidak ada kendala berarti dalam BMVC yang ia jalani. Semuanya berjalan mulus sesuai rencana. Sebelum mengikuti BMVC, ia telah mempersiapkan diri dengan berlatih rutin sebanyak tiga kali dalam sepekan.
Tama dua kali mengikuti Borobudur Marathon, yakni pada 2018 dan 2019. Ia pun berharap tahun depan bisa kembali mengikuti Borobudur Marathon secara langsung. ”Saya berharap banget tahun depan sudah bisa offline race di Borobudur. Bagi kami, berlari di Borobudur Marathon itu sudah seperti Lebaran, ketemu sama saudara-saudara sesama pelari dari daerah-daerah di Jateng,” tuturnya.
ARSIP TEGAL RUNNERS
Sejumlah pelari yang tergabung dalam Tegal Runners mengikuti Borobudur Marathon Virtual Challenge di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (28/11/2021).
Mencicil
Rahma (28), warga Kabupaten Bogor, juga menjadi salah satu pelari yang ikut serta dalam BMVC. Ia sudah empat kali mengikuti ajang ini, antara lain BMVC 2020, BMVC Series pada Maret dan Agustus 2021, serta BMVC 2021. Dalam perhelatan kali ini, ia mengikuti kategori 10 kilometer.
Rahma sudah mulai mencicil targetnya sejak Minggu pagi. Ia menargetkan segera menyelesaikan 10 kilometer dalam waktu dekat. ”Salah satu keuntungan BMVC adalah larinya bisa dicicil, jadi bisa menyesuaikan kondisi setiap peserta. Hari ini, saya sudah mencicil 5 kilometer. Sisanya akan saya selesaikan sebelum 12 Desember,” kata peserta Borobudur Marathon sejak 2017 itu.
KOMPAS/Ferganata Indra Riatmoko
Pelari mengikuti lomba lari Bank Jateng Tilik Candi di kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (28/11/2021). Foto diambil dengan teknik multiple exposure.
Meski BMVC dinilai lebih ringan karena bisa dicicil, Rahma tetap menginginkan bisa berlari di lintasan bersama pelari lain di Borobudur seperti tahun-tahun sebelumnya. Selama menjalani BMVC, ia mengaku kerap kehilangan semangat karena tidak ada warga yang memberikan semangat atau cheering seperti halnya saat Borobudur Marathon sebelumnya.
Selain itu, ia juga merasa kerepotan karena harus mampir membeli minum di tengah jalan. Adapun, jika berlari di lintasan, air minum sudah disiapkan oleh panitia atau warga yang dilintas pelari.
Meski demikian, salah satu keuntungan berlari secara virtual adalah bisa menentukan sendiri rute yang akan dilintasi. Pelari asal Kabupaten Magelang, Alex Fajar (39), misalnya, mengambil rute lari BMVC di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Rute ini diambil karena Alex sekaligus mengikuti ajang lari lain, yakni Kaliurang Attack sejauh 21 kilometer. Kebetulan, penyelenggaraan ajang itu bersamaan dengan BMVC. Adapun untuk BMVC, ia memilih kategori lari 10K.
Pelari bersiap mengikuti lomba lari Bank Jateng Tilik Candi di kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (28/11/2021). Kegiatan lari daring Borobudur Marathon Virtual Challenge juga diselenggarakan pada hari itu dengan jumlah peserta 8.008 pelari.
”Lari untuk 10K, saya laporkan untuk pencapaian lari BMVC. Lalu beberapa saat kemudian, saya melanjutkan lari 11 kilometer lagi untuk menuntaskan Kaliurang Attack,” ujarnya. Ia memulai lari pukul 06.32.
Mengikuti beberapa ajang lari sekaligus, menurut dia, adalah hal yang biasa dilakukan para pelari. Tidak sekadar mengikuti dua ajang, sejumlah pelari bahkan ada yang diketahuinya sempat mengikuti empat ajang lari sekaligus dalam waktu bersamaan.
Setiap hari, Alex terbiasa berlari 5-10 kilometer. Oleh karena itu, rute 10K yang dipilihnya dalam BMVC akan langsung diselesaikan, Minggu (28/11/2021). Sekalipun senang bisa mengikuti ajang lari virtual, ia tetap berharap bisa terlibat langsung menjadi peserta lari Borobudur Marathon, seperti saat situasi normal sebelum pandemi.
Menurut dia, berlari langsung bersama banyak orang tetap menimbulkan sensasi dan atmosfer lebih semarak. Dia sekaligus bisa bertemu dengan banyak pelari lain, dari luar kota. ”Borobudur Marathon selalu menjadi ajang temu kangen dengan teman-teman dari banyak daerah,” ujarnya.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Pelari kelas elite putri berpacu pada lomba lari Borobudur Marathon 2021 Powered by Bank Jateng di kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (27/11/2021). Lomba tersebut diikuti oleh 42 pelari yang terdiri dari 26 pelari elite putra dan 16 pelari elite putri.
Ribuan pelari
BMVC 2021 adalah satu dari tiga ajang rangkaian Borobudur Marathon 2021 Powered by Bank Jateng. Selain BMVC, ada Elite Run dengan rute marathon penuh diikuti 42 atlet nasional, serta Bank Jateng Tilik Candi yang diikuti 128 pelari yang memenangi undian untuk berlomba secara langsung menempuh rute setengah maraton. Para pelari yang ikut kedua ajang ini mesti menempuh rute dengan memutari Candi Borobudur untuk meminimalisasi kerumunan yang biasanya terjadi jika perhelatan lari menempuh rute di luar candi.
BMVC 2021 dilakukan serentak secara virtual oleh 8.008 peserta dari penjuru Nusantara. Ada tiga kategori jarak yang tersedia, yaitu 42K (full marathon), 21K (half marathon), dan 10K. Pada ajang BMVC tahun ini, peserta wajib mengunduh aplikasi My Borobudur Marathon. Peserta juga mesti menyelesaikan total jarak untuk kategori yang didaftarkan dalam jumlah aktivitas sesuai ketentuan. Untuk maraton, maksimal empat aktivitas, tiga aktivitas untuk setengah maraton, dan dua aktivitas untuk 10K. Periode lari dimulai 28 November hingga 12 Desember.
Peserta BMVC mendapatkan cenderamata berupa jersi dan produk UMKM lokal. Adapun yang menyelesaikan tantangan akan diberikan medali penamat.
Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo (kedua dari kiri) dan Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno (kedua dari kanan) membuka kain selubung penutup sampul buku Borobudur Marathon saat acara peluncuran buku tersebut di Hotel Grand Artos, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (26/11/2021).
Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo mengatakan, BMVC menjadi salah satu sarana agar Borobudur Marathon tetap terkoneksi dengan pelari. Sebab, pada pergelaran tahun ini, hanya ada 128 pelari umum yang terpilih melalui undian dan bisa mengikuti lomba lari di Borobudur dalam Bank Jateng Tilik Candi.
Bagaimanapun, para pelari tetap lebih ingin berlari bersama dan menyapa warga perdesaan di sekitar Candi Borobudur secara langsung. Namun, saat pandemi masih membatasi kerumunan, ajang lari virtual setidaknya memberikan mereka pemantik semangat dan menjaga gairah berlari. Ayo, terus berlari.